TAIPANQQ lounge – Hal Menarik yang Harus Kamu Ketahui tentang Kegagalan, Bisa Menular!
Dalam setiap usaha yang di lakukan, setiap orang pasti selalu ingin berhasil. Kegagalan akan sangat di hindari sebab menimbulkan kekecewaan dan melemahkan mental. Namun, tentu kita tidak dapat memprediksi datangnya kegagalan. Karena setiap orang pasti membangun ekspektasi untuk berhasil.
Hal terpenting adalah bukan kegagalannya, melainkan bagaimana cara kamu merespons. Tak semua hal bisa kamu kendalikan, tapi kamu bisa mengendalikan diri mu. Seringnya, kegagalan memanipulasi pikiran dan membuatmu percaya pada hal yang tidak benar. Berikut ini lima hal menarik tentang kegagalan yang sebaiknya kamu ketahui. Apa saja?
Tekanan untuk berhasil menyebabkan kecemasan
Tak peduli seberapa mahir kamu, atau seberapa sering kamu berlatih, kemungkinan untuk gagal tetap saja ada. Sebab, tekanan untuk bisa menyelesaikan sesuatu dengan keberhasilan sering kali membuatmu gugup. Tak peduli apa pun profesinya, kegagalan akan jadi momok yang menakutkan.
Sebenarnya, bukan kegagalan yang harus kamu takutkan, melainkan pikiranmu sendiri. Kamu kerap berpikir berlebihan yang malah bikin kamu mendapatkan tekanan yang tak di perlukan. Hal ini menimbulkan kecemasan yang pada akhirnya usahamu jadi gak maksimal.
Orangtua yang takut gagal bisa menular ke anaknya
Hati-hati dengan cara bersikap di depan anak, sebab itu bisa menjadi contoh yang nyata buat mereka. Anak-anak belajar banyak hal dari orangtuanya, sebab mereka adalah pembelajar dari apa yang di lihat. Termasuk ketika mereka melihat orangtuanya takut untuk gagal. Ini akan jadi doktrin di pikiran anak, ketika melihat orangtuanya gagal, maka orangtua mungkin sering marah.
Selain itu, orangtua mungkin menarik diri dari keluarganya dengan bersikap sedih. Banyak hal yang di lakukan orangtua, pada akhirnya memberikan contoh dan ketakutan juga bagi anak. Mereka akan berpikir bahwa kegagalan tidak dapat di terima dan menimbulkan ketakutan pada anak.
Sebuah kegagalan bisa menciptakan ketakutan yang tak di sadari
Pada hakikatnya, gagal tak selalu membawa dampak buruk dalam kehidupan. Malah perlu untuk mengalami kegagalan sebelum kamu berhasil. Namun sayangnya, kebanyakan orang akan menjadi sangat paranoid dan takut akan kegagalan. Masalah takut gagal ini menjadi sangat besar dampaknya setelah sebelumnya kamu mungkin pernah gagal.
Sebuah kegagalan menjadi doktrin yang permanen yang selalu muncul saat kamu sedang berusaha. Ketakutan ini umumnya tak di sadari tapi sangat nyata efeknya. Pada akhirnya kamu hanya akan fokus pada bagaimana caranya agar tidak gagal, daripada fokus pada peningkatan kemampuan saat berusaha.
Kegagalan sering mendistorsi persepsi akan kemampuanmu
Hati-hati dengan cara kamu berpikir, sebab itu bisa memberikan dampak yang besar. Kamu mungkin pernah gagal, tapi jangan terus percaya bahwa kamu tidak mampu. Seringnya, orang akan meyakini bahwa keterampilan, kecerdasan dan kemampuannya tak mencukupi, makanya ia gagal.
Jangan pernah merendahkan diri sendiri dan merasa tidak berdaya. Kegagalan memang menyebabkan luka emosional, dan pikiran merespons luka ini dengan mencoba membuatmu menyerah agar tidak terluka lagi. Dengan membuat diri merasa seolah-olah tidak ada yang dapat di lakukan untuk sukses, pikiranmu akan terhindar dari kegagalan di masa depan. Sayangnya, kesuksesan juga akan di rampas dari hidupmu.
Takut akan kegagalan sering kali menyabotase diri
Kegagalan juga bisa menyabotase pikiran, dimana pada akhirnya kamu akan sering menyalahkan diri sendiri. Cara yang paling umum dilakukan saat menahan rasa sakit akan kegagalan adalah mencari alasan sebagai penyebabnya. Kamu akan mulai menyalahkan dirimu yang mungkin tidur terlalu larut sebelum ujian.
Selain itu, bisa juga kamu menyalahkan dirimu yang sakit perut saat presentasi, sehingga konsentrasimu buyar. Krisis kecil ini bisa menjadi besar dan membuatmu terus menyalahkan keadaan. Dimana seringnya, kamu menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskan penyebab kegagalanmu pada orang lain.
Belajar merespons kegagalan dengan cara yang adaptif adalah hal yang baik secara psikologis. Alih-alih percaya pada pikiran yang salah, lebih baik mengubah kegagalan menjadi pengalaman yang berpotensi membangun dan bermanfaat di kemudian hari.
BACA JUGA : Cara Biar Tetap Mindfull Seiring Bertambahnya Usia