TAIPAN QQ LOUNGE – Tingkat Berhubungan Seks Yang Sayang Untuk Di Lewatkan
Seks merupakan aktivitas intim yang melibatkan berbagai unsur antar individu. Saat bersenggama, tidak hanya tubuh yang terlibat, tetapi juga emosi, pikiran, kesehatan, dan lain-lain. Untuk itu, jelas bahwa seks bukan hanya soal penetrasi dan kepuasan biologis.
Ada banyak hal yang perlu pasangan lakukan sebelum, saat, dan sesudah bercinta. Beberapa hal ini termasuk Tingkat Berhubungan Seks penting. Meski tidak wajib, mencobanya dapat meningkatkan mood serta kualitas hubungan.
Sekilas tentang sexual response cycle
Tubuh memiliki ritme khas atau dikenal sebagai sexual response cycle atau tanggapan terhadap rangsangan. Pada momen ini, tubuh mengalami perubahan guna mempersiapkan diri sebelum melakukan aktivitas sekssual.
- Excitement atau kegembiraan. Nama lainnya adalah gairah alias arousal. Saat mendapat rangsangan secara fisik maupun psikologis, otak merespons dengan memberikan sinyal ke anggota tubuh. Pada tahap ini, aliran darah akan meningkat nyaris ke seluruh organ, termasuk area genital untuk persiapan berhubungan badan. Hasilnya, perempuan akan mengalami puting menegang dan vagina basah. Sementara, pada laki-laki, penis akan mengeras atau ereksi
- Plateau. Level-up dari kegembiraan. Pada fase ini aliran darah, detak jantung, ketegangan otot, laju pernapasan, dan kepekaan akan meningkat. Vagina akan mengeluarkan cairan sebagai pelumas serta mengalami peningkatan sensitivitas klitoris. Pada laki-laki, momen ini mungkin menghasilkan cairan pre-cum
- Orgasme. Fase orgasme atau klimaks merupakan puncak gairah seksual. Ketika dalam plateau dan terus mendapat rangsangan, maka akan terjadi klimaks. Namun, hal ini tidak selalu ditandai dengan ejakukalasi. Cirinya, kontraksi otot yang tidak disengaja, perasaan euforia, dan pelepasan ketegangan
- Resolusi. Pada tahap ini, tubuh kembali ke kondisi sebelum mengalami excitement. Secara perlahan, detak jantung dan aliran darah kembali normal, ketegangan otot dan kontraksi juga mereda. Pada laki-laki, mungkin mengalami periode refraktori atau momen jeda saat tidak menerima rangsangan. Sementara, peneliti menganggap bahwa vagina tidak mengalami hal itu, tetapi mungkin terjadi saat kelelahan.
Tingkat Berhubungan Seks Yang Penting
Sexual response cycle memberikan sensasi berbeda pada tubuh di tiap tahapnya. Nah, kamu dan pasangan bisa memaksimalkannya agar momen bercinta makin menggairahkan. Ajak pasanganmu untuk mengeksplorasi hal-hal yang disukai selama berhubungan intim.
Setidaknya ada tiga tahapan penting berhubungan seks yang sayang untuk dilewatkan. Kategori ini terbagi menjadi sebelum, saat, dan setelah bercinta. Apa saja?
Foreplay
Mirip dengan olahraga yang memerlukan stretching, hubungan seks juga perlu foreplay sebagai pemanasan. Sebagian besar menganggap bahwa foreplay tidak wajib dilakukan, apalagi jika sedang quickie. Buatmu yang sering melewatkannya, sesekali cobalah foreplay lebih lama dengan pasangan, maka kamu akan merasakan perbedaannya.
Hubungan seks yang terburu-buru saat tubuh belum benar siap dapat menyebabkan efek samping. Salah satunya, iritasi area genital akibat gesekan tanpa pelumas yang cukup. Sebab, tubuh membutuhkan waktu untuk berpindah dari fase excitement ke plateau.
Selain itu, melewatkan foreplay membuat hubungan intim hanya terasa sebagai penetrasi. Padahal, seks bukan hanya soal fisik, lho! Kamu akan melibatkan energi tubuh, perasaan, bahkan kesehatan. Untuk itu, kamu harus melakukannya secara hati-hati dan tidak grusak-grusuk.
Dilansir WebMD, mayoritas perempuan bahkan menyebut bahwa gairah seks tertinggi muncul bukan saat intercourse, tetapi saat mendapat rangsangan. Esther Perel, psikoterapis dari New York City, menjelaskan bahwa perempuan membutuhkan waktu lebih untuk membangun suasana dan menciptakan plot sebagai pembangkit rangsangan alih-alih langsung penetrasi.
Nah, manfaatkan fase ini sebagai momen untuk membangun gairah semaksimal mungkin. Lakukan foreplay dengan durasi cukup, bisa berisi sentuhan, obrolan nakal, rayuan, bahkan melakukan sexting jika kamu dan pasangan terpisah tempat.
Intercourse
Tahap inilah yang dianggap sebagai momen inti dari aktivitas seksual. Saat melewati excitement dan plateau, tubuh akan lebih siap menerima lebih banyak rangsangan. Salah satunya dengan intercourse atau penetrasi. Tandanya, penis ereksi secara maksimal dan vagina telah terlubrikasi dengan cukup.
Awali intercourse dengan tindakan lembut yang memberikan kenyamanan. Meski sudah mendapatkan pelumas yang cukup, tidak menutup kemungkinan penetrasi menimbulkan nyeri di area genital. Kemudian, sesuaikan ritme setelah kamu dan pasangan sudah sama-sama nyaman.
Supaya penetrasi lebih menyenangkan, jangan lupa coba berbagai posisi yang ada. Paling favorit ada doggy style, misionaris, dan cowboy girl, melansir survei ZAVA Med. Survei ini yang melibatkan 2000 individu dari berbagai gender dan orientasi seksual, lho. Nah, untuk posisi terbaik, kamu dan pasangan bebas menyesuaikan mana menyenangkan.
Meski sudah sampai ke tahap inti, jangan lewatkan rangsangan tambahan selama bercinta. Tetap sentuh pasangan, berikan rayuan kecil, atau bahkan ciuman penuh gairah untuk menambah mood. Tindakan sederhana ini tidak hanya mempengaruhi suasana, tetapi juga memperkuat ikatan intim dengan pasangan.
Jangan ragu untuk saling bergerak dan memberikan rangsangan. Dorongan selama bercinta akan lebih menggairahkan ketika kamu dan pasangan melakukannya secara sinkron dan bersamaan. Ketahui kesukaan masing-masing agar bisa menciptakan kepuasan.
Afterplay
Setelah sama-sama orgasme, jangan buru-buru bangkit dari posisi. Luangkan waktu untuk bermanja-manja dengan pasangan sekaligus menenangkan tubuh guna mencapai fase resolusi.
Sayangnya, tahapan berhubungan seks ini sering dilewatkan begitu saja. Padahal, afterplay punya banyak manfaat. Beberapa di antaranya yaitu membangun komunikasi dengan pasangan, menciptakan rasa nyaman dan aman, serta melepas stres. Bahkan di satu sisi, afterplay bisa membuat penis menikmati masa refraktori sebelum memasuki foreplay untuk ronde kedua.
Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan bersama pasangan guna mengisi waktu afterplay. Bisa saling memuji, berpelukan saling bertatapan, dan mencium ringan. Jika kamu menginginkan aktivitas yang melibatkan gerak tubuh, bisa tutup sesi bercinta dengan mandi bareng atau makan.
Meski harus mengakhiri dengan cepat, pastikan untuk tidak melewatkan momen afterplay, ya. Saat buru-buru, cobalah mengisi afterplay dengan saling mengenakan pakaian atau memuji pengalaman saat bercinta. Selain itu, bisa pula melemparkan jokes yang menghibur dan meningkatkan ikatan dengan pasangan, melansir Health Site.
Terakhir, jangan lupa membasuh diri dan membersihkan suatu hal yang menempel pada tubuh. Sebisa mungkin untuk buang air kecil setelah berhubungan intim. Hal tersebut merupakan usaha pencegahan infeksi saluran kemih dengan mengeluarkan bakteri dari uretra.
Tidak ada salahnya melewatkan salah satu tahap di atas, tetapi jika terlalu sering quickie dan melewatinya, bisa jadi momen bercinta jadi membosankan dan monoton. Oleh karena itu, sesekali cobalah slow sex. Dengan begitu, kamu bisa menerapkan seluruh tahapan penting berhubungan seks dan memiliki momen intim yang menyenangkan.
BACA JUGA : Bawang Putih Dapat Mempebesar Ukuran Penis? Mitos Atau Fakta?