TaipanQQ– 5 Tips Hadapi Rekan Kerja Suka Gosip Di mana pun kita berada, akan selalu ada seseorang yang hobi membicarakan orang lain. Entah itu di maksudkan untuk bercanda, tidak ada yang suka menjadi topik dari suatu gosip. Gosip sendiri tidak berlandaskan fakta dan bisa menyebabkan simpang siur dan kesalahan informasi.
Dunia kerja pun tidak luput dari tipe orang seperti ini. Dengan skala lingkungan yang lebih kecil, otomatis gosip akan lebih cepat tersebar. Jangan ambil pusing. Hadapi si tukang gosip dengan lima cara jitu ini.
1. Anggap aja sebagai angin lalu dan tetap menjadi diri sendiri
Kalau kita memilih untuk marah-marah dan melabrak si tukang gosip, hal ini malah bisa jadi membuat orang sekitar berpikir bahwa gosip tersebut benar adanya. Bukannya dapat pembenaran, kita akan terjebak oleh emosi sendiri. Oleh karena itu, tenangkan diri dulu sebelum akhirnya ambil tindakan.
Si tukang gosip malah akan senang ketika kita marah atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial. Jangan mau kalah. Meski dalam hati terus berteriak, sikap harus tetap stay cool. Berusahalah untuk tetap santai dan yang pasti tetap jalani hari seperti biasanya. Lambat laun, tukang gosip akan kesal sendiri karena tidak di tanggapi.
2. Ajak bicara si tukang gosip untuk meluruskan apa yang terjadi
Dalam beberapa kasus, tukang gosip yang di acuhkan malah akan membuat gosip yang semakin parah. Hal ini lantas bisa menyebabkan nama baik kita pun tercoret. Kita harus tahu seberapa jauh gosip ini bisa di acuhkan. Kalau memang sudah keterlaluan, kita harus ambil langkah serius.
Cari tahu dan pastikan terlebih dahulu siapa orang yang menyebabkan gosip ini. Kalau sudah, ajak ketemu orang ini secara pribadi. Kita tentu tidak ingin obrolan ini menjadi konsumsi publik. Dengan kepala dingin, komunikasikan tentang situasi saat ini dan gali lebih dalam motivasi dari si tukang gosip ini. Cari solusinya bersama-sama agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari.
3. Jelaskan faktanya hanya pada mereka yang kamu anggap butuh untuk mendapatkannya
Meski sudah berusaha untuk tidak ambil pusing, nyatanya kita tetap menyimpan khawatir bilamana orang yang kita kasihi kemudian termakan oleh gosip tersebut. Kita tidak hidup sendiri. Ada orang di sekitar yang peduli pada kita dan tentu kita tidak ingin kehilangan mereka hanya karena desas desus palsu.
Sempatkan waktu untuk menemui mereka. Ceritakan tentang situasi sesungguhnya dan kebohongan dari isu yang beredar. Well, orang yang peduli pada kita tidak benar-benar membutuhkan klarifikasi ini. Meski demikian, pastikan mereka tahu bahwa kita menghargai kepercayaan tersebut.
4. Jadikan ini kesempatan untuk naik level
Saat main game, level yang kita hadapi akan semakin sulit dari waktu ke waktu. Namun, hal ini akan membuat karakter yang kita mainkan jadi lebih kuat. Alhasil, musuh akan lebih mudah di kalahkan dan rintangan bisa di atasi dengan mudah.
Sama halnya dengan main game, kalau kita bisa lalui kesulitan di level ini, kita akan jadi pribadi yang lebih kuat. Kali ini, rintangan yang harus di hadapi adalah cibiran negatif yang tidak berlandaskan fakta ini. Cari strategi terbaik untuk bisa bertahan dan melewati level ini.
5. Terima fakta bahwa akan selalu ada tukang gosip di antara kita
ilustrasi meditasi (pexels.com/@olly)
Kemanapun kita pergi dan di manapun kita berada, akan selalu ada tukang gosip di sekitar kita. Mengetahui bahwa hal ini akan selalu terjadi, menyadari fakta ini adalah langkah awal yang tepat dalam menyiapkan diri. Maju sini kau tukang gosip!
Tanpa kita sadari, kita pun turut ambil bagian dalam gosip yang terjadi di area tempat kita berada. Oleh karena itu, kita juga perlu mengendalikan diri agar tidak terlibat lebih jauh. Juga, hal ini untuk menghindarkan kita menjadi tukang gosip itu sendiri.
Sebaik-baiknya kita menjalani hidup, akan selalu ada orang yang berbicara di belakang kita. Jangan sampai hal tersebut menurunkan rasa percaya diri dan kualitas yang kita miliki. Hadapi dengan bijak agar bisa naik level jadi pribadi yang lebih tangguh dan tetap percaya diri.5 Tips Hadapi Rekan Kerja Suka Gosip
BACA JUGA:http://148.72.215.212/index.php/5-cara-tetap-istiqomah-beribadah-setelah-ramadan/