ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA UNIK CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO PEMENANG POKER SAKONG TIPS & TRICK Uncategorized

6 Cara Menahan Emosi kepada Orang Tua untuk Meredam Konflik

6 Cara Menahan Emosi kepada Orang Tua untuk Meredam Konflik

TAIPANQQ Lounge – Menahan Emosi, Hubungan orang tua dan anak terkadang bisa cukup rumit. Misalnya, saat orang tua nggak mampu untuk mengelola emosi saat menghadapi masa-masa sulit, anak kerap kali jadi pelampiasan amarah mereka. Tak ayal, anak pun bisa jadi bertindak defensif dan bereaksi dengan agresif. Akibatnya, hubungan antara orang tua dan anak berpotensi merenggang.

Sebagai seorang anak, tentu bukan salahmu ketika kedua orang tuamu memarahi atau membentakmu tanpa alasan yang jelas. Kendati demikian, sebagai seorang anak, kamu perlu belajar cara untuk menahan emosi kepada orang tua agar tidak menuai konflik berkepanjangan.

6 Cara Menahan Emosi kepada Orang Tua untuk Meredam Konflik

Melakukan pernapasan dalam

Cara menahan emosi kepada orang tua yang pertama adalah dengan mulai menyadari napas dan melakukan pernapasan dalam.

Faktanya, menyadari napas dapat berpengaruh secara positif terhadap bagaimana kamu bereaksi terhadap sebuah situasi, sehingga mampu mengatur emosimu dengan lebih baik. Sebab, ketika kamu mulai memperlambat dan memperdalam napas, tubuhmu otomatis akan menjadi rileks yang dapat membuatmu berpikir lebih jernih dan merespons situasi dengan lebih bijak.

Salurkan emosi dengan menulis jurnal dan berolahraga

Menyalurkan emosi dengan menulis jurnal dan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, nyatanya bisa membantumu untuk menahan emosi kepada orang tua.

Jadi, mulailah meluangkan waktu sejenak dari orang tuamu dan uraikan perasaanmu. Tanyakan pada dirimu mengapa kamu merasa emosional kepada orangtuamu. Dengan mengungkapkan perasaan lewat kata-kata, dapat membantumu lebih mudah mengendalikan emosi dan menghilangkan perasaan negatif yang muncul.

Komunikasikan perasaanmu dengan jelas

Setelah kamu dan orang tuamu sudah sedikit lebih tenang, kamu bisa mulai mengungkapkan perasaanmu dengan nada yang jelas dan penuh hormat. Semakin baik kamu menjelaskan pikiran dan perasaanmu saat kejadian terjadi, semakin besar kecenderungan orang tuamu untuk memahami.

Beri jarak untuk sementara waktu

Nyatanya, menjauhkan diri sementara waktu dari sikap orang tua yang membuatmu emosional adalah cara terbaik agar kamu nggak bereaksi secara agresif. Maka, ketika mereka memarahi atau meneriakimu, jauhkan diri dari situasi tersebut untuk sementara waktu. Ingatkan diri bahwa reaksi agresif yang ditunjukkan oleh orang tuamu itu kemungkinan besar berasal dari tumpukkan masalah pribadi yang mereka pendam.

Validasi perasaan orang tuamu

Selanjutnya, belajarlah untuk memvalidasi perasaan kedua orang tuamu. Mungkin akan cukup sulit di awal mengingat kamulah yang menjadi korban atas ketidakmampuan mereka dalam mengelola emosi. Namun, saat kamu sudah melakukan poin-poin sebelumnya dengan baik, maka akan jauh lebih mudah bagimu untuk mengakui perasaan mereka.

Belajar untuk memaafkan mereka

Memaafkan bukan berarti melupakan kejadian yang membuatmu sakit hati atas sikap orang tuamu, tetapi membantumu untuk membebaskan diri dari amarah yang dapat berakibat negatif pada kehidupanmu. Kamu juga nggak perlu merasa terburu-buru untuk memaafkan orang tuamu, sebab memaafkan juga membutuhkan proses yang panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *