TAIPANQQ Lounge – Kabar Baik Ini Manfaat Kesehatan Dari Membaca Buku
Sedari kecil, kita di ajari tentang pentingnya membaca. Bahkan, ada pepatah yang mengatakan “Buku adalah jendela dunia”. Oleh karena itu, kabar baiknya ini manfaat jika membaca menjadi kebiasaan kita sehari-hari.
Sayangnya, tingkat literasi di Tanah Air masih amat rendah. Menurut data Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia termasuk dalam jajaran 10 negara dunia dengan tingkat literasi terendah.
Memang, saat ini, membaca baik tidak menjadi prioritas banyak orang. Akan tetapi, ada baiknya jika kita mulai membiasakan membaca buku setiap hari. Faktanya, inilah 6 manfaat kesehatan membaca buku!
Mengurangi stres
Membaca bisa membantu mengendalikan stres. Selain bisa membuat tubuh relaks, membaca buku membuat pikiran membaca di ajak berkelana mengikuti arus dan pembaca bak tenggelam dalam visualisasi cerita dalam buku. Hasilnya, ini bisa di jadikan mekanisme coping untuk menekan stres.
Hal ini juga di buktikan oleh penelitian. Sebuah penelitian di Amerika Serikat (AS) tahun 2009 meneliti berbagai teknik pereda stres terhadap mahasiswa/i, dan mereka menemukan bahwa membaca (meski 30 menit saja), efektif dalam menekan stres akut. Manfaat membaca di katakan setara dengan mendengar lelucon dan praktik yoga.
Selain stres, National Alliance on Mental Illness mencatat bahwa membaca bisa meningkatkan kesejahteraan mental. Hal ini di buktikan oleh studi gabungan terbaru pada 2022. Studi tersebut menemukan bahwa membaca buku meningkatkan mindfulness dan optimisme, sekaligus menekan risiko depresi.
Membantu kemampuan berbahasa
Makin banyak membaca, makin luas perbendaharaan kata. Hal ini juga jadi salah satu manfaat membaca, terutama untuk tumbuh kembang anak. Menurut Cleveland Clinic, membaca buku mempersiapkan kemampuan bahasa anak, dan besar kemungkinan mereka bisa berprestasi di bidang akademik.
Kabar baiknya, penelitian pun mengonfirmasi hal tersebut. Sebuah penelitian pada 2011 di Inggris mengemukakan bahwa pengalaman dan pengertian saat membaca berkaitan dengan perbendaharaan kata yang luas. Makin kuat pengertian saat membaca, makin luas juga perbendaharaan katanya.
Menjelaskan identitas diri
Ada banyak faktor yang sebenarnya bisa memengaruhi perkembangan identitas diri seseorang. Nah, dari berbagai faktor tersebut, siapa kira kalau membaca adalah salah satunya.
Menurut Everyday Health, membaca kisah fiktif bisa membantu perkembangan anak-anak beralih menuju ke kedewasaan. Faktanya, sebuah penelitian di AS pada 2019 mencatat bahwa perkembangan identitas diri seseorang menyebabkan perubahan saraf, berkaitan dengan fungsi kognitif dalam menentukan pilihan dan fungsi-fungsi sosial lainnya.
Meningkatkan kemampuan sosial
Selain tata bahasa dan perbendaharaan kata, membacakan buku kepada bayi atau balita bisa mengajarkan mereka pentingnya empati yang amat penting untuk hubungan sosial. Bahkan, sebuah riset di Kanada pada 2009 menunjukkan buku fiksi memicu efek kognitif-sosial yang serupa seperti interaksi sosial di kehidupan nyata.
Membaca buku mencontohkan kejadian dari perspektif orang lain sehingga bisa di pelajari oleh pembaca yang masih belia. Sebuah penelitian di AS yang di muat dalam jurnal Science pada 2013 menemukan pentingnya buku fiksi terhadap teori pikiran, bahwa tiap orang punya pemikiran sendiri, hal yang penting terhadap perkembangan empati.
Memelihara fungsi kognitif
Tidak hanya untuk anak-anak, membaca buku juga bermanfaat untuk fungsi kognitif di usia senja. Sebuah penelitian di AS yang di muat dalam jurnal Neurology pada 2013 menemukan bahwa aktivitas kognitif yang di lakukan sedari dini bisa menghambat penurunan kognitif seiring usia, dan salah satunya adalah membaca buku.
Salah satu penjelasannya adalah bahwa membaca bisa mencegah penumpukan beta-amyloid, biomarker umum yang di temukan pada pasien Alzheimer. Dalam sebuah penelitian di China pada 2018, kegiatan intelektual, seperti membaca, bisa menghambat hingga mencegah demensia, bahkan dalam kelompok lansia.
Memperpanjang usia
Gaya hidup sehat memang bisa memperpanjang usia. Nah, aktivitas membaca bisa memelihara fungsi kognitif otak sehingga membuatmu hidup lebih lama lagi. Dalam sebuah studi di AS yang di muat dalam jurnal Social Science & Medicine pada 2016, pembaca buku memiliki angka harapan hidup 23 bulan lebih lama.
Apakah ini artinya membaca buku saja cukup untuk hidup lama? Tentu tidak. Namun, kabar baik ini melihat manfaat manfaat kesehatan secara keseluruhan dari daftar ini, membaca tidak hanya membuat hidup lebih lama, juga lebih bahagia dan bermakna.
BACA JUGA : Tips Meyakinkan Pasangan Bahwa Kamu Telah Move On