Banyak penyebab yang bisa membuat anak rewel saat tengah malam, tapi inilah yang sering terjadi
Hampir selalu ada saja alasan ketika anak-anak di bawah usia 3 tahun menangis di malam hari. Menentukan apa penyebab tangisan anak di malam hari kadang bisa membuat orangtua sakit kepala.
Hal ini sering berakhir membuat orangtua dan anak kelelahan secara mental dan fisik. Banyak orangtua pernah mengalami hal ini.
Bangun tengah malam karena si Kecil menangis histeris, bahkan sudah digendong pun kadang mereka tidak mau berhenti menangis dan tetap meraung.
Kadang anak juga meneriaki hal yang random dan sulit dimengerti.
Ini bahkan umum terjadi pada anak antara usia 1-7 tahun. Anak-anak yang sudah lebih besar dapat bangun dan pergi ke tempat tidur orangtua untuk mencari kenyamanan.
Sementara untuk anak-anak yang lebih kecil, satu-satunya cara untuk mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan adalah menangis.
Pahami Kebutuhan dan Gangguan Fisik pada Anak
Sebagian besar anak-anak di bawah usia 3 tahun, sangat sulit bagi mereka untuk menjelaskan apa yang dibutuhkan oleh tubuhnya.
Anak-anak ini menggunakan tangisan sebagai cara untuk memberi tahu orang lain jika mereka membutuhkan bantuan.
Penyebab umum dari menangis bisa termasuk merasa terlalu dingin, terlalu hangat, haus, lapar atau makan terlalu banyak saat makan malam, popok terlalu basah, gatal, dalam satu posisi lama menyebabkan kekakuan atau ketidaknyamanan pada sebagian tubuh, tumbuh gigi, terlalu lelah atau tidak cukup lelah karena tidur siang terlalu lama.
Semua itu adalah masalah yang menyulitkan bagi anak-anak.
Pahami Kebutuhan dan Masalah Emosional dan Mental Anak
Anak-anak membutuhkan perawatan dan komunikasi emosional.
Penyebab anak rewel karena kondisi emosional yang sulit mereka kontrol, inilah yang paling sering terjadi:
- Bangun di malam hari dalam perasaan kesepian atau ketakutan dan membutuhkan perhatian ekstra pada saat itu,
- alasan lain bisa juga karena anak terbangun setelah bermimpi atau masalah emosional yang terjadi pada mereka di siang hari,
- anak tidak merasa lelah atau masih ingin bermain,
- kondisi di lingkungan rumah berisik, seperti malam menjelang hari raya. Terlebih lagi jika ada saudara sepupu yang ikut menginap di rumah, lalu mereka masih asik bermain dan mengeluarkan suara berisik saat bercanda.
Tentu anak mama bisa merasa jengkel karena ia merasa dipaksa masuk kamar. Namun karena ngantuk, ia pun tertidur. Tapi tanpa sadar anak akan terbangun dan menangis di tengah malam.
Penyebab Patologis Anak Menangis di Malam Hari
Dalam pengalaman klinis, setidaknya 40% penyebab anak-anak menangis di malam hari terkait dengan gangguan atau penyakit tubuh, demikian seperti dilansir dari parenting.firstcry.com.
Ini terutama karena banyak gangguan di malam hari dan anak-anak tidak tahu bagaimana menjelaskan ini. Rasa tidak nyaman yang muncul bisa memengaruhi kesehatan tubuh anak.
Penyebab Anak Menangis di Tengah Malam yang Paling Umum Terjadi
Secara garis besar ada 8 penyebab anak rewel dan menangis di malam hari.
Setelah memantau 3 penyebab tadi, berikut ini Popmama.com telah merangkum penyebab yang paling umum terjadi pada anak mama.
1. Teror mimpi buruk
Teror mimpi buruk adalah gangguan tidur di mana anak terbangun dari tidurnya nyenyaknya dengan kaget karena mimpi buruk atau ada suara mengejutkan. Mood anak bisa berubah drastis. Anak juga bisa ketakutan, biasanya disertai tangisan dan susah ditenangkan.
Dalam kondisi ini akan sulit bagi si Kecil untuk kembali tidur.
Saat anak mengalami mimpi buruk, biasanya ia tidak menyadari itu. Keesokan paginya, ia bahkan tidak ingat kalau tadi malam ia terbangun dan menangis histeris karena ketakutan.
Rata-rata yang mengalaminya berusia 3-5 tahun. Bisa dialami oleh anak perempuan maupun laki-laki.
2. mengalami gangguan pencernaan
Penyebab anak menangis malam hari ini karena gangguan patologis. Anak yang memiliki tangisan mengganggu karena tidak tenang, tidak merasa nyaman namun seperti menahan sakit. Suara tangisannya tidak terlalu keras namun anak tidak berhenti merengek.
Tipe tangisannya seperti datang dan pergi sementara mereka setengah terjaga dan setengah tidur.
Jenis tangisan ini menunjukkan bahwa anak tidak nyaman dengan perut mereka. Anak bisa saja bertingkah aneh, berguling di kasur dengan keringat di dahi dan mereka tidak tertarik pada makanan atau minuman.
Anak-anak yang mengalami ini juga memiliki gejala umum sebagai berikut:
- buang air besar yang tidak teratur,
- sembelit atau tinja yang terlalu besar,
- tinja yang berbau busuk yang mungkin berwarna hijau dengan makanan yang tidak tercerna,
- perut membengkak dan mengeluarkan banyak angin,
- muntah susu dengan bau yang kuat seperti bau asam atau basi.
3. Popoknya kotor atau basah
Beberapa anak dapat mentolerir popok basah atau kotor untuk sementara waktu, namun tidak semua begitu.
Ada anak kecil yang risih jika popoknya basah dan merasa perlu segera diganti.
Mengenakan popok segar akan membantu bayi kembali tidur dengan cepat.
Namun, pastikan Mama mengganti popok dengan cepat dan tidak banyak berinteraksi dengan bayi Mama saat melakukannya, sehingga ia dapat tertidur kembali.
4. anak butuh kenyaman seolah-olah keadaan mereka terjamin dan aman