TAIPANQQ – 5 Etika Hidup Dari Kisah Film The Tinder Swindler. Film original Netflix berjudul The Tinder Swindler tengah menjadi perbincangan hangat warganet. Film tersebut mengisahkan tentang penipu ulung, Simon Leviev, yang menjerat korbannya menggunakan aplikasi kencan, Tinder.
The Tinder Swindler merupakan karya sutradara Felicity Morris yang juga memproduseri serial Don’t F**K With Cats: Hunting an Internet Killer. Serial tersebut juga memenangkan penghargaan di Emmy Awards.
Sementara itu, film The Tinder Swindler mengungkap bahwa Simon Leviev berhasil menipu korbannya hingga 10 juta dolar atau setara dengan Rp 143,7 miliar. Lantas, apa pelajaran yang bisa penonton ambil dari film tersebut?
Kali ini TAIPANQQLOUNGE telah merangkum beberapa pelajaran yang bisa di petik dari film The Tinder Swindler di lansir dari beberapa sumber, salah satunya Deseret News.
1. Tidak mudah percaya orang yang di kenal secara online
Simon Leviev di kisahkan memiliki nama asli Shimon Hayut. Dia merupakan laki-laki asal Bnei Brak, Israel yang mengaku sebagai putra dari miliarder Israel, Lev Leviev. Untuk meyakinkan korbannya, Leviev mengaku sebagai CEO dari LLD Diamonds, sebuah perusahaan pemasok berlian.
Dia juga menampilkan gaya hidup mewah melalui foto-foto yang di bagikan melalui aplikasi Tinder. Setelah di selidiki, Simon Leviev ternyata tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan Lev Leviev.
Semua foto yang menampilkan kebersamaannya dengan keluarga Lev Leviev hanya rekayasa belaka. Itulah sebabnya, Mama jangan langsung percaya pada orang-orang yang di kenal melalui aplikasi kencan atau media sosial.
Mama perlu mencari tahu terlebih dahulu latar belakang orang tersebut sebelum memutuskan berteman atau menjalin hubungan asmara.
5 Etika Hidup Dari Kisah Film The Tinder Swindler
2. Bergaya sesuai kemampuan
Simon Leviev kerap memamerkan gaya hidup mewahnya di Instagram atau aplikasi kencan, Tinder.
Ia tak segan mengajak korbannya untuk travelling, berbelanja barang mewah, atau membeli makanan mewah. Padahal, gaya hidupnya tersebut merupakan hasil dari menipu para korbannya.
Dia membohongi korbannya untuk meraup hasil jutaan dolar. Dia terkadang mengaku sedang di buru oleh musuh-musuh bisnisnya, sehingga tidak bisa mencairkan uang di kartu kreditnya. Itulah sebabnya, dia akan menipu korbannya untuk mengirimkan sejumlah uang yang nantinya akan di gunakan untuk foya-foya.
Mama sebaiknya hidup sesuai kemampuan. Jangan sampai memaksakan diri untuk hidup mewah dengan cara menipu atau berhutang.
3. Jangan mudah meminjamkan uang
Membantu orang lain memang di perbolehkan. Namun, Mama perlu mendahulukan kebutuhan diri sendiri di banding orang lain. Jangan sampai Mama rela berhutang untuk menyelamatkan hidup orang lain, apalagi jumlah uang yang di pinjam cukup banyak.
Sama seperti para korban Simon Leviev yang rela meminjam uang pada debt collector hingga harus membayar bunga yang cukup besar. Para korban percaya dengan tipu muslihat Simon Leviev yang mengaku sedang kesusahan setelah di kejar-kejar oleh musuh bisnisnya.
5 Etika Hidup Dari Kisah Film The Tinder Swindler
4. Jangan mudah percaya pada orang yang baru di kenal
Dalam film The Tinder Swindler, para korban di kisahkan mengenal Simon Leviev dari aplikasi Tinder.
Leviev tak segan mengajak bertemu para korbannya meski baru mengenal dalam hitungan jam. Dia juga mengajak korban untuk travelling menggunakan pesawat jet pribadi dan makan di restoran mewah.
Banyak hal-hal aneh yang bisa terjadi ketika Mama berkenalan dengan orang baru. Mama sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu karakter dan kepribadian orang yang baru di kenal.
Jangan sampai Mama mau pergi bersama dengan orang yang baru di kenal yang nantinya bisa membahayakan nyawa diri sendiri.
BACA JUGA : 8 Hal Bisa Terjadinya Keguguran Saat hamil Muda
5. Jangan mudah di butakan cinta
Simon Leviev selalu meluangkan waktu untuk para korban yang di kencaninya. Dia memiliki banyak waktu luang untuk bertemu atau membalas pesan dengan kata-kata manis. Hal itulah yang membuat para korban terbuai dengan bujuk rayu dan tipu muslihat Simon Leviev.
Mama sebaiknya jangan mudah di butakan oleh cinta maupun kata-kata manis yang kerap di lontarkan oleh laki-laki. Meluangkan waktu bersama pasangan memang baik. Namun, seseorang yang memiliki kesibukan yang tinggi biasanya sulit meluangkan waktu bersama pasangan.
Mama perlu mempertanyakan apabila laki-laki suka memberikan kejutan-kejutan tak terduga. Bisa saja laki-laki tersebut sedang berusaha menutupi kebohongan dalam hidupnya.
Nah itulah lima pelajaran hidup yang bisa di ambil dari film The Tinder Swindler. Hal terpenting yang bisa di ingat, yakni jangan mudah percaya pada orang yang baru di kenal, terutama yang di kenal secara online melalui aplikasi kencan maupun media sosial.
Cobalah untuk menggali informasi sebanyak mungkin sebelum memutuskan menjalin hubungan asmara atau membantu orang tersebut secara finansial.
SUMBER : TAIPANQQLOUNGE