Uncategorized

6 Kerugian Mental Akibat Sering Terobsesi Kehidupan Orang Lain

6 Kerugian Mental Akibat Sering Terobsesi Kehidupan Orang Lain

TAIPANQQ6 Kerugian Mental Akibat Sering Terobsesi Kehidupan Orang Lain Manusia di ciptakan sebagai makhluk sosial. Di lingkungan sekitar, kita hidup berdampingan dengan orang lain. Tentunya setiap orang memiliki karakter dan kepribadian beragam. Begitu juga dengan alur kehidupan yang di jalani, tidak semua orang memiliki lika-liku kehidupan yang sama.

Namun demikian, kita justru tidak fokus terhadap kehidupan sendiri. Sebaliknya, menjadi individu yang terobsesi dengan kehidupan orang lain. Baik dari segi standar keberhasilan, maupun pedoman hidup yang dianut. Terlalu sering terobsesi kehidupan orang lain, kamu akan menghadapi kerugian mental sebagaimana di bawah ini.

Penurunan rasa percaya diri berkelanjutan

Kehidupan orang lain terkadang terlihat menyenangkan dan terbebas dari masalah. Untuk selanjutnya, kita terobsesi memiliki alur kehidupan seperti orang lain. Baik dari segi pencapaian karier dan pekerjaan, kehidupan pribadi, maupun cara kita dalam menyikapi permasalahan.

Tanpa disadari jika terobsesi dengan kehidupan orang lain justru merugikan mental. Ini terjadi karena kita mengalami penurunan rasa percaya diri secara berkelanjutan. Kita tumbuh menjadi sosok yang pesimis dan minder di hadapan orang lain. Seolah menjadi sosok manusia yang tidak memiliki sisi keunggulan sedikitpun.

Merasa tidak puas dengan kehidupan sendiri

Sejatinya setiap orang sudah di anugerahi kehidupan masing-masing peserta lika-likunya. Kita hanya perlu menjadi sosok manusia yang tahu arti syukur. Kemudian berfokus sama menjalani kehidupan sendiri dengan sebaik mungkin. Namun yang terjadi, justru seseorang terobsesi dengan kehidupan orang lain.

Padahal terobsesi kehidupan orang lain justru merugikan mental. Kita tumbuh menjadi individu yang merasa tidak puas dengan kehidupan sendiri. Bahkan kerap membandingkan dengan kehidupan orang lain yang terlihat nyaman di jalani. Meskipun sebenarnya kehidupan sendiri tidak kalah beruntung.

Terjebak kecemasan dan depresi

Kita akan terjebak kecemasan dan depresi dalam menjalani hidup. Seolah merasa takdir berjalan tidak adil, atau merasa tertinggal dengan orang-orang sekitar. Kecemasan dan depresi ini mengganggu ketenangan serta konsentrasi. Untuk selanjutnya, kita kehilangan fokus dalam meraih tujuan hidup.

Kesejahteraan mental yang terganggu

Siapa yang tidak menginginkan kebahagiaan dalam jangka panjang? Sudah pasti menjadi impian setiap individu. Kadar kebahagiaan tidak terletak pada materi atau validasi sosial. Namun kembali lagi dari rasa syukur serta menghargai keberuntungan hidup yang sudah di dapat.

Tapi apa jadinya jika kita sering terobsesi dengan kehidupan milik orang lain? Entah di sadari atau tidak, kesejahteraan mental akan terganggu. Kita tumbuh menjadi sosok manusia yang di liputi rasa takut dan gelisah. Bahkan merasa putus asa ketika tidak mampu mengikuti standar milik orang lain.

Sering kecewa dan terpuruk

Hidup di lingkungan sosial kita pasti berdampingan dengan banyak orang. Masing-masing Individu memiliki alur kehidupan tersendiri. Seperti karier dan pekerjaan, standar yang di tetapkan, atau gaya hidup yang di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tapi apakah di benarkan jika kita terobsesi dengan kehidupan orang lain? Inilah yang akan memicu kerugian mental dalam jangka panjang. Kita merasa kecewa saat sadar tidak bisa mengikuti kehidupan sebagaimana orang lain. Untuk selanjutnya, menjalani hidup dalam keterpurukan.

Ketidakmampuan fokus terhadap kehidupan nyata

Seberapa sering kamu terobsesi dengan alur kehidupan orang lain? Tidak dapat di mungkiri jika kehidupan seseorang terkadang terlihat mulus tanpa hambatan. Tapi terobsesi dengan kehidupan orang lain juga bukan sikap yang tepat. Karena ini yang akan merusak kestabilan mental.

Kita tidak mampu untuk fokus pada kehidupan nyata. Seseorang yang terlalu sibuk mengamati kehidupan orang lain mungkin kesulitan konsentrasi pada tanggung jawab mereka sendiri. Ini bisa menyebabkan produktivitas menurun dan kekacauan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa kita harus terobsesi kehidupan orang lain? Padahal setiap orang memiliki alur kehidupan masing-masing. Terobsesi dengan kehidupan orang lain justru menimbulkan kerugian mental. Tidak hanya terjebak stres dan kecemasan, tapi kita juga tidak mampu berfokus terhadap kehidupan nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *