Perbedaan Knalpot Standar Vs Racing Guna meningkatkan peforma mesin agar akselerasi lebih enteng dan top speed saat di gunakan, tak jarang pecinta sepeda motor mengganti knalpot standar menjadi knlapot racing.
Padahal, penggunaan knalpot racing dapat menyebabkan polusi suara, sebab suaranya yang bising sangat mengganggu orang di sekitarnya. Lantas apa ya perbedaan knalpot standar dengan knalpot racing?
Struktur dasar knalpot
Perbedaan Knalpot Standar Vs Racing Perbedaan paling mendasar antara keduanya terletak pada struktur dasar knalpotnya. Perlu di ketahui, struktur dasar ini melibatkan ada atau tidaknya tabung penghubung antara mesin dengan header knalpot.
Tabung tersebut biasanya terdapat pada knalpot standar, yang berguna sebagai jalur untuk mengalirkan gas sisa pembakaran pada mesin atau biasa di sebut partition. Jumlah partition yang di gunakan pada setiap knalpot kendaraan bergantung pada mesin. Nah, tabung inilah yang berfungsi memecah suara agar tak bising.
Ukuran knalpot
Menyesuaikan kemampuan dan kebutuhan motor, tentu ukuran knalpot standar dengan racing berbeda. Pada versi standar, knalpot sengaja di rancang dengan ukuran standar sesuai kebutuhan motor. Ukuran ini di buat dengan mempertimbangkan kenyamanan dan performa, termasuk meminimalkan gas sisa pembakaran dan suara yang di hasilkan.
Pada versi racing ukuran tersebut tak berlaku. Hanya saja dari di ameter header hingga pipa galvinis yang di gunakan, di ukur sedemikian rupa sehingga suara knalpot enak di dengar tapi gak mengurangi performanya.
Bahan bakar motor
Mengingat tugas knalpot sebagai saluran pembuangan gas sisa pembakaran yang terjadi dalam mesin, maka kapasitas bahan bakar motor pada knalpot standar tentunya telah melalui perhitungan yang tepat. Karena itu, banyak orang mengira bahwa menggunakan knalpot racing akan menjadi lebih boros bahan bakar, apalagi dengan suara bising yang di keluarkan.
Padahal, nyatanya knalpot racing lebih irit karena sistem pengapiannya sudah di setting terlebih dahulu sebelum di pasang. Keborosan bahan bakar pada motor berknalpot racing biasanya terjadi karena pengguna lebih sering bermain gas atau ngebut-ngebutan di jalan.
Performa mesin motor
Jika kamu memilih desain dan melakukan pemasangan knalpot racing dengan tepat, tentu performa yang di hasilkan akan lebih baik dan nyaman di banding knalpot standar. Pada knalpot ini juga tidak mempunyai filter gas sisa pembakaran, sehingga gas di buang begitu saja dan tak menimbulkan tekanan balik pada mesin. Hal ini membuat performa mesin motor di rasa lebih enak.
Berbeda dengan knalpot standar, sisa gas buang banyak di saring, sehingga menimbulkan tekanan balik pada mesin dari dalam knalpot. Tekanan balik ini berpengaruh pada performa mesin motor yang menjadi kurang nendang.
Risiko pencemaran udara
Bukan menjadi hal tabu bahwa asap kendaraan dapat menyebabkan polusi udara. Nah, pada knalpot standar tersedia katalitik konverter, sehingga dapat menetralkan gas buangan mesin. Komponen ini menjadikan knalpot standar lebih ramah lingkungan, dan mencegah pencemaran udara berlebih.
Sedangkan pada versi racing, knalpot tak di lengkapi komponen katalitik konverter. Hal ini membuat gas buang yang mengandung racun tak tersaring dan ternetralkan. Sehingga menimbulkan pencemaran udara akibat gas beracun dari mesin motor tersebut.
Baca Juga : 7 Manfaat Cabai Rawit
SITUS JUDI ONLINE