5 Jenis Obat
BERITA UNIK

5 Jenis Obat Antikolinergik untuk Mengobati Berbagai Kondisi

5 Jenis Obat Antikolinergik untuk Mengobati Berbagai kondisi. Obat antikolinergik hanya tersedia dengan resep dokter, lho!

Apakah dokter pernah meresepkan kamu obat antikolinergik?

Secara medis, obat ini di gunakan untuk mengobati berbagai kondisi. Termasuk penyakit paru obstruktif kronik, kondisi kandung kemih dan gangguan gastrointestinal.

Obat antikolinergik memblokir aksi neurotransmitter yang di sebut asetilkolin, seperti yang dilansir dari Healthline.

Mengenai hal tersebut TAIPANQQLOUNGE akan membahas daftar 5 jenis obat antikolinergik. Apa sajakah itu?

1. Atropine diberikan setelah timbulnya gejala keracunan

Biasanya atropine adalah obat yang sering di resepkan dokter untuk mengobati gejala detak jantung rendah.

Bahkan juga dapat mengurangi air liur dan penangkal overdosis obat kolinergik atau keracunan jamur. 

Di wartakan dari Drugs, atropine kadang-kadang di gunakan sebagai penangkal beberapa jenis keracunan dan tujuan yang tidak tercantum dalam panduan pengobatan ini.

Biasanya atropine di suntikkan ke otot, di bawah kulit. Terkadang dengan cara di infus ke pembuluh darah yang di berikan sesegera mungkin setelah timbulnya gejala keracunan.

2. Benztropine mesylate untuk pengobatan Parkinson

Benztropine mesylate adalah jenis obat antikolinergik. Paling sering di gunakan sebagai pengobatan tambahan dalam terapi semua bentuk Parkinson.

Bahkan benztropine mesylate juga bisa mengendalikan gangguan ekstrapiramidal, yakni efek samping yang timbul dari penggunaan obat antipsikotik.

Di informasikan dari Webmd, minum obat benztropine mesylate melalui mulut seperti yang di arahkan oleh dokter. Biasanya 2-4 kali sehari dengan makanan dan sebelum tidur.

Dokter mungkin memulai kamu dengan dosis rendah dan meningkatkan dosis secara perlahan untuk menemukan dosis terbaik.

5 Jenis Obat Antikolinergik untuk Mengobati Berbagai Kondisi

3. Clidinium memperlambat gerakan alami usus

Clidinium termasuk kelas obat antikolinergik yang membantu mengurangi gejala kram perut dan usus. 

Cara kerjanya sendiri dengan memperlambat gerakan alami usus dan mengendurkan otot-otot di perut maupun usus. 

Di kutip dari Medlineplus, beri tahu dokter dan apoteker jika kamu alergi terhadap clidinium. Tanyakan juga pada apoteker untuk daftar bahan-bahannya.

Minum clidinium melalui mulut yang biasanya 3-4 kali sehari, yakni 30-60 menit sebelum makan dan sebelum tidur.

4. Cyclopentolate digunakan sebelum pemeriksaan mata

Umumnya, cyclopentolate di gunakan sebelum pemeriksaan mata seperti pemeriksaan refraksi sikloplegik atau oftalmoskopi.

Cyclopentolate sendiri milik kelas obat antikolinergik yang bekerja dengan mengendurkan otot-otot mata.

Di rilis dari Mayoclinic, cyclopentolate di gunakan untuk melebarkan (memperbesar) pupil. Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter.

Pasien bisa mengoleskan cyclopentolate di mata 40-50 menit sebelum prosedur atau sesuai yang di arahkan oleh dokter. Obat cyclopentolate pum mulai bekerja dalam hitungan menit.

BACA JUGA : Pasangan Zodiak Yang Tidak Cocok Saat Bercinta

5. Darifenacin memiliki lebih sedikit efek samping

Umumnya, darifenacin di resepkan untuk mengobati kandung kemih yang terlalu aktif.

Namun kamu tidak boleh mengonsumsi darifenacin jika memiliki glaukoma sudut sempit yang tidak di obati atau tidak terkontrol.

Darifenacin di gunakan dalam mengobati gejala hilangnya kontrol kandung kemih, urgensi dan frekuensi. Darifenacin memiliki lebih sedikit efek samping, seperti yang di beritahu oleh Goodrx.

Kamu dapat mengonsumsi darifenacin sebelum atau sesudah makan. Telan tablet darifenacin dengan segelas air. 

Itulah 5 jenis obat antikolinergik. Namun kelompok lanjut usia tidak dapat mengonsumsi obat-obatan ini. 

SUMBER : TAIPANQQLOUNGE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *