Siapa sangka kalau olahan air rendaman beras ini kini justru jadi sajian minuman kafe.
TaipanQQ Lounge – Air tajin oleh orang dulu kerap dijadikan minuman pengganti susu. Mereka yang tak mampu membeli susu, mengolah air beras yang berwarna putih untuk dijadikan sebagai minuman bagi anak-anak.
Menurut kepercayaan, kandungan gizinya cukup tinggi. Air tajin ini didapatkan dari didihan air sesaat sebelum nasi matang.
Siapa sangka kalau olahan air beras ini kini justru jadi sajian minuman kafe.2 dari 6 halaman
Air Tajin Andalan Kafe Historia
Salah satu Kafe di kawasan Kota Tua Jakarta, menjadikan air tajin sebagai minuman favorit yang kekinian. Kafe tersebut bernama Kafe Historia Jakarta yang berlokasi tepat di sebelah Museum Sejarah Jakarta.
Kafe yang berdiri sejak 2014 itu menawarkan air tajin dalam menu andalan mereka. Minuman ini diolah dari beras yang telah diendapkan semalam lalu dimasak dan diambil sari-sarinya.
” Biasanya satu liter beras untuk lima porsi. Rasanya agak manis karena ada tambahan kayu manis dan juga sirup gula yang membuatnya berbeda,” ujar Abdul Rohim, Manajer Kafe Historia, pada Liputan6.com.3 dari 6 halaman
Minuman Kafe Khas
Minuman air tajin menjadi menu andalan dan ciri khas tersendiri dari kafe bergaya klasik kontemporer ini. Selain untuk mempopulerkan kepada masyarakat luas, minuman yang satu ini sudah ada sejak kafe ini berdiri.
” Ingin melestarikan minuman jadul dan mengenalkannya kepada generasi muda, khususnya karena minuman ini sudah jarang dibuat oleh masyarakat,” ujar Abdul.4 dari 6 halaman
Bangkitkan Nostalgia
Sahabat Dream bisa mencoba minuman air tajin dengan harga terjangkau, hanya Rp29 ribu per gelas.
Selain air tajin, ada pula menu andalan lainnya seperti sayur babanci, yakni makanan khas Betawi yang biasanya ditemui saat acara perayaan seperti acara keagamaan, lebaran, dan juga lamaran.5 dari 6 halaman
Baca juga : Restoran Beri Irisan Daging Gratis Untuk Pelanggan !
Tak hanya menyajikan menu andalan yang unik, kafe ini juga memiliki bangunan dengan gaya arsitektur perpaduan tempo dulu dan modern.
Tentunya, jadi daya tarik para pengunjungnya yang biasanya berfoto di setiap sudut kafe.6 dari 6 halaman
Bangunan kafe ini pada masa peninggalan Belanda ini dulunya dijadikan tempat penyimpanan rempah di lantai bawah. Sementara lantai dua dijadikan kantor administrasi. Tempat ini baru dijadikan kafe sejak lima tahun yang lalu.
Kafe ini juga cocok dijadikan tempat nongkrong. Dirancang kekinian, namun tidak meninggalkan bentuk aslinya dan nuansa sejarahnya. Jika tertarik berkunjung, bisa mendatanginya di Kawasan Kota Tua Jakarta. Kafe ini dibuka setiap hari Senin hingga Jumat mulai pukul 10.00–21.00 WIB. Sedangkan, pada Sabtu dan Minggu dibuka mulai pukul 08.00–22.00 WIB.
Sumber : TaipanQQ