TaipanQQ– 5 Alasan Membentak Anak Bukan Cara Tepat Ketika anak-anak tidak mau mendengarkan, orangtua mungkin menjadi frustasi dan kehilangan kesabaran. Tidak heran bila orangtua membentak anak sebagai respons saat sedang marah.
Meskipun begitu, tidak berarti membentak menjadi satu-satunya cara untuk mendisiplinkan anak. Faktanya, membentak anak merupakan salah satu cara tidak tepat dan paling merugikan.
Mendisiplinkan anak dengan cara membentak, tidak hanya dapat menimbulkan kecemasan, tetapi juga bisa memperburuk perilakunya. Berikut ini beberapa alasan mengapa membentak anak bukan cara yang tepat untuk mengajarkan kedisiplinan. Yuk, ketahui!
1. Anak tidak dapat menyerap nasihat orangtua ketika di bentak
Menurut psikolog klinis, Laura Markham, Ph.D., di kutip Parents, membentak adalah hasil dari pelampiasan beberapa emosi negatif. Ketika orangtua membentak anak, mereka berharap agar anak langsung menuruti apa yang mereka perintahkan.
Padahal, sebenarnya cara tersebut tidak akan berhasil. Dr. Markham menerangkan, anak-anak yang di bentak akan merasa takut. Ketika anak takut, mereka akan masuk ke mode fight or flight sebagai respons mekanisme tubuh saat menghadapi bahaya atau stres.
Dengan kata lain, anak-anak yang merasa takut tidak dapat menerima nasihat atau pembelajaran apa pun yang kamu sampaikan. Sebab, di saat itu, otak anak seolah memberitahu bahwa orangtua mereka merupakan ancaman.
Jadi, jika kamu benar-benar ingin terhubung dengan anak dan memastikan bahwa mereka mengerti apa yang kamu sampaikan, maka bicaralah secara terbuka dan tenang. Buka jalur percakapan di mana anak tidak merasa takut ketika berkomunikasi denganmu.
“Komunikasi yang damai dan tenang dapat membantu anak merasa aman dan membuat mereka lebih mudah menerima pelajaran yang kamu ajarkan,” jelas Dr. Markham.
2. Anak merasa tidak di hargai
Kendati anak melakukan kesalahan, bagaimanapun mereka tetap pantas untuk dihargai. Sedangkan membentak akan membuat mereka merasa di remehkan dan tidak di hargai.
Di kutip Huffpost, Brittany Kelly, seorang penulis, menyatakan bahwa jika orangtua ingin agar anaknya menghargai dan menghormati mereka, maka orangtua juga harus menunjukkan rasa hormat yang cukup kepada anak. Di samping itu, seorang instruktur psikiatri di Harvard Medical School, Joseph Shrand, MD, di kutip Parents, mengatakan, membentak adalah salah satu cara tercepat untuk membuat seseorang merasa tidak berharga.
3. Membentak anak dapat memperburuk perilakunya
Kebanyakan orangtua, membentak anaknya ketika mereka sedang kewalahan, lelah, dan marah. Pada kondisi itu, membentak anak sering di anggap sebagai jalan keluar termudah karena kebanyakan orangtua menganggap kalau anak masih kecil dan kemungkinan untuk melawan juga sangat kecil. Namun, penting di ingat, meskipun membentak bisa membuat anak menghentikan apa yang mereka lakukan, tetapi di saat yang bersamaan, perilaku tersebut juga akan menimbulkan masalah yang lebih besar di kemudian hari.
Apoorva K, MSc, selaku konselor psikologis bersertifikat, di kutip Momjunction, menuliskan bahwa, membentak dengan tujuan membuat anak berhenti melakukan hal tertentu akan memicu agresi yang mendorong mereka melakukan tindakan yang berbahaya di lain waktu. Dengan kata lain, membentak bisa menyebabkan perilaku anak menjadi lebih buruk.
4. Anak menjadi cemas, bahkan depresi
Di kutip Parents, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang sering dI marahi dan dibentak akan lebih rentan mengalami kecemasan, bahkan depresi. Mereka pun akan kesulian dalam menumbuhkan harga diri dan rasa percaya di rinya.
Dr. Markham menjelaskan bahwa, anak-anak menangkap kecemasan dari orangtuanya dan cara orangtua bereaksi terhadap kesalahan yang anak lakukan juga akan terekam ke dalam memori anak. Tentu saja, di bentak bukanlah pengalaman yang menenangkan. Bukan hanya dapat menimbulkan perasaan tidak aman, kecemasan, dan stres, tetapi juga membuat anak sering menarik diri dari lingkungan sosialnya serta merasa terisolasi terus-menerus.
5. Menyebabkan renggangnya hubungan di antara orangtua dan anak
Tentu saja, alasan terakhir mengapa membentak anak bukan cara tepat untuk mengajarkan disiplin karena bisa memicu renggangnya hubungan di antara orangtua dan anak. Seperti di katakan oleh Dr. Markham, saat kamu membentak atau meneriaki anak-anakmu, hal tersebut dapat mempersulit munculnya rasa empati di antara kalian.
Kamu dan anak akan lebih sering cekcok dan salah paham tentang berbagai hal. Seorang anak yang merasa bahwa di rinya selalu di salahkan oleh orangtuanya akan cenderung menghindari interaksi bersama orangtuanya. Mereka tidak mau lagi bercerita secara terbuka, bahkan tidak lagi merasakan kedekatan dengan orangtuanya.
Apa pun masalah perilakunya atau betapa frustasinya kamu kepada anak, ingatlah bahwa kata-kata dapat menjadi senjata yang bisa berdampak pada kehidupan sosial dan perilaku anak. Ketika kamu mendisiplinkan anak dengan cara membentak, itu sama saja seperti kamu memberi hukuman fisik untuk mereka. Oleh karena itu, ganti dengan cara yang lebih tepat, seperti berkomunikasi secara efektif dan terbuka, tetap tenang, serta selalu ingatkan diri sendiri akan dampak buruk dari membentak anak.5 Alasan Membentak Anak Bukan Cara Tepat
BACA JUGA:http://148.72.215.212/index.php/4-tips-mengatasi-minder-karena-pacar/