Uncategorized

Tradisi Natal di Timur Tengah Palestina hingga Arab Saudi

Tradisi Natal di Timur Tengah Palestina hingga Arab Saudi Perayaan Natal seringkali membawa kita pada ingatan mengenai negara-negara Barat. Padahal hari raya Natal turut di sambut oleh umat Kristiani yang berada di negara-negara Timur Tengah dan ada juga negara yang merupakan tempat kelahiran agama Kristen, lho.

Itu artinya, tradisi Natal di Timur Tengah sebenarnya telah berlangsung sejak lama. Tentu, tradisi yang di maksud memiliki ciri khas yang berbeda, tetapi tetap berfokuskan pada makna Natal yang sejati, yakni kelahiran Yesus Kristus sebagai Mesias dan Juruselamat.

Palestina

Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa sesungguhnya ada umat Kristiani yang turut berkembang di Palestina. Perayaan Natal pun menjadi bagian dari ketakwaan mereka dalam iman Kristus dengan cara menyelenggarakan persekutuan atau kebersamaan umat.

Berbeda dengan umat Kristiani di Jalur Gaza. Melansir laporan berita dari Metro TV pada 2022, perayaan Natal di sambut dengan menyalakan pohon Natal di Young Men’s Christian Association di kota Gaza. Kemudian, para pengawas Kristen juga dapat merayakan acara mereka sendiri.

Lebanon

Tahukah kamu? Di perkirakan setidaknya ada 40% penduduk beragama Kristen di Lebanon sebagaimana melansir dari state.gov. Tidak heran, perayaan Natal sudah menjadi tradisi yang cukup familiar dalam kehidupan bermasyarakat secara turun-temurun di Lebanon.

Rumah, jalan, pusat perbelanjaan, hingga toko pun di dekorasi secara khusus untuk menyambut perayaan Natal sehingga menciptakan suasana yang meriah di seluruh negeri. Tentu, gaya khas Lebanon yang melokal akan menjadi pemandangan yang indah dan berbeda.

Tradisi Natal di Timur Tengah Palestina hingga Arab Saudi

Mesir

Melansir dari Washington Institute for Near East Policy, Mesir merupakan negara Arab yang memiliki jumlah pemeluk Kristen terbesar di Timur Tengah. Secara spesifik, Kristen Koptik lah yang mendominasi sebagai aliran Kristen yang paling banyak di anut.

Dengan begitu, tradisi Natal condong mengikuti keyakinan gereja Koptik yang merayakan Natal pada 7 Januari. Dalam rangka menyambutnya, umat Kristen Koptik akan melakukan puasa atau berpantang makan daging, unggas, dan produk susu selama 40 hari.

Yordania

Selain penerimaan khalayak publik yang mencerminkan toleransi, Pemerintah Yordania menetapkan Natal sebagai hari libur nasional. Langkah ini merupakan wujud kebaikan bagi umat Kristiani yang jumlah populasinya di perkirakan hanya mencapai 4%.

Bagi umat Kristiani di Yordania, silahturami bersama keluarga dan teman adalah tradisi yang penting. Tidak kalah pentingnya dengan tradisi makan roti khusus yang selalu di santap pada waktu makan malam, tepatnya di malam Natal yang berlangsung pada 24 Desember.

Arab Saudi

Kebahagiaan umat Kristiani dalam merayakan Natal menjadi lengkap ketika pemerintah mengizinkan perayaan Natal secara terbuka sejak 2020. Sejak itu, pemandangan dekorasi khas Natal pun dapat di temukan di kafe dan restoran sebagaimana melansir dari CNBC Indonesia.

Meski begitu, umat Kristiani di Arab Saudi nyatanya masih lebih suka merayakan Natal secara pribadi dan dalam lingkup keluarga. Bagi mereka, perayaan Natal yang sesungguhnya terletak pada kebersamaan yang hangat dan penuh kasih sayang dengan orang-orang tercinta.

Tidak lupa, persekutuan dalam ibadah tetap menjadi bagian dari tradisi Natal umat Kristiani di Arab Saudi. Hal ini terwujud melalui misa Natal maupun perayaan rohaniah kecil dalam komunitas yang di selenggarakan di Gereja Kristen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *