6 Ragam
Uncategorized

6 Ragam Seks Yang Berpotensi Tularkan HIV

TAIPANQQ – 6 Ragam Seks Yang Berpotensi Tularkan HIV. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang bisa menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi penyakit. Hingga saat ini HIV belum bisa di sembuhkan, infeksi HIV hanya bisa di obati untuk memperlambat perkembangan virus dalam tubuh.

Namun, jumlah penderita yang terinfeksi HIV di Indonesia terus meningkat dalam 10 tahun terakhir. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, HIV banyak di tularkan melalui perilaku hubungan seks yang tidak sehat.

Hubungan seks yang tidak aman pada heteroseksual atau bergonta-ganti pasangan menempati urutan pertama penyebab penularan HIV. Kemudian, pada urutan kedua adalah hubungan intim sesama pria dan di ikuti oleh penggunaan jarum suntik yang tidak steril.

Oleh karena itu, Mama perlu mencegah penularan HIV dengan berhubungan seksual hanya dengan pasangan yang aman dari infeksi virus tersebut. Kenali juga enam jenis hubungan seks yang berpotensi menular HIV, berikut rangkumannya dari TAIPANQQLOUNGE.

1. Seks oral dengan pengidap HIV

Berhubungan seks dengan cara memasukkan organ kelamin ke mulut berisiko menularkan HIV apabila mulut sedang mengalami luka. Apalagi jika seks oral di lakukan bersama pasangan yang belum di ketahui kondisi kesehatannya atau sudah di nyatakan positif terinfeksi HIV.

Pasalnya, ketika mulut sedang sariawan atau mengalami luka lainnya, cairan sperma atau ludah akan tertelan dan berisiko menularkan HIV.

Sebaliknya, jika mulut dalam keadaan sehat, maka seks oral tidak berpotensi menularkan HIV. Meskipun demikian, Mama dan pasangan sebaiknya tetap menggunakan pelindung ketika ingin melakukan seks oral.

6 Ragam Seks Yang Berpotensi Tularkan HIV

2. Seks anal dengan pengidap HIV

Jenis hubungan seks selanjutnya yang berpotensi menularkan HIV adalah seks anal dengan pengidap. Di lansir dari International Journal of Epidemiology, HIV sebagian besar di tularkan melalui seks anal. Hal ini di sebabkan jaringan dan cairan pada anus berbeda dengan area vagina.

Jumlah lapisan pada area vagina mampu menahan dan mencegah infeksi virus HIV. Sementara itu, anus hanya memiliki satu lapisan tipis yang tidak mampu mencegah terjadinya infeksi virus HIV.

Tak hanya itu, anus tidak memiliki lapisan pelumas seperti area vagina yang berfungsi melindungi dari rasa sakit dan luka. Akibatnya, seks anal berisiko menyebabkan lecet dan luka yang meningkatkan risiko penularan HIV.

3. Berhubungan seks tanpa kondom

Memakai kondom adalah cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dari penularan HIV. Sebab, Mama tidak dapat menjamin pasangan terbebas dari virus HIV sebelum melakukan tes.

Terlebih, infeksi HIV umumnya tidak menimbulkan gejala apapun pada penderitanya. Mama pun sulit mengenali apakah pasangan sedang mengidap HIV atau penyakit seks menular lainnya. Oleh karena itu, Mama sebaiknya selalu menggunakan kondom untuk mencegah penularan HIV.

4. Bergonta-ganti pasangan

Seperti di singgung sebelumnya, data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa bergonta-ganti pasangan menempati urutan pertama faktor penyebab penularan HIV. Pasalnya, Mama bisa saja berhubungan seks dengan salah satu pengidap yang tidak menunjukkan gejala apapun.

Itulah sebabnya, Mama sebaiknya menghindari hubungan seks heteroseksual. Lakukan hubungan seks hanya dengan pasangan atau orang yang sama yang sudah di pastikan kondisi kesehatannya.

6 Ragam Seks Yang Berpotensi Tularkan HIV

5. Berhubungan seks saat haid

Tahukah Mama jika berhubungan seks saat haid juga bisa berpotensi menularkan HIV? Hal ini di sebabkan infeksi HIV bisa di tularkan melalui darah. Di sisi lain, saat haid, banyak pembuluh darah yang terbuka dan mengarah langsung pada dinding rahim.

Pembuluh darah yang terbuka itulah yang menjadi celah untuk menjadi jalan masuk virus HIV. Apalagi jika Mama melakukan hubungan seks dengan pasangan yang mengidap HIV.

BACA JUGA : 5 Cara Bahagia Menjalani Long Distance Marriage

6. Menggunakan mainan seks

Bagi Mama yang gemar menggunakan alat bantu seks, sebaiknya mulai berhati-hati sejak sekarang. Sebab, alat bantu seks atau mainan seks bisa menyebabkan kulit terluka dan mengeluarkan darah. Ketika kulit area vagina mengeluarkan darah, maka risiko terinfeksi virus HIV semakin besar.

Maka, hindari penggunaan alat bantu seks secara bersama-sama atau bergantian dengan pasangan atau orang yang berbeda-beda. Jika Mama ingin menggunakan mainan seks, pastikan terlebih dahulu kebersihannya dan lakukan secara perlahan dan hati-hati untuk menghindari luka.

Gejala HIV terkadang tidak terlihat sehingga Mama perlu mewaspadai penularannya. Lakukan hubungan seks dengan orang yang sama untuk menghindari risiko penularan HIV.

Jangan lupa untuk menggunakan pengaman atau kondom agar hubungan seks tetap berjalan aman dan tidak berpotensi menularkan penyakit apapun.

SUMBER : TAIPANQQLOUNGE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *