BERITA UNIK TIPS & TRICK

Cara Menetapkan Batasan dengan Orang yang Narsistik

Cara Menetapkan Batasan dengan Orang yang Narsistik

TAIPANQQ Lounge – narsistik merupakan suatu kepribadian di mana orang yang memilikinya merasa dirinya paling penting, paling benar, serta selalu membutuhkan perhatian dan kekaguman dari orang-orang di sekitarnya. Keinginan untuk mendapatkan perhatian ini sebenarnya cara mereka untuk mengisi kekosongan di dalam diri, yang di sebabkan oleh luka di masa kecil, salah satunya yakni luka pengabaian.

Seseorang yang mempunyai kepribadian narsistik cenderung sulit berempati, arogan, hingga kerap memanipulasi orang lain demi kepentingan dirinya sendiri. Nggak ayal energi kita akan sangat terkuras ketika berhubungan dengan orang yang memiliki kepribadian satu ini.

Maka dari itu, sangat penting untuk belajar membangun batasan dengan orang yang narsistik, agar kita nggak terjebak dalam hubungan yang nggak sehat alias toxic.

Berikut rangkum cara membangun batasan dengan orang yang narsistik, di kutip dari laman Psychology Today.

Jangan menjelaskan atau membela diri mu

Cara menetapkan batasan yang pertama dengan orang yang narsistik adalah kamu nggak perlu menjelaskan pendapat atau keadaanmu kepada mereka. Faktanya, seorang yang narsistik akan menggunakan informasi yang dia ketahui darimu untuk nantinya berkuasa atasmu.

Misalnya, jika seorang yang narsistik mengkritikmu, kamu hanya perlu menjawab, “Saya mendengarkan pendapatmu dan saya akan mempertimbangkannya,” daripada menjelaskan keadaanmu di saat itu.

Karena sesungguhnya menjelaskan panjang lebar terkait kondisimu atau membela diri hanya membuang-buang waktu berhargamu. Sebab, seorang yang narsistik nggak punya empati yang cukup untuk memahami kondisimu.

Jika mereka mempertanyakan tindakanmu, katakan, “Saya yakin dengan pilihan saya.” Sedangkan jika mereka menuntut penjelasan, katakan, “Itu masalah pribadi,” atau “Kita perlu setuju untuk tidak setuju.”

Tinggalkan ketika merasa hubungan menjadi toxic

Meninggalkan orang yang narsistik adalah pilihan terbaik jika di rasa hubunganmu dengan mereka sudah toxic. Seperti halnya ketika mereka mengatur seluk-beluk kehidupanmu, salah satunya pemilihan teman.

Kamu boleh berteman dengan siapa pun yang sesuai dengan keinginanmu. Orang-orang yang narsistik nggak punya hak dalam menentukan kamu harus berteman atau menjauhi siapa pun di hidupmu.

Putuskan apa yang bisa kamu toleransi dan yang tidak

Hubungan yang sehat selalu melibatkan pemahaman atas hal yang bisa kamu toleransi atau tidak. Dalam kasus ini, jika seorang narsistik melakukan sesuatu padamu, coba tanyakan dan nilai, apakah sikap atau perkataannya bisa kamu toleransi atau tidak.

Meski kemungkinan besar dia akan meresponsnya dengan agresif dan balik menyalahkanmu, langkah lainnya yakni dengan memutuskan untuk meninggalkan dia.

Belajarlah untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu atau komentar-komentar negatif

Jika seorang yang narsistik mengajukan pertanyaan yang mengganggu, cobalah untuk mengalihkan topik dengan baik. Misalnya, kalau dia mengkritik pilihan karier atau hubungan pribadimu, coba katakan hal seperti, “Hal seperti itulah yang membangun karakter, kan?”

Atau, bisa juga dengan mengalihkan pada topik yang ia sukai. Daripada menjawab pertanyaannya, cobalah ‘berpura-pura’ tanyakan pandangan mereka tentang rahasia hubungan yang baik dan sehat atau bagaimana mereka memilih karier yang tengah di jalani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *