ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA UNIK CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO PEMENANG POKER SAKONG TIPS & TRICK Uncategorized

5 Tahap Uncoupling, Proses Berakhirnya Hubungan Asmara

5 Tahap Uncoupling, Proses Berakhirnya Hubungan Asmara

5 Tahap Uncoupling, Proses Berakhirnya Hubungan Asmara

TAIPANQQ Lounge – Tahap, Setiap pasangan dalam hubungan romantis, tentu berharap agar hubungannya bisa berjalan dengan langgeng dan harmonis. Namun, beberapa faktor seperti permasalahan yang memicu konflik dan rasa ketidakcocokan antar pasangan, kerap kali membuat hubungan mesti berakhir.

Jika di tinjau dari model hubungan Knapp yang di cetuskan oleh seorang profesor di University of Texas, Mark L. Knapp, pasangan biasanya akan melewati beberapa tahapan penurunan hubungan romantis sebelum akhirnya resmi berakhir, atau yang di kenal dengan tahap uncoupling.

Di fferentiating

Tahap uncoupling yang pertama ialah di fferentiating, atau menyoroti adanya perbedaan di antara pasangan. Dalam tahapan ini, pasangan biasanya memfokuskan diri terhadap hal yang membedakan mereka, ketimbang yang mempersatukan, serta mulai mengedepankan ego masing-masing. Dampaknya, hubungan pun lebih sering di isi dengan perseteruan.

Kendati demikian, tahapan ini tidak mengartikan hubungan akan berakhir. Sebab, jika pasangan sepakat untuk berdamai dan berupaya untuk memperbaiki keadaan, maka kondisi hubungan tidak akan semakin memburuk.

Circumscribing

Dalam tahapan circumscribing atau pembatasan, pasangan mulai membatasi interaksi mereka. Hubungan mulai terasa dangkal dan mereka memiliki perasaan yang campur aduk antar satu sama lain. Mereka juga merasakan adanya jarak emosional yang membuat keduanya bingung, apakah hubungan layak untuk dipertahankan ataukah tidak.

Pasangan juga menghindari pembahasan terkait topik-topik sensitif pada fase ini. Sebaliknya, mereka hanya bersedia membicarakan hal yang terkesan lebih umum.

Stagnating

Tahap uncoupling berlanjut kepada stagnating, alias tahapan di mana hubungan terhenti. Pasangan akan mengalami intensitas komunikasi yang semakin menurun. Kalaupun mereka berkomunikasi, terdapat ketegangan dan cenderung terasa di paksakan.

Ini adalah tahapan ketika pasangan berada dalam situasi yang dilematis. Jika hendak melanjutkan hubungan, mereka tidak tahu bagaimana cara untuk melakukannya, begitu pun kalau berencana untuk mengakhirinya.

Apabila memilih untuk dilanjutkan, hubungan tidak terasa hidup karena tidak ada keinginan pasangan untuk memperbaiki permasalahan yang menumpuk selama ini. Akibatnya, hubungan bertahan hanya karena rasa takut akan perubahan.

Avoiding

Avoiding atau penghindaran adalah tahap ketika pasangan mulai menghindari satu sama lain. Ini bisa terlihat seperti menghindari kontak mata saat berbicara, tidak mengangkat panggilan telepon, mengabaikan pesan teks satu sama lain, dan jenis interaksi lainnya.

Pada dasarnya, tahapan ini menunjukkan bahwa pasangan tengah berusaha menjauhkan diri secara fisik maupun emosional dari satu sama lain. Hubungan pun terasa bak sudah menemui titik akhir, walaupun belum ada keputusan final yang di berikan.

Terminating

Terminating menjadi titik akhir dari tahapan uncoupling. Berbeda dari avoiding, di mana pasangan belum resmi berpisah, dalam terminating, keduanya memutuskan untuk mengakhiri hubungannya. Tahapan ini bisa menjadi yang paling menyakitkan, namun di sisi lain juga melegakan.

Pasangan mungkin akan memberikan pengakhiran atau closure yang di butuhkan masing-masing dalam tahap ini, dengan cara berkomunikasi secara jujur antara satu sama lain terkait perasaan maupun masalah dalam hubungan selama ini.

Kesimpulan

Tahap uncoupling merupakan fase penurunan sebuah hubungan romantis, yang mengarah kepada perpisahan. Di mulai dengan di fferentiating, di mana pasangan mulai mengedepankan egonya masing-masing dan konflik lebih sering bermunculan. Apabila tidak di atasi dengan baik, tahapan ini bakal berlanjut ke circumscribing, atau pembatasan interaksi.

Dan tahapan finalnya adalah terminating, atau pengakhiran hubungan secara resmi. Walaupun menjadi tahap yang paling menyakitkan, tapi bisa sangat melegakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *