TAIPANQQ – Hindari Sebisa Mungkin Bahan Kosmetik yang Berpotensi Memicu Kanker
Semua jenis kosmetik tentu mengandung bahan kimia. Sebagian besar bahan kimia ini aman, tetapi ada pula yang berbahaya. Saat memakainya, kulit akan menyerap zat-zat itu, hingga kemudian dapat memasuki aliran darah. Orang juga bisa menghirup bedak atau menelan kosmetik saat menggunakan lipstik dan produk bibir lainnya sehingga berbagai bahan kimia tanpa sengaja masuk ke tubuh.
Sayangnya, ada sejumlah bahan kimia yang berkaitan dengan masalah kesehatan serius, salah satunya kanker. Berikut ini adalah beberapa bahan kimia dalam kosmetik yang perlu di hindari sebisa mungkin.
Formaldehida
Formaldehida dan bahan kimia yang melepaskan formaldehida sering kali ada di dalam makeup, losion, sampo, sabun, cat kuku, dan produk pelurus rambut. Zat itu di ketahui bisa memicu reaksi alergi serta iritasi pada mata dan sistem pernapasan, bahkan hingga kanker.
Menurut American Cancer Society, formaldehida dalam kosmetik seperti yang di tuliskan di atas umumnya berada pada level yang rendah sehingga tak memiliki potensi bahaya. Lain halnya pada formaldehida yang di pakai untuk meluruskan rambut profesional.
Dalam bahan kimia dan keratin yang di pakai, formaldehida dapat meningkatkan konsentrasi formaldehida dalam ruangan ke tingkat yang berpotensi berbahaya. Jika terhirup, ini akan berbahaya untuk para pekerja salon dan orang yang mendapatkan perawatan.
Karbon hitam
Karbon hitam banyak terkandung dalam maskara, eyeliner, dan lipstik sebagai pemberi warna. Environmental Working Group (EWG) menemukan bahwa karbon hitam kemungkinan bersifat karsinogenik bagi manusia.
Di jelaskan dalam laman International Carbon Black Association (ICBA), paparan terhadap karbon hitam bisa berperan dalam penurunan kapasitas paru-paru dan memicu kanker paru-paru. Studi tersebut di lakukan terhadap tikus. Peneliti menyatakan bahwa risiko ini lebih mungkin terjadi pada pekerja manufaktur karbon hitam daripada pemakai kosmetik.
Timbal
Eyeliner tradisional seperti kohl, kajal, al-kahal, surma, tiro, tozali, dan kwalli biasanya di buat dengan menggunakan timbal dan logam berat lainnya. Menurut Food and Drug Administration (FDA), paparan terhadap zat tersebut dapat meningkatkan risiko anemia, masalah ginjal, dan kerusakan neurologis, seperti kejang, koma, dan kematian.
Meskipun saat ini penggunaannya di larang, kadang timbal masih di gunakan oleh produsen kosmetik ilegal. Artinya, kamu perlu berhati-hati dalam memilih merek kosmetik.
1,4 dioksan
Menurut FDA, 1,4 dioksan adalah karsinogen yang potensial bagi manusia. Terkadang, bahan kimia ini terdapat dalam produk kecantikan yang mengandung deterjen, busa, stabilisator, atau pelarut.
Zat 1,4-dioksan memang tidak di gunakan langsung sebagai bahan dalam kosmetik, tetapi ia terbentuk sebagai berpotensi terbentuk selama proses pembuatan. Akibatnya, di beberapa kosmetik, terdapat 1,4-dioksan dalam jumlah tertentu. Jika di aplikasikan ke kulit, bahan kimia ini dapat meresap.
Efek jangka pendeknya, zat ini bisa menimbulkan iritasi pada area yang terpapar, misalnya kulit, mata, hingga tenggorokan. Namun dalam jangka panjang, 1,4 dioksan berpotensi meningkatkan risiko kanker.
Ftalat
Ftalat kadang di temukan di produk cat kuku, semprotan rambut, serta wewangian dari produk pembersih dan kosmetik. Zat ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, terutama yang bekerja bersama estrogen, seperti testosteron.
Menurut laman Breast Cancer Charity, ftalat kemungkinan dapat meningkatkan risiko kanker payudara karena hormon yang tak seimbang berpotensi membuat sel kanker berkembang. Namun bahan kimia ini masih terus di teliti risikonya.
Mengingat ada banyak produk kosmetik yang mungkin mengandung bahan kimia berbahaya di dalamnya, maka kamu harus bijak dalam memilih produk kosmetik untuk di gunakan. Hindari sebisa mungkin produk yang mengandung bahan bahan di atas dapat membantu kamu mengurangi paparan bahan kimia beracun dari kosmetik.
BACA JUGA : Wajib Tahu Kurang Tidur Bisa Bikin Nafsu Makan Melonjak!