Kenali 5 Jenis Lesi dan Ruam Kulit Akibat HIV
BERITA UNIK TIPS & TRICK

Kenali 5 Jenis Lesi dan Ruam Kulit Akibat HIV

Kenali 5 Jenis Lesi dan Ruam Kulit Akibat HIV

TAIPANQQ Kenali 5 Jenis Lesi dan Ruam Kulit Akibat HIV. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalan kehilangan kekuatannya, ia menjadi kurang mampu dalam melawan infeksi. Kondisi ini akan meningkatkan risiko seseorang terhadap berbagai infeksi dan penyakit.

Tak hanya itu, sistem kekebalan yang melemah membuat seseorang lebih berisiko untuk mengembangkan berbagai infeksi kulit, termasuk infeksi karena jamur, virus, atau bakteri. Jenis kanker kulit tertentu juga lebih mungkin terjadi pada orang dengan HIV.

Kondisi infeksi kulit ini dapat berupa infeksi oportunistik, penyakit lain yang terkait dengan HIV, atau efek samping obat HIV.

berikut penjelasan mengenai Kenali 5 Jenis Lesi dan Ruam Kulit Akibat HIV

Lesi dan Ruam Kulit Akibat HIV

Perubahan kulit bisa menjadi tanda pertama bahwa kamu terinfeksi virus HIV. Sekitar 90 persen orang akan menunjukkan ruam kulit akibat HIV atau kondisi kulit lainnya di beberapa bagian tubuh. Tak hanya itu, beberapa pengobatan HIV juga bisa memicu ruam. Namun, adanya jenis obat-obatan baru membuat pengidap punya pilihan lain ketika muncul ruam sebagai efek sampingnya. 

Berikut beberapa ruam kulit akibat HIV yang paling sering di temui: TAIPANLOUNGE akan menjelaskannya untuk anda

Ruam Sifilis

Penyakit sifilis menyebar melalui hubungan seks tanpa menggunakan kondom dengan orang yang telah terinfeksi. gejala awalnya adalah munculnya luka kecil tanpa rasa sakit yang di sebut chancre pada alat kelamin, rektum, atau mulut. Jika berada di dalam tubuh, gejala bisa tidak di sadari. 

Namun, ketika semakin memburuk, ruam bisa muncul di seluruh tubuh, bahkan telapak tangan dan kaki, tetapi tidak gatal. Tanpa penanganan, sifilis dapat merusak jantung, otak, dan sistem saraf. Selain itu, kamu juga bisa menularkan penyakit ini ke orang lain.

Ruam Moluskum Kontagiosum

Ruam kulit akibat moluskum kontagiosum ini muncul pada area seperti wajah, perut bagian bawah, paha atas, dan alat kelamin. Munculnya ruam lebih sering terjadi pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Moluskum kontagiosum tidak berbahaya, tetapi benjolan bisa memicu infeksi jika kamu menggaruknya. 

Selain itu, ruam atau lesi ini juga dapat mengganggu penampilan. Sebab, ruam bisa muncul dengan jumlah yang sangat banyak sekaligus. Biasanya, dokter akan menggunakan salep, laser, atau membekukan benjolan dengan nitrogen cair untuk menghilangkan ruam.

Sarkoma Kaposi

Kanker langka ini tumbuh pada sel yang melapisi kelenjar getah bening dan pembuluh darah, membentuk bercak merah atau ungu yang di sebut lesi. Biasanya terdapat pada mulut, hidung, dan tenggorokan, tetapi dapat juga muncul hampir di bagian tubuh mana saja. 

Bercak tersebut merupakan tanda bahwa HIV telah menjadi acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Saat ini, lebih sedikit orang dengan HIV yang mendapatkan sarkoma kaposi berkat obat antiretroviral. Perawatan utama untuk ruam sarkoma kaposi adalah obat untuk dioleskan ke kulit, cryotherapy untuk membekukan sel, atau operasi.

Dermatitis Seboroik

Gejala paling umum dari dermatitis seboroik adalah kulit kepala gatal yang mengeluarkan sisik kuning atau putih. Selain itu, kamu mungkin juga mengalami perubahan warna kulit menjadi kemerahan, dan seperti ada serpihan di area tubuh tertentu, misalnya wajah dan dada bagian atas. 

Dokter tidak tahu persis apa yang menyebabkan dermatitis seboroik. Namun, apabila sistem kekebalan tubuh sedang lemah, kamu lebih berisiko untuk mengalami infeksi kulit ini. Krim antijamur atau sampo khusus dapat membantu meredakan gejala dermatitis seboroik yang ringan. Sementara itu, krim steroid dapat membantu meredakan pembengkakan dan kemerahan.

Folikulitis Eosinofilik

Folikel adalah kantong kecil tempat tumbuhnya rambut. Ketika bakteri atau kuman lain masuk ke dalam kantong tersebut, ini bisa membuatnya mengalami pembengkakan dan gatal. Terkadang, benjolan seperti jerawat terasa gatal atau bahkan berisi nanah. 

Folikulitis eosinofilik adalah jenis infeksi kulit yang memengaruhi orang dengan HIV dan AIDS. Ini menyebabkan benjolan di wajah dan tubuh bagian atas. Perawatan dilakukan bergantung pada jenis kuman. Dokter akan meresepkan krim atau pil antijamur mengobati infeksi yang terjadi karena jamur. Sementara itu, antibiotik diberikan untuk mengobati infeksi karena bakteri.

Berbagai ruam kulit akibat HIV tersebut hampir sama dengan ruam kulit biasa. Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan. Nah, Ini Beda Ruam Kulit Biasa dan Ruam Kulit HIV.

Itu tadi beberapa ruam kulit yang mungkin terjadi pada orang-orang dengan infeksi virus HIV. Hindari infeksi dan penularan dengan melakukan hubungan intim yang aman dan tidak berganti pasangan. Selalu lakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara berkala. 

itulah ulasan mengenai Kenali 5 Jenis Lesi dan Ruam Kulit Akibat HIV semoga anda suka ya

SUMBER : TAIPALOUNGE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *