TAIPANQQ– 5 Alasan Sosok Toksik Selalu Takut Tersaingi Orang Lain Lingkungan sosial tidak bisa di pisahkan dari kehadiran orang-orang yang memiliki karakter toksik. Mereka selalu mencari cara untuk membuat situasi tidak kondusif. Entah dari caranya dalam memanipulasi keadaan, atau berusaha untuk menenggelamkan fakta dan di ganti dengan sudut pandang subjektif.
Jika di perhatikan lebih jauh, seringkali orang-orang dengan karakter toksik merasa takut tersaingi oleh kehadiran orang lain. Ketidaknyamanannya ini langsung di perlihatkan secara jelas. Tentu menimbulkan rasa ingin tahu, mengapa sosok toksik selalu takut tersaingi orang lain? Berikut lima alasannya.
Menganggap bahwa orang di sekelilingnya sebagai ancaman
Pernahkah kamu mengamati karakter orang-orang toksik? Ternyata mereka memiliki ciri yang bisa di amati secara jelas. Salah satunya sosok dengan karakter toksik selalu takut tersaingi oleh kehadiran orang lain. Mengapa mereka bisa memiliki karakter sedemikian rupa?
Individu yang memiliki perilaku toksik menganggap bahwa orang-orang di sekelilingnya merupakan ancaman. Terutama orang-orang dengan skill dan keterampilan serupa. Manusia dengan karakter toksik sangat takut jika posisi dan kedudukannya akan tergeser oleh kehadiran orang-orang baru.
- Menganggap bahwa orang di sekelilingnya sebagai ancaman
Pernahkah kamu mengamati karakter orang-orang toksik? Ternyata mereka memiliki ciri yang bisa di amati secara jelas. Salah satunya sosok dengan karakter toksik selalu takut tersaingi oleh kehadiran orang lain. Mengapa mereka bisa memiliki karakter sedemikian rupa?
Individu yang memiliki perilaku toksik menganggap bahwa orang-orang di sekelilingnya merupakan ancaman. Terutama orang-orang dengan skill dan keterampilan serupa. Manusia dengan karakter toksik sangat takut jika posisi dan kedudukannya akan tergeser oleh kehadiran orang-orang baru.
Keinginan untuk meraih ambisi tidak realistis
Mungkin kamu sudah pernah melihat orang-orang yang memiliki karakter dan perilaku toksik. Terkadang kehadiran mereka di lingkungan sekitar terlalu mendominasi. Salah satu yang paling mencolok adalah sosok toksik takut tersaingi oleh kehadiran orang lain.
Mengapa ini bisa terjadi? Karena sosok toksik memiliki keinginan untuk meraih ambisi tidak realistis. Mereka menghalalkan segala cara demi meraih tujuan yang di inginkan. Adapun kehadiran orang-orang baru seringkali di anggap sebagai hambatan untuk mewujudkan ambisi tersebut.
Rasa takut jika kecurangan yang di lakukan terbongkar
Untuk kamu sudah tidak asing dengan karakter orang-orang toksik yang memang tidak bisa di benarkan. Apalagi dengan sikapnya yang merasa takut tersaingi oleh kehadiran orang lain. Bahkan sikap demikian ini tumbuh otomatis dalam diri orang-orang tersebut. tentu ada alasan yang mendasari di baliknya.
Perlu di ketahui, sosok manusia toksik identik dengan kecurangan hanya untuk meraih tujuan tidak realistis. Sikap seperti memanipulasi keadaan, kembalikan fakta, atau cara-cara tidak jujur yang lain. Mereka sangat takut jika kehadiran orang baru berpotensi membongkar kecurangan tersebut.
Di dominasi oleh pola pikir kompetitif yang berlebihan
Sebenarnya memiliki jiwa kompetitif merupakan hal-hal yang baik. Kita akan termotivasi untuk mengerahkan pencapaian secara optimal. Ini yang pada akhirnya akan membawa keberhasilan dalam jangka panjang. Tapi berbeda halnya dengan orang-orang toksik yang selalu takut tersaingi oleh kehadiran orang lain.
Apa yang membuat mereka mengembangkan sikap dan karakter sedemikian rupa? Karena orang-orang dengan karakter toksik di dominasi oleh pola pikir kompetitif berlebihan. Ini membuat mereka terus-menerus merasa bersaing dengan orang lain dalam setiap aspek kehidupan.
Kebutuhan akan validasi eksternal
Seringkali kita menginginkan validasi yang berasal dari orang-orang sekitar. Ini berupa pujian atau pengakuan yang bersifat positif. Terkadang validasi eksternal bisa menumbuhkan rasa percaya diri, tapi apa jadinya jika validasi eksternal di jadikan sebagai patokan utama?
Di sinilah alasan kuat mengapa sosok toksik selalu takut tersaingi oleh kehadiran orang lain. Orang dengan kecenderungan toksik mungkin merasa perlu mendapatkan validasi dari orang lain untuk merasa baik tentang diri mereka. Jika mereka merasa orang lain lebih berhasil atau lebih di hargai, mereka merasa terancam.
Kehadiran orang lain seringkali dianggap sebagai saingan oleh orang-orang yang memiliki karakter toksik. Pola pikir sosok toksik selalu takut tersaingi orang lain karena mereka punya ambisi yang tidak realistis. Belum lagi dengan sikap curang yang selama ini di anggap sebagai hal wajar. Kehadiran orang baru di anggap menjadi ancaman yang akan mengganggu ambisi dan tujuan toksik yang sudah terbangun.