Ini Faktor Risiko Penyakit Jantung – TAIPANQQ – Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 dari Kementerian Kesehatan RI, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Di perkirakan setidaknya 15 dari 1.000 orang atau 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
Sering kali penyakit jantung tidak terdiagnosis hingga akhirnya seseorang mengalami gejala serangan jantung, gagal jantung, atau aritmia. Nah, kita perlu tahu berbagai faktor risiko penyakit jantung sehingga bisa melakukan langkah-langkah pencegahan.
Kondisi kesehatan, gaya hidup, usia dan riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Berikut ini faktor risiko penyakit jantung yang jarang di ketahui.
Kerutan di dahi
Penelitian yang di presentasikan pada konferensi tahunan European Society of Cardiology tahun 2018 menyebutkan bahwa orang yang memiliki kerutan di dahi yang dalam, berpotensi meninggal karena penyakit jantung.
Yolande Esquirol, associate professor kedokteran okupasi di Centre Hospitalier Universitaire de Toulouse France, Prancis, menyatakan bahwa kamu tidak dapat melihat atau merasakan faktor risiko seperti kolesterol tinggi, tetapi kerutan di dahi bisa terlihat.
Ketinggian tempat tinggal
Sebuah studi dalam jurnal Frontiers in Physiology tahun 2017 menemukan bahwa orang yang tinggal di dataran tinggi memiliki risiko lebih rendah terkena sindrom metabolik seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan obesitas.
Pedro Gonzalez-Muniesa, profesor di University of Navarra, Spanyol, berspekulasi bahwa udara di dataran tinggi memiliki lebih sedikit oksigen, sehingga membantu jantung dan paru-paru untuk berfungsi lebih efisien. Akan tetapi, menurut Mary Ann Bauman, MD, juru bicara gerakan American Heart Association’s Go Red for Women, di perlukan studi lebih lanjut untuk menentukan kebenaran dari spekulasi tersebut.
Banyaknya anak yang dilahirkan
Sebuah penelitian di jurnal Circulation, menyatakan bahwa hamil lebih dari satu kali meningkatkan risiko atrial fibrilasi. Atrial fibriliasi adalah detak jantung tidak beraturan yang menyebabkan pembekuan darah, stroke, dan komplikasi lainnya.
Bauman mengatakan bahwa selama kehamilan, terjadi perubahan seperti jantung membesar dan perubahan hormon yang kemungkinan dapat menyebabkan penyakit jantung. Namun, tetap di perlukan lebih banyak penelitian untuk memahami hubungan antara melahirkan banyak anak dengan penyakit jantung.
Melahirkan bayi prematur
Studi dalam jurnal Circulation menemukan hubungan antara penyakit jantung dan persalinan. Perempuan yang melahirkan bayi prematur (sebelum 37 minggu) memiliki risiko 40 persen lebih besar terkena penyakit kardiovaskular di banding perempuan yang melahirkan bayi normal.
Melahirkan bayi prematur bukanlah penyebab penyakit jantung tetapi dapat menjadi faktor prediksi yang penting. Hal ini mungkin bisa di gunakan untuk mengidentifikasi perempuan muda yang berisiko tinggi mengalami penyakit jantung di kemudian hari.
Vaping
Vape atau rokok elektrik di anggap lebih aman di bandingkan rokok tembakau, tetapi sebenarnya vape tetap berbahaya bagi tubuh.
Sebuah laporan dalam jurnal JAMA mencatat bahwa rokok elektrik mengandung bahan kimia seperti formaldehida yang dapat memengaruhi tekanan darah dan pembekuan darah.
Vape dikatakan mengandung nikotin yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Selain itu, makin ke sini makin banyak penelitian yang menemukan bukti tentang bahaya vape terhadap kesehatan.
Baca juga : 5 Taman Nasional Di Thailand Yang Memikat Pengin Berkunjung