TAIPANQQ– Menarik Film Sewu Dino, Dendam Santet Seribu Hari!. Setelah sukses dengan film KKN Desa Penari, MD Pictures nampaknya akan mendobrak dunia perfilman dengan memproduksi film berjudul Sewu Dino. Film Sewu Dino di gadang-gadang lebih seram dari film KKN Desa Penari.
Menarik Film Sewu Dino, Dendam Santet Seribu Hari!. Cerita Sewu Dino merupakan salah satu thread horor yang tengah menggemparkan dunia perfilman. Cerita yang di tulis oleh SimpleMan merupakan thread Twitter yang tengah viral, alur cerita yang di sajikan tentang cerita horor klenik di tanah Jawa.
Sinopsis film Sewu Dino
Film bermula dari sosok gadis desa bernama Sri yang sedang mencari pekerjaan di kota. Kemudian, ia bertemu dengan keluarga Atmojo yang menawarkan pekerjaan sebagai perawat dengan gaji yang amat besar. Tanpa berfikir panjang, Sri pun langsung mengiyakannya.
Singkat cerita, sesampainya di kediaman keluarga Atmojo, Sri terkejut karena yang harus ia rawat adalah seorang gadis bernama Della Atmojo yang merupakan korban santet Sewu Dino. Tak hanya Della saja yang terkena imbas dari santet Sewu Dino, tetapi santet ini telah menghabiskan keturunan satu keluarganya. Bahkan, orang yang merawat Della pun akan terkena imbas dari kutukan tersebut.
Lalu, bagaimanakah nasib Sri selanjutnya? Dapatkah Sri selamat dari kutukan tersebut? Ataukah di rinya akan bernasib sama seperti keluarga Atmojo? Nantikan kelanjutan film Sewu Dino di bioskop kesayangan.
Intip para pemain film Sewu Dino
Dari sisi para pemeran film Sewu Dino, terdapat sederet pemain film Indonesia yang sudah tak asing lagi. Sri sebagai peran utama yang di perankan oleh Mikha Tambayong, Sugih sebagai Rio Dewanto, Sabdo Kuncoro sebagai Marthino Lio, Karsa Atmodjo sebagai Karina Suwandi, Gisellma Firmansyah sebagai Della dan Maryam Supraba sebagai Yuk Minah.
Mikha Tambayong selaku pemeran utama dari film Sewu Dino, mengaku bahwa di rinya merasa tertantang karena harus berlatih panjang demi menguasai bahasa Jawa. Mikha mengungkapkan bahwa ia harus membiasakan berbahasa Jawa Timur dan hal ini merupakan salah satu tantangannya karena dalam film ini full berbahasa Jawa Timur.
Di adopsi dari kisah nyata yang di ceritakan langsung oleh narasumbernya
Sebelum kisah ini di bukukan, SimpleMan mengungkap bahwa cerita yang ia dengar merupakan cerita tergila yang awal mulanya di rinya dengar dari tukang pijat. Seketika itu pula di rinya merasa bahwa cerita ini akan sangat bagus jika di angkat menjadi sebuah kisah yang akan di tulisnya.
Tak hanya itu, SimpleMan juga mendatangi dua narasumber lainnya untuk menggali informasi yang di perlukan. Dua narasumber itu mengaku tahu akan konflik yang di alami antar dua keluarga tempat Sri bekerja. Begitu kelamnya kisah ini, SimpleMan bahkan harus menyamarkan semua nama tokoh beserta lokasi kejadiannya.