5 fakta menarik tentang hujan meteor geminid ada yang mencapai 107 meteor perjam
BERITA UNIK

5 fakta menarik tentang hujan meteor geminid ada yang mencapai 107 meteor perjam

 TAIPANQQ  5 fakta menarik tentang hujan meteor geminid ada yang mencapai 107 meteor perjam

Bagi Anda pecinta fenomena langit, jangan lewatkan mulai malam ini 13 Desember hingga 14 Desember,

hujan meteor Geminid akan mencapai masa puncaknya

Berikut 5 fakta menarik terkait hujan meteor Geminid 2021 kali ini.

berada di konstelasi gemini

Geminid adalah hujan meteor utama yang titik radian atau titik asal kemunculan meteornya berada di dekat bintang Alfa Geminorum (Castor) konstelasi Gemini. Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengatakan, meteor-meteor yang jatuh tersebut seakan-akan berasall dari rasi Gemini. BANDARQ

berasal dari sisah debu asteroid phaethon

Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo mengatakan, hujan meteor ini bersumber dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon (1983 TB) yang mengorbit Matahari selama 523,6 hari. Marufin menjelaskan, meskipun hujan meteor itu seakan-akan dari rasi Gemini, sesungguhnya hujan meteor yang terjadi berasal dari remah-remah komet tak dikenal yang terpecah-pecah di masa silam dan salah satu pecahannya membentuk asteroid 3200 Phaethon (1983 TB). sisa-sisa debu asteroid Phaethon ini mengorbit Matahari dengan periode 524 hari atau periode revolusinya sekitar 1,43 tahun. Asteroid Phaethon ini tergolong dalam keluarga Asteroid Apollo dengan orbit sangat lonjong dan kemiringan orbit 22 derajat. BANDARQ

bisa capai 107 meteor perjam

Puncak hujan meteor Geminid ini menjadi yang paling menarik, karena di kenal sebagai hujan meteor yang memiliki intensitas besar yaitu sekitar lebih dari 100 meteor per jam. “Intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia berkisar 86 meteor per jam di Sabang hingga 107 meteor per jam di Pulau Rote,” kata Andi kepada Kompas.com, Rabu (1/12/2021).Hal ini di karenakan titik radian berkulminasi pada ketinggian 46°-63° arah utara, sedangkan intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 120 meteor per jam.

pernah capai 235 meteor perjam tahun 2014

Berdasarkan catatan Lapan, intensitas maksimum hujan meteor Geminid ini bervariasi sesuai dengan fase Bulan ketika terjadinya puncak hujan meteor. Intensitas maksimum terendah yang pernah tercatat menpai 109 meteor per jam ketika fase Bulan baru di tahun 2012. Sedangkan, intensitas maksimum tertinggi mencapai 253 meteor per jam ketika fase Bulan perbani di tahun 2014. BANDARQ

waktu terbaik mengamatinya

Hujan meteor ini dapat di saksikan sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari yakni sekitar 25 menit sebelum terbenam Matahari, dari arah Timur Laut hingga Barat LautMenurut Andi, intensitas hujan meteor ini juga akan sedikit berkurang di karenakan Bulan yang berada di dekat zenit saat titik radian sedang terbit.

baca juga ; Ini 10 Tips Ampuh Agar Selalu Hoki!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *