Mitos dan Fakta mengenai Selulit
BERITA UNIK

Mitos dan Fakta mengenai Selulit

Mitos dan Fakta mengenai Selulit – TAIPANQQ – Selulit adalah salah satu masalah yang banyak di hadapi perempuan. Menurut sebuah laporan dalam American Journal of Clinical Dermatology tahun 2015, 80-90 persen perempuan akan mengalami selulit dalam masa hidupnya.

Selulit adalah istilah untuk tekstur kulit yang tidak rata, seperti guratan yang berlekuk dan bergelombang. Ini adalah kondisi umum dan tidak berbahaya, meski kemunculannya bisa mengganggu kepercayaan diri.

Penyebab selulit adalah distribusi lemak yang tidak tepat, sehingga membuatnya terikat ke bawah jaringan kulit yang lebih dalam dan membuat permukaan kulit jadi tidak rata.

Karena merupakan kondisi umum, ada banyak informasi salah yang beredar di luar sana tentang penyebab, cara menghilangkan, atau hal lainnya seputar selulit. Agar tak lagi salah kaprah, yuk, kenali mitos kesehatan seputar selulit yang banyak dipercaya beserta penjelasan faktanya.

“Selulit disebabkan oleh penumpukan racun dalam tubuh”

Mitos dan Fakta mengenai Selulit

Ini cuma mitos!

Faktanya, selulit terjadi ketika timbunan lemak yang mendasarinya mulai menembus lapisan serat kolagen atau jaringan ikat di bawah kulit (sering kali di area bokong dan paha, tetapi bisa juga di lengan dan area tubuh lainnya).

Jaringan tersebut ini bisa melemah karena hormon, kurangnya olahraga dan tonus otot, kelebihan lemak, dan buruknya sirkulasi, seperti di jelaskan di Time. Mitos dan Fakta mengenai Selulit.

“Krim atau losion pengencang kulit dapat mengatasi selulit”

Mitos dan Fakta mengenai Selulit

Sayangnya, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan krim atau losion dengan klaim tersebut dapat mengatasi selulit. Bahkan, pada beberapa kasus, produk-produk tersebut bisa menyebabkan reaksi kulit atau ruam.

Satu-satunya produk yang terbukti dalam studi klinis, seperti yang di terbitkan dalam American Journal of Clinical Dermatology tahun 2000, adalah yang mengandung retinol resep dokter. Penggunaannya dapat menebalkan kulit dari waktu ke waktu, yang mungkin dapat mengurangi tampilan selulit. Di perkirakan hasilnya baru bisa terlihat sekitar 30 hari setelah penggunaan.

“Orang yang sehat dan bugar tidak akan memiliki selulit”

Mitos dan Fakta mengenai Selulit

Faktanya, siapa pun bisa mengalami selulit. Ini karena tiap orang memiliki struktur tubuh dan lemak yang berbeda, sehingga cara menyimpan lemak pun juga berbeda.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan selulit, tetapi indeks massa tubuh bukan salah satunya. Hormon, genetik, struktur dan tekstur kulit, jenis kelamin, dan gaya hidup bisa berkontribusi dalam kemunculan selulit. Bahkan, atlet profesional pun bisa memilikinya, lo!

Mengenai perkiraan 80-90 persen perempuan mengalami selulit, seperti di jelaskan di laman PureWow, estrogen punya peran penting. Hormon tersebut menyebabkan kulit lebih tipis (di banding laki-laki), sehingga selulit lebih mudah muncul.

Ditambah lagi, seiring bertambahnya usia perempuan, tubuh memproduksi lebih sedikit estrogen, yang mana dapat menyebabkan sirkulasi yang lebih buruk dan produksi kolagen menurun, bersamaan dengan kerusakan jaringan ikat yang lebih tua.

“Hanya perempuan yang punya selulit”

Mitos dan Fakta mengenai Selulit

Perempuan memang lebih mungkin mengembangkan selulit, tetapi laki-laki pun bisa memilikinya, yaitu sekitar 10 persen.

Dukungan jaringan ikat laki-laki lebih banyak daripada perempuan, yang membuat mereka tidak rentan terhadap selulit. Perempuan memiliki jaringan ikat yang kurang mendukung, sehingga membawa lebih banyak lemak di sekitar area paha dan pinggul.

“Sedot lemak adalah cara efektif memerangi selulit”

Ini cuma mitos, karena sedot lemak atau liposuction bukanlah solusi untuk mengenyahkan selulit. Faktanya, prosedur kosmetik malah bisa membuat distribusi lemak lebih tidak merata, bisa membuat tampilan luar selulit memburuk.

Akan tetapi, prosedur seperti vakum non bedah yang di kenal sebagai endermologie telah terbukti dapat membantu. Di katakan bahwa di butuhkan sekitar 10 kunjungan untuk bisa menyamarkan selulit, dengan kisaran harga sekitar US$80-150 (sekitar Rp1.164.812-2.184.022). Cukup mahal, ya?


Baca juga : Manfaat Mengejutkan Kayu Manis Untuk Kesehatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *