TAIPANQQ – Jenis Pemeriksaan untuk Bayi Baru Lahir.Pada hari pertama bayi lahir, ia akan terlihat dalam kondisi yang baik dan sehat, namun kita tidak dapat mengetahui secara pasti kondisi kesehatannya. Oleh karena itu, untuk memastikannya, bayi baru lahir perlu melakukan pemeriksaan secara khusus.
Pemeriksaan ini di tujukan untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi secara menyeluruh dan untuk memastikan bahwa seluruh anggota tubuhnya bekerja dengan baik.
Ada sejumlah serangkaian pemeriksaan yang perlu di lalui oleh bayi baru lahir, Ma. Di bawah ini telah rangkumdari beragam sumber 7jenis pemeriksaan untuk bayi baru lahir. Apa saja?
1. Pemeriksaan antropometri
Menurut Kementerian Kesehatan, antropometri adalah metode yang di gunakan untuk menilai ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh manusia.
Pemeriksaan antropometri pada bayi baru lahir meliputi penghitungan berat dan tinggi badan, bentuk dan lingkar kepala, leher, mata, hidung, serta telinga bayi.
Pemeriksaan ini di tujukan untuk untuk mendeteksi ada atau tidaknya kelainan pada anggota tubuh bayi baru lahir.
Tak hanya itu, pemeriksaan antropometri ini juga bisa di lakukan sebagai pemantauan terhadap status gizi dan kesehatan fisik bayi baru lahir.
2. Pemeriksaan fisik
Pada bayi baru lahir, pemeriksaan lain yang perlu di lakukan adalah pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini harus di lakukan segera setelah lahir untuk di ketahui apakah bayi memiliki kelainan pada anggota tubuh atau tidak.
Di kutip dari laman National Health Service, pemeriksaan fisik pada bayi perlu di lakukan dalam 72 jam setelah bayi lahir.
Pemeriksaan fisik pada bayi umumnya meliputi pemeriksaan bentuk dan lingkar perut, pemeriksaan organ-organ di dalam perut seperti hati, lambung, dan usus hingga lubang anus.
Selain itu, dokter juga akan memeriksa tangan dan kaki bayi serta melakukan pemeriksaan pada organ kelamin bayi.
3. Pemeriksaan jantung dan paru-paru
Jantung dan paru-paru merupakan organ vital pada manusia, sehingga kedua organ ini perlu di periksa dan di pastikan dapat bekerja dengan baik begitu bayi lahir.
Jenis Pemeriksaan untuk Bayi Baru Lahir
Pada pemeriksaan jantung, dokter akan memantau detak dan suara jantung bayi menggunakan stetoskop.
Sementara pada pemeriksaan paru-paru, dokter akan memeriksa laju pernapasan, pola pernapasan, dan mengevaluasi fungsi pernapasan bayi.
4. Pemeriksaan pendengaran
Pemeriksaan selanjutnya yang perlu di lakukan setelah bayi lahir adalah pemeriksaan pendengaran. Tes ini perlu di lakukan sesegera mungkin untuk mengetahui apakah bayi memiliki gangguan pada pendengarannya atau tidak.
Pemeriksaan ini umumnya paling cepat di lakukan saat bayi berusia dua hari dan paling lambat ketika usianya sudah satu bulan.
Pemeriksaan pendengaran ini dapat di lakukan dengan dua cara, Ma. Cara pertama dengan tes Automated Auditory Brainstem Response (AABR). Tes ini di lakukan dengan mengukur aktivitas gelombang otak bayi saat merespons bunyi.
Sedangkan cara yang kedua adalah tes Otoacoustic Emissions (OAE), tes ini di lakukan dengan mengukur gelombang suara di telinga bagian dalam saat bayi merespons bunyi.
Apabila setelah di lakukan pemeriksaan dokter menemukan masalah, dokter akan melakukan penanganan dan perawatan dengan tepat.
5. Pemeriksaan tiroid
Setelah 48 hingga 72 jam bayi lahir, perlu di lakukan pemeriksaan tiroid, Ma. Di kutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, pemeriksaan ini perlu di lakukan untuk mengetahui apakah kelenjar tiroid pada bayi berfungsi baik atau tidak.
Jika kelenjar tiroid tidak berfungsi, maka hormon tiroid yang di hasilkan pun tidak akan mencukupi kebutuhan tubuh. Saat bayi kekurangan hormon tiroid, hal ini bisa sangat menghambat tumbuh kembang bayi.
Pemeriksaan tiroid biasanya di lakukan dengan mengambil sampel darah. Darah yang telah di ambil kemudian akan di uji di laboratorium untuk mengukur dua hormon yang menunjukkan seberapa baik tiroid bekerja, yaitu tiroksin (T4) dan hormon perangsang tiroid (TSH).
6. Pemeriksaan mata
Pemeriksaan mata merupakan salah satu pemeriksaan yang perlu di lakukan oleh bayi baru lahir. Tes ini di lakukan untuk mengetahui apakah bayi memiliki kelainan pada mata seperti infeksi, katarak, dan glaukoma.
Jenis Pemeriksaan untuk Bayi Baru Lahir
Pada bayi yang lahir secara prematur, tes mata ini di lakukan untuk mengetahui apakah bayi mengalami retinopati prematuritas (ROP) atau tidak. ROP merupakan penyakit mata yang dapat terjadi pada bayi yang lahir prematur atau memiliki berat badan kurang dari 1,36 kg saat lahir.
7 Pemeriksaan darah
Tes darah perlu di lakukan pada bayi yang baru lahir untuk dapat mengetahui apakah ada kondisi atau gangguan kesehatan yang langka dan serius atau tidak.
Tes darah pada bayi baru lahir umumnya di lakukan 24 hingga 48 jam setelah bayi di lahirkan. Pemeriksaan darah ini di lakukan menusuk tumit bayi untuk mendapatkan beberapa tetes darah.
Darah yang telah di ambil selanjutnya di kumpulkan pada kertas khusus dan di periksa di laboratorium. Jika tes darah ini menunjukkan hasil tertentu, dokter akan menyarankan agar bayi mendapatkan tes darah lanjutan.
Itu tadi 7 jenis pemeriksaan untuk bayi baru lahir. Semoga bermanfaat!