Dampak Buruk jika Orangtua Selalu Menyalahkan Anak, Rentan Stres!
TIPS & TRICK Uncategorized

Jangan Sering Dimarahi Ini Dampak Nya

TAIPANQQ  –  Jangan Sering Dimarahi Ini Dampak yang Akan Terjadi pada Anak. Ketika anak melakukan sebuah kesalahan, sebagian ibu tanpa sadar bisa kelepasan dan langsung memarahi anak mereka. Namun, tahukah Bunda ada dampak buruk yang bisa terjadi pada Si Kecil jika sering di marahi?

Seiring bertambahnya usia anak, ada saja tingkah lakunya yang bisa menguji kesabaran. Terkadang, wajar bila satu atau dua tingkah bisa membuat emosi Bunda jadi terpancing, apalagi jika Si Kecil tidak bisa dinasihati dengan baik.

Akan tetapi, perlu di ingat bahwa memarahi, meneriaki, atau mungkin mengumpat anak bukanlah solusi yang tepat. Bahkan, kalimat dari orang tua yang tidak di sangka akan menyakitkan untuknya bisa berdampak buruk pada di rinya. Alih-alih memahami maksud nasihat ibunya, anak malah bisa mengalami trauma psikis yang dapat mengganggu perkembangan mental dan kecerdasannya.

Dampak Sering Memarahi Anak

Jika sudah merasa emosi dan ingin marah, Bunda sebaiknya berusaha menahan amarah yang hendak keluar. Berikut ini adalah dampak buruk yang bisa terjadi pada anak bila ia sering di marahi:

1. Anak menjadi penakut dan tidak percaya diri

Saat anak melakukan kesalahan, bukan berarti Bunda berhak untuk memarahi dan membentaknya, ya. Ketika Bunda marah, Si Kecil mungkin akan diam. Namun, ia diam karena merasa takut dan terancam.

Hal tersebut bisa menyebabkan Si Kecil menjadi pribadi yang penakut, lho, Bun. Selain itu, terlalu sering di marahi juga bisa menurunkan rasa percaya diri lantaran Si Kecil merasa apa yang ia lakukan selalu salah di mata Bunda.

2. Perkembangan otak anak terganggu

Bunda mungkin berpikir bahwa memarahi saja tidak akan berefek secara fisik seperti memukul. Namun, tahukah Bunda? Otak anak yang sering di marahi bisa mengalami hambatan perkembangan hingga ukurannya menjadi lebih kecil di banding rata-rata. Jadi, terlalu sering memarahi anak benar-benar bisa berdampak secara fisik.

Bagian otak yang paling terpengaruh adalah bagian yang memproses suara dan bahasa. Hal ini bisa terjadi lantaran otak cenderung lebih mudah memproses informasi dan peristiwa yang negatif di bandingkan yang positif. Dengan kata lain, bagian otak ini menjadi “tumpul” karena lebih sering mencerna informasi yang tidak memicu perkembangan.

Jangan Sering Di marahi Ini Dampak Nya

3 Anak mengalami depresi dan gangguan mental

Memarahi Si Kecil mungkin bisa membuat Bunda merasa di dengar atau di hargai. Namun, sebenarnya dengan di marahi, anak melakukan apa yang di perintahkan kepadanya atas dasar rasa takut, bukan karena menghargai. Ini bisa di katakan tergolong seperti perilaku bully.

Selain rasa takut, anak juga bisa merasa tidak berharga, sedih, kecewa, dan terluka hatinya. Hal ini tentu bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mentalnya. Lama-kelamaan, anak yang sering di marahi bisa mengalami depresi.

Di kemudian hari, anak bisa saja mencari pelampiasan untuk menuangkan luapan emosi negatifnya dengan merusak di rinya sendiri, misalnya menggunakan obat-obatan terlarang.

4. Menjadi sosok pemarah di kemudian hari

Di tempa dengan amarah secara terus-menerus bisa menyebabkan anak memiliki masalah mental dan perilaku di kemudian hari, misalnya anak bisa menjadi sosok yang lebih agresif. Selain itu, anak juga berpikir bahwa marah atau memaki adalah respons yang normal saat menghadapi masalah.

Jadi, anak akan meniru hal ini pula, baik pada teman, guru, atau orang di sekitarnya. Bahkan, anak bisa jadi gemar berkelahi atau sering memukul bila sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya. Di masa depan, bukan tidak mungkin ia melakukan ini pada pasangan dan anaknya.

Tips agar Tidak Mudah Marah pada Anak

Nah, agar tidak mudah marah pada anak, ada beberapa tips yang bisa Bunda terapkan, yaitu:

  • Tarik napas yang dalam lalu hembuskan, dan ulangi beberapa kali. Buatlah diri Bunda tenang ketika Si Kecil melakukan kesalahan. Ingat bahwa kesalahan yang ia lakukan adalah sebuah proses pembelajaran untuknya.
  • Tanamkan pada pikiran Bunda bahwa memarahi anak bukanlah solusi dari suatu masalah.
  • Bila amarah Bunda meningkat, coba cari kegiatan lain terlebih dahulu untuk mengalihkannya, misalnya mendengarkan lagu kesukaan.
  • Beri tahu Si Kecil apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan dengan tenang namun tegas. Berikan penjelasan yang mudah ia pahami.
  • Jangan lupa untuk selalu mempercayai anak dan menghargai anak atas apa yang ia lakukan.

Dengan mengetahui dampak buruk di balik sering memarahi anak, mulai sekarang Bunda bisa berlatih untuk mengendalikan emosi, ya. Memarahi anak sebenarnya bukanlah sesuatu yang sama sekali tidak di perbolehkan.

Jangan Sering Dimarahi Ini Dampak Nya

Namun, Bunda harus mengetahui batas untuk mulai marah serta batas untuk berhenti dan menunjukkan kasih sayang pada Si Kecil. Bila ia melakukan kesalahan, memberikan hukuman ringan boleh saja, namun Bunda juga di anjurkan untuk memberikan hadiah ketika ia melakukan sebuah prestasi atau tindakan yang baik.

Cobalah untuk bisa lebih tenang di kala anak membuat keributan kecil. Bila setelah menerapkan tips-tips di atas Bunda tetap tidak bisa mengendalikan amarah, ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan psikolog.

SUMBER : TAIPANQQLOUNGE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *