5 Sisi Gelap Negara Jepang
ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA UNIK CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO PEMENANG POKER SAKONG TIPS & TRICK

5 Sisi Gelap Negara Jepang

5 Sisi Gelap Negara Jepang Semakin bersinar suatu hal, maka semakin besar pula bayangan hitam di baliknya. Hal ini juga berlaku dengan Negara Jepang yang menjadi primadona banyak orang.

Di balik keindahan alam yang memukau dan prospek karier yang menjanjikan, Jepang menyimpan sisi gelap yang tak banyak orang tahu. Maka, wajar saja jika orang asing akan kaget setelah mengetahui bahwa realita kehidupan di Jepang tak seindah serial anime.

Industri seks sangat menjamur

Suburnya industri seks di Jepang menjadi bukanlah hal yang tabu lagi, Bela. Industri biru ini meliputi produksi film porno, penjualan sex toys, dan praktik prostitusi remaja dan pelajar yang cukup marak. Bahkan, film porno menjadi sumber income terbesar kedua di Jepang setelah industri otomotif.

Sedangkan bisnis prostitusi gelap di Jepang sering di sebut dengan joshi kosei. Di mana para perempuan berusia remaja akan “mempromosi”-kan diri mereka dengan membagikan brosur di pinggir jalan kepada calon pelanggan.

Budaya gila kerja

5 Sisi Gelap Negara Jepang Kalau kamu penganut work-time balance, maka Jepang bukanlah negara yang tepat untuk kamu yang ingin melebarkan karier. Jepang terkenal akan budaya gila kerjanya yang keras.

Fenomena ini dapat di lihat dari banyaknya penduduk Jepang yang ambisius dan bekerja secara jor-joran. Prinsip bekerja keras dan maksimal sudah mendarah daging dalam dunia kerja di Jepang. 

Banyak pekerja yang menghabiskan 12-13 jam di kantor atau pabrik untuk menyelesaikan deadline. Para pekerja yang memiliki watak gila kerja yang berlebihan di namakan Karoshi. Bahkan, kasus kematian akibat Karoshi sangatlah tinggi. 

Sulitnya membeli tempat tinggal di Jepang

Kesulitan mencari tempat tinggal menjadi momok bagi orang asing yang memutuskan untuk tinggal atau bekerja di Jepang. Mengingat, harga rumah di Jepang sangatlah tinggi. Pun mencicilnya, di butuhkan waktu puluhan tahun untuk melunasi tunggakan biaya rumah.

Ingin menyewa apartmen? Tampaknya langkah ini juga bukan pilihan tepat. Lantaran, mayoritas orang Jepang enggan menyewakan apartemennya kepada orang asing. Kalaupun bersedia, mereka akan memasang harga yang sangat tinggi.

Bunuh diri adalah hal yang lumrah

Tingginya tingkat stres yang di alami banyak orang Jepang, menjadi alasan mengapa kasus bunuh diri di Jepang kian mengkhawatirkan. Fenomena miris ini berkaitan dengan budaya kerja keras dan di siplin orang Jepang yang cukup tinggi.

Mayoritas kasus bunuh diri di Jepang di sebabkan oleh tekanan kerja yang tinggi, perundungan, dan depresi. Orang Jepang menjunjung harga diri yang sangat tinggi. Karena alasan kehormatan, mereka memilih bunuh diri ketimbang menanggung malu akibat menerima ganjaran sosial.

Pelecehan seksual yang tinggi

Negara Jepang di kenal sebagai negara dengan tingkat kejahatan yang sangat rendah. Namun, anggapan ini tak bisa menutupi fakta bahwa kasus pelecehan seksual sangat menjamur di Jepang. Hal ini tak lepas dari maraknya industri seks di Jepang.

Lebih menyedihkannya lagi, pihak kepolisian di Jepang terkesan tak acuh dengan kasus kejahatan seksual. Banyak perempuan Jepang merasa malu dan lebih memendam sendiri saat mengalami pelecehan seksual, ketimbang melaporkannya kepada polisi.

Baca Juga: 8 Manfaat Kubis Ungu untuk Kesehatan

SITUS KARTU ONLINE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *