5 Sifat Orang Gaslight, Manipulatif Banget!
TAIPANQQ Lounge– 5 Sifat, Gaslighting merupakan istilah yang semakin populer belakangan ini. Di berbagai platform media sosial, kamu pasti pernah dengar seputar istilah ini. Tapi, apa, sih sebenarnya arti dari gaslighting?
Suka berbohong
Sifat orang gaslight yang pertama adalah suka berbohong. Faktanya, kamu akan sangat sulitan untuk menemukan kejujuran dari pelaku gaslighting.
Kendati kamu menemukan bukti atas kebohongan yang mereka perbuat, alih-alih mengakuinya, mereka malah berusaha membuatmu berpikir bahwa kamu tengah berkhayal atau bersikap berlebihan. Duh, bahaya banget!
Meremehkan perasaanmu
Orang yang kerap meng-gaslight juga sangat mudah mengecilkan perasaanmu. Contohnya, saat kamu bereaksi atas sikapnya yang melukaimu, bukannya meminta maaf, dia malah berpikir kalau kamu terlalu sensitif. Buruknya lagi, dia mengatakan jika sikapnya itu bukanlah sesuatu hal yang perlu di besar-besarkan.
Semakin lama kamu di hadapkan dengan situasi seperti ini, maka kamu akan semakin rentan mempertanyakan tentang realitamu, yang dapat mengakibatkan perasaan insecure juga menyalahkan diri sendiri.
Menyangkal atas kesalahan yang di perbuat
Orang yang kerap melakukan gaslight juga punya sifat suka menyangkal atas kesalahan yang ia buat. Walaupun kamu sudah menjelaskan bagaimana dampak dari kesalahannya tersebut, dia hanya akan mengelak yang sering kali di sertai dengan kemarahan yang meledak-ledak. Hal ini tentu saja akan membuatmu merasa tidak di dengarkan dan di pedulikan olehnya.
Suka mengalihkan topik pembicaraan
Saat menghadapi pelaku gaslighting, kamu juga akan melihatnya mengalihkan topik pembicaraan ketika di hadapkan dalam sebuah konflik. Ia akan berusaha membuatmu berpikir bahwa permasalahan yang ingin kamu selesaikan itu tidak penting.
Sifatnya ini sebenarnya berakar dari ketidakmampuannya untuk bertanggung jawab dan menavigasi konflik dengan cara yang sehat.
Suka menyebarkan fitnah
Sifat orang gaslight selanjutnya adalah suka menyebarkan fitnah tentang korbannya. Tujuannya untuk menarik simpati dari banyak orang, sehingga berpihak kepada sang pelaku. Supaya strategi ini berhasil, biasanya pelaku akan menempatkan diri sebagai korban, sehingga orang lain akan mempercayainya.