7 Kondisi yang Bisa MBayi yang Perlu Diberikan Susu Formula
TIPS & TRICK

7 Kondisi yang Bisa MBayi yang Perlu Diberikan Susu Formula

TaipanQQLounge – 7 Kondisi yang Bisa MBayi yang Perlu Diberikan Susu Formula ASI memang jadi nutrisi terbaik untuk bayi. Namun, kondisi kesehatan tertentu membuat ibu mau tidak mau terpaksa memberikan susu formula kepada sang buah hati. Kondisi apa saja yang membuat pemberian susu formula pada bayi menjadi langkah yang harus diambil?

Mengetahui ragam kondisi untuk pemberian susu formula pada bayi

Pemberian ASI pertama kali saat bayi baru lahir merupakan momen terpenting bagi bayi dan ibu. Kolostrum, yakni ASI pertama yang diterima bayi dapat membantu pembentukan antibodi. Dengan begitu, tubuh bayi mampu melawan infeksi.

ASI eksklusif tentu menjadi dambaan bagi hampir setiap ibu, terlebih jika mampu memberikannya hingga usia 2 tahun. Namun, beberapa kasus kesehatan tertentu, pemberian susu formula direkomendasikan pada bayi.

7 Kondisi yang Bisa MBayi yang Perlu Diberikan Susu Formula

1.Bayi dengan galaktosemia

Ada beberapa bayi yang terlahir dengan galaktosemia pada kasus yang jarang. Ini merupakan kondisi metabolik yang membuat tubuh bayi tidak dapat memproses galaktosa (komponen gula di dalam ASI maupun susu formula) menjadi energi dalam tubuhnya.

2.Penyakit maple syrup urine

Pemberian susu formula juga disarankan pada bayi dengan penyakit maple syrup urine. Kondisi ini membuat tubuh tak mampu memproses asam amino secara sempurna. Biasanya, hal ini ditandai dengan aroma manis yang keluar dari urine bayi.

3.Fenilketonuria

Fenilketonuria merupakan kelainan yang jarang ditemui diakibatkan oleh kelainan gen. Kondisi ini menyebabkan fenilalanin menumpuk di dalam tubuh. Pemberian susu formula untuk bayi dengan kondisi ini biasanya dilakukan secara selang-seling dengan ASI.

4.Bayi prematur

Bayi yang prematur membutuhkan lebih banyak kalori, lemak, serta protein, dibandingkan bayi yang cukup bulan. Meskipun ASI prematur memiliki ketiga komponen yang dibutuhkan si kecil, ASI ini belum seoptimal pada ASI matur. Dibutuhkan waktu 3-4 minggu untuk mencapai ASI matur.

5.Bayi yang berisiko hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi ketika gula darah (glukosa) di bawah angka normal. Glukosa dibutuhkan untuk mengisi energi untuk otak dan tubuh.Kondisi ini sangat mungkin bagi bayi yang baru lahir. Hal ini dapat menyebabkan kondisi bayi gemetaran, kulit berwarna biru pucat, kesulitan bernapas, dan kesulitan mencerna makanan.

6.Hiperbilirubinemia

Hal ini terjadi karena ASI ibu belum banyak diproduksi dan bayi belum menyusui secara efektif. Biasanya hal ini ditandai dengan kulit bayi berwarna kuning dan bilirubin yang lebih dari 20,25 mg/dL pada bayi yang lahir cukup bulan.

7.Kondisi lainnya

Ada beberapa kondisi lainnya yang mengharuskan pemberian susu formula pada bayi. Misalnya, bayi yang bergejala dehidrasi.Bayi dengan kondisi ini ditandai dengan BAB yang lambat keluar atau masih mekonium (feses pertama), sekalpun bayi sudah berusia lebih dari 5 hari.

Baca Juga : 9 Tanda Intoleransi Gula Pada Tubuh, Waspadai Gejalanya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *