TAIPANQQ-Apakah Bisa Hamil Berhubungan Saat Haid? Ini Faktanya
Konon, perempuan yang sedang haid tidak bisa hamil, bahkan meski bercinta tanpa pelindung. Alasannya, sel telur yang harus di buahi oleh sperma telah meluruh menjadi darah menstruasi sehingga tidak mungkin mengalami pembuahan.Namun, apakah hal tersebut benar adanya? Ketahui fakta apakah bisa hamil berhubungan saat haid dalam ulasan ini. Cek and ricek kebenaran seks, menstruasi, dan kehamilan ini, ya. Apalagi ada risiko yang patut di waspadai, lho!
Memahami siklus menstruasi
Saat memahami siklus menstruasi, akan banyak istilah yang di temukan. Siklus menstruasi sendiri merupakan serangkaian perubahan pada tubuh perempuan guna mempersiapkan diri untuk hamil, melansir Mayo Clinic.Siklus menstruasi di hitung dari hari pertama kamu mendapatkan periode menstruasi hingga h-1 haid berikutnya. Normalnya, satu siklus menstruasi berlangsung 26-34 hari. Namun, banyak perempuan yang memiliki siklus lebih pendek atau justru lebih panjang.Kebanyakan perempuan mengalami ovulasi pada hari ke-14 siklus menstruasi. Pada waktu tersebut, tubuh mengeluarkan hormon yang menebalkan dinding rahim sehingga proses implantasi zigot dapat berlangsung. Namun, ketika tidak terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, lapisan ini akan meluruh menjadi darah haid pada 14 hari kemudian. Nah, proses inilah yang di sebut sebagai menstruasi.
Apakah bisa hamil berhubungan saat haid?
Michele Hakakha, MD., seorang dokter kandungan dan ginekolog bersertifikat yang berbasis di Los Angeles dalam Parents menjelaskan potensi kehamilan saat menstruasi. Jika perempuan memiliki siklus menstruasi 26-34 hari, kecil kemungkinan pembuahan berhasil.Alasannya, karena waktu ovulasi tidak berdekatan dengan periode menstruasi.
Dalam periode normal, haid di mulai pada hari pertama siklus menstruasi dan berakhir pada hari ke-7. Adapun ovulasi bisa terjadi pada pertengahan periode menstruasi atau sekitar hari ke-11 hingga ke-14.Namun, kehamilan bisa terjadi jika seks di lakukan pada hari terakhir menstruasi.
Pada waktu tersebut, sperma bisa bertahan di dalam sistem reproduksi perempuan setidaknya selama 3-5 hari. Oleh sebab itu, jika seks yang di lakukan pada hari ke-7 dan ovulasi berlangsung pada hari ke-11, maka ada kemungkinan sel telur bertemu sel sperma, melansir Clear Blue.
Potensi ini meningkat pada perempuan yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur atau lebih pendek. Pasalnya, pada kondisi tersebut, waktu ovulasi lebih sulit di prediksi. Faktor seperti stres, perubahan hormonal, hingga perubahan berat badan turut memengaruhinya.
Artinya, ada kemungkinan waktu ovulasi lebih cepat dan mendekati akhir masa haid. Misalnya, menstruasi selesai hari ke-5 dan ovulasi terjadi pada hari ke-7 hingga ke-10, maka potensi sel telur dan sperma bertemu makin besar.Hal ini juga berlaku pada perempuan yang mengalami periode menstruasi lebih panjang. Dengan panjang siklus normal, seseorang mungkin baru selesai haid pada hari ke-12, yang artinya dua hari menjelang ovulasi. Sementara itu, sperma dapat bertahan hingga 5 hari di dalam reproduksi perempuan. Jadi, apakah bisa hamil berhubungan saat haid? Meski tidak umum terjadi, tetapi bisa di bilang ‘iya’ alias bisa saja. Kamu tetap bisa hamil walau berhubungan seks saat menstruasi, terlebih jika di lakukan tanpa alat kontrasepsi.
Bagaimana dengan hubungan seks yang dilakukan mendekati waktu menstruasi?
Bukan hal mustahil, tetapi ada kemungkinan kamu tetap bisa hamil. What to Expect menjelaskan, potensi ini terjadi pada perempuan dengan siklus menstruasi sekitar 28 hari. Jika ovulasi terjadi pada hari ke-19, sedangkan haid di mulai pada hari ke-21, maka ada kemungkinan pembuahan. Pasalnya, pada waktu tersebut sel telur dapat bertahan hingga 72 jam setelah di produksi.
Risiko seks saat menstruasi
Seks saat menstruasi dapat memberikan kesenangan atau pleasure tersendiri bagi sebagian orang. Kamu pun bisa mencoba banyak variasi baru, seperti rainbow kiss hingga posisi seks saat menstruasi yang dapat meredakan nyeri haid. Meski demikian, ada efek samping yang perlu di waspadai. Selain kehamilan (walau kecil potensinya), seks saat haid juga memiliki risiko lainnya. Terlebih jika di lakukan tanpa menggunakan pelindung fisik atau kondom.Risiko tersebut dapat berupa infeksi bakteri dan jamur hingga penularan penyakit seksual. Kedua bentuk gangguan medis ini dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang sehingga perlu di pertimbangkan jika ingin melakukannya.