Hal yang Lebih Berbahaya daripada Rokok. Merokok di kenal sebagai salah satu penyebab kematian utama di dunia. Alasannya, merokok di kaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari kanker hingga kerusakan berbagai organ tubuh.
Meskipun begitu, kamu yang bukan perokok jangan lantas merasa aman dari masalah kesehatan kronis. Pasalnya, ada banyak hal yang bisa lebih berbahaya dari rokok sehingga sama-sama penting untuk dihindari. Berikut ini beberapa hal yang bisa lebih berbahaya daripada rokok.
Hal yang Lebih Berbahaya daripada Rokok Kesepian
Setiap orang pasti pernah merasa kesepian. Namun, kesepian yang berkepanjangan adalah sesuatu yang tidak boleh di biarkan.
Pasalnya, kesepian di kaitkan dengan peningkatan risiko berbagai gangguan, seperti demensia, depresi, kecemasan, dan penyakit kardiovaskular. Menurut studi dalam jurnal PLoS One tahun 2010, kesepian mengurangi rentang hidup seseorang yang setara dengan merokok 15 batang sehari. Seseorang dengan riwayat koneksi sosial yang lemah memiliki peluang lebih tinggi mengalami periode kesepian.
Hal yang Lebih Berbahaya daripada Rokok Gaya hidup tidak aktif
Pada tahun 2014, para ilmuwan dari Department of Epidemiology and Preventive Medicine di University of Regensburg melakukan analisis terhadap 43 studi observasional lainnya, yang mencakup lebih dari 4 juta orang dan lebih dari 68.000 kasus kanker yang terdokumentasi. Tujuan penelitian ini adalah menilai hubungan antara waktu duduk dan risiko berkembangnya berbagai jenis kanker.
Menurut penelitian dalam Journal of the National Cancer Institute ini, untuk setiap dua jam waktu duduk, ada peningkatan 8 persen kemungkinan terkena kanker usus besar, 10 persen peningkatan risiko kanker endometrium, dan peningkatan risiko kanker paru-paru, terlepas dari aktivitas fisik selanjutnya. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa membatasi waktu tidak aktif dapat memainkan peran penting dalam mencegah kanker.
Hal yang Lebih Berbahaya daripada Rokok Kurang tidur
Saat ini, kurang tidur telah menjadi masalah kesehatan masyarakat, karena jutaan orang di dunia mengalami gangguan tidur. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kurang tidur meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung pada tingkat yang sama seperti penggunaan rokok biasa.
Tidur yang buruk harus di anggap sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular. Sama seperti merokok, kurang olahraga, dan pola makan yang buruk.
Baca Juga: Apakah Membuka Jendela Bisa Menghilangkan Residu Asap Rokok?
Hal yang Lebih Berbahaya daripada Rokok Tanning
Tanning telah menjadi tren di berbagai negara sejak lama. Baik tanning di dalam ruangan maupun terpapar sinar matahari langsung sama-sama berpotensi lebih berbahaya daripada merokok.
Sebuah studi yang di terbitkan dalam jurnal JAMA tahun 2014 menemukan bahwa tanning dalam ruangan menyebabkan lebih banyak kasus kanker kulit daripada yang di akibatkan rokok terhadap kanker paru-paru.
Gula
Lebih sulit menghindari gula daripada rokok. Pasalnya, gula ada di mana-mana. Ada banyak makanan yang jelas mengandung gula, seperti soda, cokelat, permen, biskuit, jus, dan sirop.
Namun, di sadari atau tidak, gula juga tersembunyi dalam makanan sehari-hari. Gula dapat di temukan dalam roti, yoghurt, smoothie, saus tomat, dan bahkan dalam kacang panggang. Ini semua membuat gula sulit di hindari.
Gula bisa membuat kecanduan seperti rokok. Menurut sebuah studi oleh University of Florida, makanan manis bisa menyebabkan ketagihan seperti nikotin dan kokain. Kerusakan yang dapat di timbulkan oleh gula terjadi seiring berjalannya waktu, sama seperti yang di lakukan oleh rokok.
Merasa lesu sepanjang waktu atau selalu haus dan lapar bisa menjadi tanda kelebihan konsumsi gula. Dalam jangka panjang, ini akan menyebabkan peningkatan berat badan. Kebiasaan mengonsumsi makanan manis di katkan dengan dia betes, tekanan darah tinggi, gagal ginjal atau penyakit ginjal, dan dapat memengaruhi bagian lain dari tubuh, seperti jantung, otak, dan mata.
Alkohol
Para ahli telah lama mengetahui bahwa alkohol dalam dosis apa pun bersifat aritmogenik, yang artinya menyebabkan aritmia atau detak jantung tidak teratur. Jadi, konsumsi alkohol meski hanya dalam jumlah kecil akan membuat detak jantung tidak teratur.
Penelitian dalam jurnal BMC Public Health tahun 2019 melaporkan bahwa minum satu botol wine per minggu sama dengan merokok lima batang per minggu untuk laki-laki atau 10 batang per minggu untuk perempuan.
Masalah kesehatan yang mungkin di timbulkan oleh konsumsi alkohol meliputi tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, penyakit hati, masalah pencernaan, berbagai jenis kanker, dan masalah berpikir.
Produk hewani
Makan daging bisa sama berbahayanya dengan merokok. Itulah kesimpulan dari studi dalam jurnal Cell Metabolism tahun 2014 yang mengaitkan protein hewani dengan peningkatan risiko kematian dini pada orang berusia 50-an dan awal 60-an.
Para peneliti melakukan survei terhadap 6.381 orang berusia 50 tahun ke atas dan menemukan bahwa mereka yang berusia 50 hingga 65 tahun yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi, seperti daging, susu, dan keju, 74 persen lebih mungkin meninggal lebih dini di bandingkan mereka yang mengonsumsi makanan rendah protein. Namun, orang-orang yang mendapatkan protein dari sumber nabati, memiliki nasib jauh lebih baik daripada mereka yang mendapatkannya dari sumber hewani.
Seperti rokok, produk hewani, seperti daging, telur, dan produk susu dapat menyebabkan kanker dan penyakit yang mengancam jiwa lainnya.
Akhir kata, menghindari rokok merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan. Namun, jangan lupa bahwa rokok bukanlah satu-satunya hal yang bisa membahayakan kesehatan. Jaga pola makan, cukup tidur, dan perbanyak gerak untuk membantu menjaga kesehatan jangka panjang.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Merokok? Kamu Perlu Tahu