Taipanqqlounge – Wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke salah satu wilayah Kalimantan telah mendekati keputusan final. Sesuai rencana, kepala negara asal Solo, Jawa Tengah itu berjanji akan menyampaikan secara resmi tempat pemindahan ibukota pada Agustus 2019 mendatang. Menurut Presiden, kajian mengenai pemindahan ibu kota sendiri masih belum selesai hingga saat ini.
Beragam hal seperti banjir, kemacetan yang semakin parah dari hari ke hari, hingga buruknya kualitas udara karena telah bercampur polusi, menjadi salah satu sebab ibu kota harus segera pindah. Meski realisasinya tak mudah, toh tak lama lagi Jakarta yang bakal segera menanggalkan statusnya sebagai ibu kota. Tentu saja, hal ini memantik pertanyaan bagi banyak pihak, seperti apa nasibnya setelah tak lagi menjadi kota utama bagi Indonesia?
Pemindahan ibukota,Jakarta akan tetap menjadi pusat kegiatan ekonomi
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata mengatakan, Kota Jakarta akan tetap menjadi pusat kegiatan ekonomi meski ibu kota resmi pindah ke Borneo. “Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal masih tetap di Jakarta ”. Hal ini serupa dengan yang dilakukan oleh negara-negara seperti Australia dan Brazil.
Tak hanya tetap menjadi pusat perekonomian dan bisnis, para Aparatur Sipil Negara (ASN) juga bakal banyak yang dipindahkan. Hal ini ditegaskan oleh Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro, bahwa hal tersebut merupakan konsekuensi dari pekerjaan. “PNS kan diberitahu enggak diberitahu (untuk pindah ke Kalimantan) itu adalah bagian dari tugas mereka,” katanya usai acara Dialog Nasional III: Pemindahan Ibu Kota Negara.
Pembangunan fasilitas DKI Jakarta bakal dilanjutkan
Dengan berpindahnya ibu kota ke sebuah wilayah di Kalimantan, pemerintah tetap mendukung DKI Jakarta untuk membangun beragam fasilitas. Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang P.S. mengatakan, Gubernur DKI Jakarta telah merencanakan anggaran sebesar Rp570 triliun untuk meningkatkan fasilitas transportasi dengan melibatkan swasta dan BUMN dalam membangun Jakarta.
Hal ini berkaitan erat dengan manfaat positif yang bakal diterima oleh DKI Jakarta, di mana hasil studi yang dikumpulkan Bappenas menunjukkan bahwa setiap 1 persen urbanisasi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi 3 persen. Tak hanya itu, perpindahan ini juga bakal mereduksi jumlah penduduk yang bakal memindahkan aktivitasnya dari Jakarta ke Kalimantan sebagai ibu kota baru Poker Online.
Kondisi DKI Jakarta bakal ditata ulang
Dengan adanya perpindahan penduduk ke wilayah ibu kota baru di Kalimantan, pemerintah DKI Jakarta memiliki kesempatan untuk menata ulang wilayahnya. Hal ini diharapkan bisa menjadi faktor untuk menekan permasalahan yang selama ini mengepung Jakarta. “Sebanyak 1,5 juta penduduk pindah. Berarti kan mobil berkurang, orangnya berkurang, ada kemungkinan kita bisa menekan kepadatan lalu lintas, polusi udara, dan kepadatan permukiman” ujar Pengamat tata kota, Yayat Supriatna yang dikutip dari Megapolitan.kompas.com.
Dibaca Juga : Bedanya Burnout Syndrome Dan Stres Kerja
Selain adanya kemungkinan wilayah kota untuk ditata ulang, Pemprov DKI Jakarta diharapkan bisa meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Terlebih, beban kota dan kepadatan yang sudah jelas akan berkurang bisa menjadi momen untuk mencanangkan program penataan kota, seperti revitalisasi pemukiman dan menerapkan sistem kota hijau yang bersih dari polusi atau green city misalnya.
Sumber : Taipanqq