TAIPANQQ lounge – Cara Mengontrol Rasa Marah saat Konflik, Jangan Sampai Merugikan!
Merangkum dari American Phsycologycal Association, kemarahan adalah respons alami dan adaptif terhadap ancaman yang memicu perasaan dan perilaku yang kuat dan agresif serta tidak jarang dapat merugikan. Menurut seorang psikologi, yakni Jerry Deffenbacher, PhD (dalam Penn State Pressbooks), menyatakan bahwa terdapat beberapa orang yang lebih mudah marah dengan intensitas yang lebih besar daripada orang rata-rata. Namun, terdapat juga orang yang tidak menunjukkan kemarahan dengan tegas, tetapi mudah tersinggung dan murung.
Orang yang mudah marah tidak selalu mengucapkan kata-kata kotor dan melemparkan benda. Bisa saja mereka mereka menarik diri secara sosial, merajuk, atau sakit secara fisik. Sejalan dengan hal itu kemarahan yang berlebih selalu menimbulkan kerugian baik yang ditunjukkan secara tegas ataupun secara diam-diam.
Di sisi lain, sebenarnya manusia harus pandai mengontrol diri karena terdapat hukum, norma, dan akal sehat yang memberi batasan rasa marah. Maka dari itu, jika kamu masih mengalami kesulitan, simak dulu lima cara mengontrol rasa marah di bawah ini!
Komunikasikan emosimu dengan baik
Apa pun yang kamu rasakan juga berhak untuk di komunikasikan. Baik itu perasaan positif maupun negatif. Semua itu demi kebaikan diri mu dan orang-orang di sekitar mu. Kamu bisa merasa lega setelah mengungkapkan dan orang sekitarmu juga bisa paham dengan yang kamu rasakan. Namun, perlu hati-hati dalam mengungkapkan emosimu.
Sebisa mungkin jangan sampai emosimu justru merugikanmu. Kamu bisa mencoba jujur atas emosimu dengan berkata sejujurnya jika kamu siap mengutarakan alasan kemarahanmu seperti: “aku sekarang lagi marah banget sama kamu karena kamu nglakuin hal yang selama ini aku benci”. Kalaupun kamu belum siap, kamu bisa berkata seperti: “aku marah sama kamu, tapi aku minta waktu sendiri dulu buat mencerna ini semua”. Belajarlah bijak atas perasaan dan sikapmu sendiri ya!
Beri dirimu ruang sendiri ketika sedang marah
Ketika kamu sudah mencoba mengutarakan emosi negatifmu, tetapi emosimu masih tidak stabil maka beri diri mu ruang sendiri. Jangan sampai amarahmu mengendalikanmu, tapi kamulah yang harus mengendalikannya. Kamu bisa mencari tempat apa pun untuk menenangkan pikiran. Mungkin bisa di kamar, taman, atau tempat aman manapun.
Lalu, kamu juga bisa meminta tenggat waktu untuk sendiri dulu. Mungkin bisa sekitar beberapa menit atau beberapa jam. Sebelum memberi ruang sendiri, kamu juga berhak berkomunikasi ya pada orang yang membuatmu kesal itu. Kamu bisa bilang “aku minta waktu tiga jam buat sendiri dulu ya”
Cari kegiatan positif untuk meredakan amarah
Jika kamu masih merasa kesal dan marah maka carilah kegiatan terbaik untuk meredakannya. Bisa di
mulai dengan sesederhana duduk terlebih dahulu sambil memejamkan mata sejenak. Bisa juga dengan membuat minuman kesukaanmu terlebih dahulu. Kamu bisa minum air putih dulu atau mungkin teh agar lebih rileks.
Siapa tahu api amarah bisa sedikit reda dengan segarnya air. Lagipula air juga dapat menajamkan fokusmu untuk mencerna situasi. Pada poin ini buatlah diri mu senyaman mungkin. Ketika kamu sudah merasa nyaman maka akan lebih mudah bagimu untuk mengendalikan amarahmu.
Belajar mencerna permasalahan dari berbagai sudut pandang
Setelah melakukan poin ketiga dan kamu sudah merasa lebih baik, ini saatnya kamu kembali menghadapi kenyataan. Cobalah untuk mencerna hal-hal yang membuatmu marah. Analisis atau pelajari lagi segala permasalahannya.
Di tahap ini kamu perlu memanfaatkan kemampuan berpikir fleksibel. Perluas lagi sudut pandangmu untuk memahami alasan atau faktor dari kesalahan orang yang membuatmu marah. Lihatlah segala hal dari berbagai sisi, baik positif maupun negatif. Lalu, pertimbangkan kedua hal itu untuk menarik kesimpulan atau bahkan menciptakan solusi penyelesaian masalahnya.
Ciptakan diskusi yang sehat untuk penyelesaian masalah
Poin yang terakhir ini bisa kamu lakukan jika kamu sudah melewati empat hal tadi dengan baik. Tahap ini memerlukan pikiran yang tenang dan dada yang lapang. Tidak ada lagi rasa marah dan emosi negatif lain yang menguasaimu. Kamu sudah mencerna banyak hal dan kini saatnya kamu kembali berdiskusi.
Kamu bisa sedikit mengulas kembali perasaan atau emosimu sebelumnya, alasan kamu marah, mencoba memahami kesalahan lawan bicaramu, dan menanyakan apa yang akan di lakukan setelah ini serta alasan konflik terjadi. Cobalah untuk seterbuka mungkin agar bisa saling memahami. Jika sudah saling paham, akan lebih mudah untuk menyelesaikan masalah bersama.
Sejauh ini, apakah kamu pernah merasa di rugikan dan merasa menyesal karena amarahmu sendiri? Sebenarnya semua orang pasti pernah, ya setidaknya sekali seumur hidup mereka. Hal itu wajar saja karena mengendalikan amarah memang bukanlah hal yang mudah, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Kamu selalu punya banyak waktu untuk belajar mengendalikannya dan semoga lima cara kontrol amarah tadi bisa membantumu ya!
BACA JUGA : Makanan Yang Bisa Memperparah Nyeri Menstruasi