TaipanQQ Lounge – Beberapa pemain hebat mengalami penurunan yang drastis dan mendalam di Premier League. Mereka gagal memenuhi harapan tinggi yang mereka tetapkan sendiri. 6 Bintang Premier League yang Mengalami Kemerosotan Drastis
Pemain-pemain ini termasuk berada di antara yang terbaik dalam sepak bola Inggris. Namun kombinasi usia, kurangnya kepercayaan diri, dan penurunan kemampuan membuat karier mereka menurun tajam.
Mereka menjadi bintang utama harus berjuang keras untuk kembali ke level yang sama. Hal ini menunjukkan betapa rapuhnya perjalanan karier seorang pemain, meskipun pernah berada di puncak kejayaan.
Terkadang, pensiun di puncak karier bisa menjadi keputusan terbaik. Namun para pemain ini harus tetap melanjutkan perjalanan mereka meski performa menurun.
Berikut ini 6 pemain Premier League yang mengalami penurunan performa secara drastis dan mungkin sudah saatnya pensiun.
6 Bintang Premier League yang Mengalami Kemerosotan Drastis
- Son Heung-min
Penurunan performa Son Heung-min pada musim 2024/2025 menjadi salah satu alasan Tottenham terpuruk di tabel Premier League. Sebelum musim dimulai, dia sudah mencetak 120 gol liga, tanpa ada tanda-tanda penurunan.
Namun, pada usia 32 tahun, Son kesulitan. Dia tidak lagi bisa mengandalkan kecepatan atau penyelesaian akhirnya yang tajam.
Tottenham memutuskan untuk memperpanjang kontrak Son secara otomatis. Namun, keputusan ini kini lebih terlihat sebagai pilihan sentimental daripada keputusan praktis.
- Casemiro
Casemiro memberikan dampak langsung di Manchester United. Pemain yang telah meraih lima gelar Liga Champions ini tampil sangat baik di musim pertamanya.
Tidak sedikit yang menilai Casemiro sebagai salah satu rekrutan terbaik pasca-Ferguson. Namun, pandangan itu kini tidak lagi relevan.
Casemiro terlihat tertinggal di musim keduanya dan tidak menunjukkan perbaikan di musim 2024/2025. Kariernya di level tertinggi tampaknya sudah berakhir.
6 Bintang Premier League yang Mengalami Kemerosotan Drastis
- Fabinho
Fabinho adalah gelandang bertahan Brasil hebat dalam beberapa tahun terakhir. Sebelum kebangkitan Rodri, Fabinho sempat bersaing ketat dengan Fernandinho sebagai gelandang bertahan terbaik di Premier League.
Setelah tampil cemerlang dalam kemenangan tak terduga Monaco di Ligue 1 2015/2016 dan mencapai semifinal Liga Champions, Fabinho pindah ke Liverpool dan meraih semua gelar yang ada di bawah asuhan Jurgen Klopp.
Namun, usia belum bahkan mencapai 30 tahun, Fabinho mengalami penurunan tajam yang menjadi salah satu alasan utama Liverpool menjalani musim terburuk di era Klopp. Untungnya, Saudi Arabia datang dan Liverpool bisa melepasnya dengan nilai £40 juta. Manchester United tentu berharap nasib serupa terjadi pada Casemiro.
- Dele Alli
Dele Alli dulunya adalah salah satu pemain muda paling menjanjikan yang pernah muncul di Premier League. Dengan 37 gol dan 26 assist di tiga musim pertama bersama Tottenham, angka-angka itu bahkan lebih baik dari yang di capai Bukayo Saka.
Penurunan Dele bisa di bilang terjadi secara bertahap, dengan performa yang semakin menurun setiap musim setelah kampanye puncaknya di 2016/2017. Namun, pada 2020/2021 di bawah Jose Mourinho, Dele terlihat sangat berbeda dari pemain yang pertama kali mencuri perhatian.
Dele baru-baru ini mengungkapkan bahwa dia memiliki pengingat setiap hari untuk Piala Dunia 2026. Meskipun belum bermain setahun, dia tetap yakin dengan level permainannya dan berharap bisa kembali menunjukkan kualitas terbaiknya bersama Como.
6 Bintang Premier League yang Mengalami Kemerosotan Drastis
- Alexis Sanchez
Alexis Sanchez adalah salah satu penyerang terbaik di liga pada masa jayanya. Dia juga menjadi salah satu pemain terbaik Arsenal di akhir era Arsene Wenger.
Penurunan performanya terjadi setelah pindah ke Manchester United. Meskipun tidak tampil terbaik di paruh musim terakhirnya di Emirates, tak ada yang mengira dia akan begitu mengecewakan di Old Trafford.
Perpindahan ke United tidak memberikan dampak positif. Sanchez tidak bisa menunjukkan kualitas terbaiknya yang dulu mengesankan di Arsenal dan sekarang menjalani sisa kariernya di Serie A bersama Udinese.
- Pierre-Emerick Aubameyang
Pierre-Emerick Aubameyang di buang oleh Mikel Arteta setelah di copot dari jabatan kapten. Setelah menjadi salah satu pencetak gol paling produktif di Eropa, Aubameyang pindah ke Barcelona dan langsung mencetak 11 gol dalam 18 pertandingan La Liga, sebuah pencapaian luar biasa.
Dengan performa impresif tersebut, Chelsea memutuskan untuk mendatangkannya kembali ke Premier League pada akhir tahun yang sama. Aubameyang terbukti telah sukses di Premier League dan dalam kondisi prima.
Namun, segalanya tidak berjalan sesuai harapan, dan dia tampak frustasi di Stamford Bridge. Hanya mencetak satu gol di Premier League, Aubameyang tampak jauh berbeda dari pemain besar yang dulu tampil gemilang di Arsenal.