TaipanQQ Lounge – Mengapa Lapar Lebih Bisa Ditahan Ketimbang Haus Ini 5 Penjelasannya. Lapar dan haus merupakan reaksi normal dari tubuh makhluk hidup sebagai respons untuk memberi tahu bahwa tubuh sedang kekurangan nutrisi dan cairan. Namun, secara ilmiah, reaksi tubuh biologis kita ternyata bisa berbeda dalam merespons lapar dan haus.
Faktanya, makhluk hidup lebih bisa menahan lapar daripada haus. Rasa lapar yang teramat sangat memang terasa menyiksa, namun rasa haus yang intens dan berat akan jauh lebih menyiksa dan langsung mengakibatkan kematian pada jaringan otak.
Mengapa bisa begitu? Sejauh mana seseorang dapat menahan rasa lapar dan hausnya? Ini dia lima penjelasan ilmiahnya yang sederhana, namun kamu harus tahu.
Fakta sains mengungkap bahwa tubuh biologis itu rakus terhadap cairan
Tubuh biologis manusia, hewan, dan tumbuhan pada umumnya dirancang untuk bergantung pada cairan. Memang, ada hewan-hewan dan tanaman tertentu yang tahan terhadap kekeringan dalam kurun waktu lama.
Namun, tetap saja, tubuh biologis secara mendasar membutuhkan banyak air sebagai sumber kehidupannya. Hal ini terjadi karena secara umum, tubuh manusia dan hewan terdiri dari 70 persen cairan, seperti ditulis dalam United States Geological Survey.
Otak dan jantung terdiri dari air sebanyak 73 persen; paru-paru memiliki komposisi 80 persen juga terdiri dari air; ginjal memiliki 85 persen bagian yang terdiri dari cairan; bahkan tulang manusia mengandung air sebanyak 31 persen.
Ini menandakan bahwa tubuh manusia dan tubuh biologis lainnya, dirancang untuk selalu bergantung pada air. Bagian-bagian tubuh yang rakus terhadap cairan juga harus selalu dijaga dengan baik supaya fungsinya tidak mati.
Sedikit saja tubuh mengalami dehidrasi, darah yang akan menjadi tumbalnya
Ini yang menjadi salah satu faktor utama penyebab mengapa kita lebih bisa menahan lapar ketimbang haus. Jika tubuhmu mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan, tubuhmu akan mencari sumber air yang sekiranya bisa diperoleh supaya terus dapat menggerakkan fungsi otak dan jantung.
National Center for Biotechnology Information (NCBI) menjelaskan bahwa dehidrasi dapat membuat tubuh mengambil cairan yang ada di sel darah sehingga mengakibatkan darah menjadi lebih kental. Darah yang mengental dalam tubuh tidak akan mengalirkan oksigen dengan baik ke seluruh tubuh.
Mengapa Lapar Lebih Bisa Ditahan Ketimbang Haus Ini 5 Penjelasannya
Meskipun ada beberapa kasus tubuh manusia dapat dilatih sedemikian rupa, tetap saja kekurangan cairan dalam tubuh terlalu lama akan membuat darah mengental. Akhirnya, darah tidak dapat memberikan pasokan oksigen yang cukup bagi otak.
Tubuh manusia akan lebih cepat mati tanpa asupan cairan daripada asupan makanan
Hal ini memang fakta medis yang tak bisa dibantah. Ya, tubuh manusia akan lebih memilih kekurangan makanan daripada kekurangan cairan. Meskipun beberapa jenis makanan juga mengandung air, nyatanya itu belum cukup untuk memenuhi pasokan air dalam tubuh.
Seperti ditulis dalam laman Medical News Today, lebih dari 3 hari seseorang tidak minum sama sekali akan membuat organ-organ dalam tubuhnya berhenti bekerja, bahkan akan mengalami kematian total.
Sementara, untuk asupan makanan, ternyata tubuh manusia masih dapat menahan lapar selama 10 hingga 20 hari. Tentu ini merupakan perbandingan yang sangat kontras, namun itulah sifat dasar biologis makhluk hidup karena cairan tubuh digunakan sebagai bahan bakar utamanya.
Respons tubuh terhadap haus akan selalu intens jika dibandingkan dengan respons tubuh terhadap lapar
Tubuh makhluk hidup, entah itu manusia, hewan, bahkan tumbuhan, memiliki sistem yang akan merespons sesuatu terhadap segala hal yang terjadi. Begitu juga dengan rasa haus dan lapar, hal tersebut merupakan reaksi dari respons tubuh akibat tubuh kekurangan cairan dan nutrisi.
Namun, ternyata respons tubuh terhadap haus akan terasa lebih intens dan cepat. Otak akan terus bekerja supaya tubuh mendapatkan cairan secukup mungkin, seperti ditulis dalam laman Science Daily.
Pada kasus-kasus dehidrasi yang lebih parah, dapat ditemukan pembengkakan beberapa bagian otak, dan sel-sel saraf otak karena bekerja lebih berat dibandingkan sebelumnya. Itulah sebabnya rasa haus akan terasa sangat menyiksa dibandingkan dengan rasa lapar.
Secara psikologis, dampak kehausan akan lebih fatal daripada kelaparan
Bisa saja seseorang yang sedang kehausan berat akan berhalusinasi tentang minuman segar atau apa pun yang bisa ia bayangkan. Hal ini memang dapat dijelaskan dari sisi psikologis.
Faktanya, rasa kehausan yang hebat bisa lebih mengganggu secara psikologis jika dibandingkan dengan rasa kelaparan, seperti dijelaskan dalam Psych Central. Rasa haus akibat dehidrasi akan berpengaruh pada kerja otak dan mental seseorang sehingga dapat mengakibatkan perubahan cara berpikir dan perilaku.
Rasa lapar yang berat mungkin juga akan menimbulkan perasaan gelisah dan perubahan perilaku pada sebagian orang, namun rasa haus akibat dehidrasi akan membawa dampak yang lebih signifikan.
Itulah lima penjelasan sederhana mengapa kita lebih dapat menahan rasa lapar ketimbang rasa haus. Ternyata, cairan dan nutrisi makanan itu sangat penting buat tubuhmu. Oleh sebab itu, jaga selalu kesehatanmu, ya!
Sumber : Permainan Kartu Berkualitas