TAIPANQQ – 5 Tips Ini Mengatasi Pasangan Yang Impulsif. Sebagian besar orang tidak menyadari jika di kelilingi oleh orang-orang impulsif.
Perilaku impulsif adalah tindakan yang di lakukan oleh seseorang tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya. Tindakan ini biasanya di lakukan oleh anak-anak karena mereka belum mengerti cara menyampaikan emosi.
Sementara itu, bagi orang dewasa, perilaku impulsif kerap di kaitkan dengan kebiasaan belanja yang berlebihan. Padahal, perilaku impulsif juga bisa terjadi dalam hubungan percintaan. Perilaku impulsif juga bisa di kategorikan sebagai gangguan psikologis apabila terus muncul dan sulit untuk di kendalikan.
Ciri tindakan impulsif dalam hubungan percintaan, di antaranya sering memanjakan diri dengan hal-hal yang tidak berguna, mengambil sesuatu yang di inginkan secara paksa, berbicara tanpa memikirkan perasaan pasangan, merusak barang pasangan ketika marah, dan kerap melukai diri sendiri ketika marah atau kecewa.
Lantas, bagaimana cara menghadapi pasangan impulsif? Berikut beberapa tips yang di rangkum oleh Popmama.com khusus untuk Mama yang sedang menjalin hubungan dengan pasangan impulsif.
1. Menyadari impulsif adalah akar masalahnya
Tips pertama yang bisa di lakukan, yakni mengakui bahwa pasangan memiliki sifat impulsif. Ketika Mama terus membantah argumen diri sendiri tentang sifat impulsif yang di miliki pasangan, maka Mama akan sulit mengatasinya. Daftar Slot PKV
Dengan mengakuinya, Mama akan lebih mudah untuk menyadari kesalahannya dan membantu memperbaikinya. Mama bisa menasehati pasangan untuk mengurangi tindakan impulsifnya atau mengajaknya untuk menghindari kegiatan-kegiatan yang bisa memicu sifat impulsifnya.
2. Membantu pasangan membangun pertahanan diri
Mengatasi sifat impulsif tentu tidak mudah. Orang-orang yang terbiasa bersikap impulsif membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang di sekitarnya untuk membangun pertahanan diri. Mereka harus di latih untuk memikirkan konsekuensi dari perbuatan yang di lakukan.
Perlu di ingat bahwa Mama perlu memberikan nasehat secara hati-hati tanpa menyinggung perasaannya. Selain itu, Mama perlu menahan emosi ketika pasangan mulai bersikap impulsif lagi.
5 Tips Ini Mengatasi Pasangan Yang Impulsif
3. Membangun komunikasi yang kuat
Mama perlu meredam amarah ketika menghadapi pasangan yang impulsif.
Ketika sudah sama-sama tenang dan bisa di ajak berbicara, coba tanyakan apa yang menjadi pemicu pasangan melakukan tindakan impulsif. Dengarkan penjelasannya secara seksama, sehingga bisa menemukan jalan keluarnya.
Ketika pasangan berani mengungkapkan alasan sikap impulsifnya, itu artinya dia telah percaya sepenuhnya pada Mama. Sebaliknya, apabila dia bingung dengan alasannya, di situlah peran Mama untuk membantu pasangan mengelola emosi dan sikap impulsifnya.
4. Jangan pernah memarahi pasangan yang impulsif
Satu hal yang perlu di ingat, tindakan impulsif tidak dapat di kendalikan oleh orang yang merasakannya. Mama tidak perlu memarahi pasangan yang bersikap impulsif atau menyamakan sikapnya dengan anak-anak.
Alih-alih berubah, pasangan yang di marahi akibat sikap impulsifnya justru akan melakukan tindakan-tindakan yang sulit di kendalikan. Berilah dukungan dan pemahaman secara hati-hati sehingga pasangan mama bisa berangsur-angsur berubah menjadi lebih baik.
BACA JUGA : 8 Cara Ampuh Mengajak Pacar Untuk Bercinta Duluan
5. Mencari bantuan
Apabila Mama sudah tidak mampu menghadapi pasangan yang impulsif, cobalah untuk mengajaknya konsultasi ke psikolog atau psikiater. Mama tidak harus memaksa pasangan untuk mencari bantuan. Mama cukup memberikan saran atau rekomendasi, sehingga dia bisa memutuskannya sendiri.
Bantuan ke psikolog perlu di lakukan untuk memastikan apakah perilaku impulsif yang di lakukan pasangan termasuk gangguan psikologis atau bukan.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan perilaku impulsif itu mengarah pada gangguan mental, maka psikolog akan melakukan beberapa langkah penanganan, seperti pemberian obat-obatan atau psikoterapi.
Dapat di simpulkan bahwa perilaku impulsif di lakukan secara tidak sadar oleh beberapa orang. Ada yang memahami alasan dari sikap impulsifnya, namun tak sedikit juga yang tidak menyadari alasannya.
Oleh karena itu, Mama perlu membangun komunikasi yang kuat dengan pasangan untuk membantunya keluar dari perilaku impulsif. Jangan pernah menghadapi pasangan yang impulsif dengan amarah.
SUMBER : TAIPANQQLOUNGE