TAIPANQQ – Hal yang Bikin Berat Badan Naik, Selain Banyak Makan
Memiliki berat badan ideal memang baik untuk kesehatan. Namun, tidak jarang pula berat badan justru makin bertambah. Sebenarnya, berat badan yang naik merupakan hal wajar jika kalori yang di konsumsi lebih besar daripada kalori yang di gunakan. Kalori yang berlebihan ini kemudian akan di simpan oleh tubuh dalam bentuk cadangan makanan.
Makan dalam jumlah banyak bukan satu-satunya penyebab berat badan naik. Ada berbagai faktor yang memengaruhinya. Apa saja?
Kurang tidur
Normalnya, tubuh memerlukan waktu sekitar 8 jam untuk beristirahat. Namun, mereka yang memiliki masalah kesulitan tidur atau tidur kurang dari 6 jam saat malam hari cenderung memiliki lemak tubuh yang berlebih.
Penyebabnya, mereka yang masih terjaga hingga larut malam akan makin bikin besar kemungkinannya untuk makan atau sekedar ngemil pada malam hari. Tentunya, hal tersebut makin menambah kalori yang masuk ke tubuh.
Selain itu, kurang tidur juga menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol sehingga memicu peningkatan berat badan. Kondisi tersebut juga menyebabkan hormon yang mengatur rasa lapar menjadi kacau.
Stres
Ketika mengalami stres, maka tubuh akan memproduksi hormon kortisol lebih banyak. Hormon kortisol atau di sebut dengan istilah hormon stres yang di produksi berlebih akan meningkatkan nafsu makan. Akibatnya, kalori yang masuk ke dalam tubuh juga semakin meningkat sehingga bikin penambahan berat badan.
Begitu pula dengan mereka yang mengalami depresi juga biasanya memiliki kadar hormon kortisol yang tinggi. Apabila mengalami masalah depresi, ada baiknya berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Obat steroid
Obat-obatan golongan steroid yang di resepkan oleh dokter juga dapat bikin peningkatan berat badan. Ini karena efek steroid dapat menyebabkan retensi cairan dan memiliki efek meningkatkan nafsu makan. Beberapa orang mungkin menyadari perubahan berupa peningkatan lemak pada bagian tubuh tertentu, misalnya pada wajah, perut, atau leher belakang.
Makin tinggi dosis steroid yang di gunakan dan makin lama penggunaannya, maka makin tinggi pula risiko penambahan berat badan yang di alami. Meskipun begitu, penggunaan obat steroid tidak boleh di hentikan sendiri tanpa persetujuan dokter dan tidak boleh di hentikan tiba-tiba karena justru dapat menyebabkan masalah serius lainnya. Jika ada masalah peningkatan berat badan setelah mengonsumsi obat steroid, di sarankan berkonsultasi dengan dokter yang memberikan resep.
Tidak hanya obat golongan steroid, obat lain yang juga memiliki efek penambahan berat badan yaitu obat antidepresan, obat epilepsi, dan lainnya. Meskipun mengalami peningkatan berat badan, penting untuk tidak menghentikan pengobatan sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Menopause
Sebagian perempuan mengalami peningkatan berat badan saat memasuki usia menopause. Hormon estrogen yang menurun saat menopause dapat menyebabkan penumpukan lemak di sekitar perut.
Selain itu, usia yang makin menua juga menyebabkan metabolisme tubuh menjadi menurun sehingga proses pembakaran kalori makin melambat. Tidak hanya hormon estrogen saja, adanya masalah tidur dan mood juga dapat menghalangi seseorang untuk makan makanan sehat dan berolahraga rutin.
Berhenti merokok
Menghentikan kebiasaan merokok merupakan hal yang sangat baik untuk kesehatan. Bagi beberapa orang yang berhenti merokok mungkin akan merasakan penambahan berat badan. Para ahli percaya kondisi tersebut terjadi karena nikotin dalam rokok dapat menekan nafsu makan dan adanya gejala putus zat (withdrawal) serta stres menyebabkan mereka makan dalam porsi lebih banyak.
Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan berat badan pada bulan pertama setelah berhenti merokok sekitar 1 kilogram. Mayoritas peningkatan berat badan terjadi pada 3 bulan pertama setelah berhenti merokok. Meskipun begitu, perubahan berat badan yang terjadi akan berbeda-beda setiap orang.
Mengalami kondisi medis tertentu
Di lansir MedicineNet, kondisi medis yang sering menyebabkan peningkatan berat badan yaitu hipotiroidisme. Kurangnya produksi hormon tiroid menyebabkan metabolisme tubuh melambat sehingga berat badan bertambah.
Ada pula kondisi sindrom Cushing yang merupakan gangguan akibat kelebihan hormon kortisol. Kondisi tersebut juga menyebabkan berat badan menjadi naik. Kenaikan berat badan biasanya lebih sering terlihat pada wajah, leher, pinggang, dan punggung atas.
Kondisi polycystic ovary syndrome (PCOS) juga menyebabkan peningkatan berat badan. Ini di sebabkan tubuh menjadi resistan atau kurang sensitif terhadap insulin, sehingga berat badan menjadi naik.
Kenaikan berat badan dapat di sebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya karena kurang tidur, stres, obat-obat tertentu, dan perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok.
Mengalami penyakit tertentu dan memasuki usia menopause juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Apabila mengalami kenaikan berat badan dan tidak dapat di jelaskan, tidak ada salahnya menemui dokter untuk mencari tahu penyebab dan solusi dari kenaikan berat badan yang di alami.
BACA JUGA : Mengapa Makanan Pedas Menyebabkan Sakit Perut?