Hal yang Dapat memicu Dehidrasi – TAIPANQQ – Tubuh terdiri dari sekitar 60 persen air. Kehilangan air, bahkan hanya 1,5 persen saja dapat menjadi titik kritis untuk dehidrasi ringan. Tetap terhidrasi membuat energi tetap tinggi dan membantu kamu tetap fokus secara mental. Sebaliknya, dehidrasi bisa memicu penurunan suasana hati, tingkat energi, dan fungsi kognitif.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa dehidrasi di sebabkan karena kurang minum. Tapi, selain itu, ada hal lain yang juga bisa memicu dehidrasi. Berikut beberapa di antaranya di rangkum dari laman The Healthy dan Health.
Stres
Ketika kamu sedang stres, kelenjar adrenal memompa keluar hormon stres. Dan jika kamu terus-menerus berada dalam kondisi stres, akhirnya adrenal menjadi lelah, yang menyebabkan insufisiensi adrenal. Adrenal juga memproduksi hormon aldosteron, yang membantu mengatur kadar cairan dan elektrolit tubuh.
Jadi, saat kelelahan adrenal berlanjut, produksi aldosteron tubuh menurun, yang memicu dehidrasi dan kadar elektrolit rendah. Dalam hal ini, meningkatkan asupan cairan dapat membantu mengatasi dehidrasi dalam jangka pendek, tapi menengahi stres adalah satu-satunya solusi jangka panjang yang nyata.
Diet rendah karbohidrat
Karbohidrat disimpan dalam tubuh bersama dengan cairan. Karenanya, kamu akan cepat menurunkan beberapa kilogram berat air saat menjalani diet rendah karbohidrat. Itu mungkin terlihat bagus pada timbangan, tetapi sebenarnya ini adalah hal buruk untuk tingkat hidrasi.
Selain itu, karena karbohidrat utuh, seperti oatmeal, pasta gandum utuh, dan beras menyerap air selama proses memasak, memakannya sebenarnya dapat meningkatkan level hidrasi. Dengan menghilangkan karbohidrat dari diet, kamu bisa mengurangi asupan cairan tanpa disadari.
Demam
Ketika sedang demam, suhu tubuh menjadi meningkat selama beberapa hari. Ini juga menyebabkan nafsu makan menurun, dan dengan tidak makan, kamu juga kehilangan elektrolit yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Karenanya, saat demam, kamu perlu minum lebih banyak cairan. Selain itu, penting untuk meningkatkan elektrolit lewat minuman atau makanan. Sup, air kelapa, semangka, pisang, merupakan beberapa sumber elektrolit yang akan membantu menahan cairan dan mencegah dehidrasi.
Bangun tidur dan berolahraga
Setelah tidur malam, kemungkinan kamu akan bangun dengan sedikit mengalami dehidrasi karena tidak minum hingga 12 jam. Terlebih, banyak orang yang memilih berolahraga setelah bangun tidur di pagi hari, yang akan memperparah kekurangan cairan, tapi ini tergantung pada seberapa berat olahraga yang kamu lakukan.
Jika kamu melakukan aktivitas ringan, seperti berjalan-jalan di sekitar rumah, maka minum beberapa teguk air sudah cukup. Jika kamu melakukan latihan keras di tempat yang panas, kamu akan memerlukan rencana yang lebih terarah sehingga tidak cepat mengalami dehidrasi dan merusak kemampuan untuk mendinginkan tubuh, yang akan mengganggu kinerja. Jadi, minumlah satu hingga dua gelas air 30 hingga 60 menit sebelum berolahraga, dan rehidrasi setelah berolahraga dengan minuman yang mengandung karbohidrat, protein, dan elektrolit.
Menstruasi
Saat sedang menstruasi, perempuan perlu minum lebih banyak air. Sebab, saat sedang PMS atau menstruasi, terdapat perubahan estrogen dan progesteron yang memengaruhi tingkat hidrasi tubuh, sehingga kamu mungkin perlu meningkatkan asupan cairan agar tetap terhidrasi.
Terlebih, untuk perempuan yang mengalami menstruasi yang terlalu berat, jumlah darah yang hilang akan menguras kadar cairan. Intinya, dapatkan lebih banyak cairan selama sedang menstruasi.
Jadi, untuk menghindari dehidrasi, pastikan kamu mendapatkan lebih banyak cairan dan elektrolit ketika menghadapi momen di atas.
Baca juga : 10 Potret Valle D’Itria Lembah Di Italia Yang Penuh Dengan Kota Indah