Alasan Kenapa Tahu Tidak Baik Dikonsumsi Terus-menerus
Uncategorized

Alasan Kenapa Tahu Tidak Baik Di konsumsi Terus-menerus

TAIPANQQ LOUNGE – Alasan Kenapa Tahu Tidak Baik Di konsumsi Terus-menerus

Tahu merupakan salah satu makanan yang banyak di gemari. Selain rasanya yang lezat, tahu juga memiliki beragam kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Meskipun demikian, konsumsi tahu terus-menerus ternyata tidak di sarankan karena kurang baik untuk kesehatan.

Konsumsi tahu secara berlebihan di katakan dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan. Hal ini mungkin masih sering tidak di sadari oleh beberapa orang. Inilah beberapa alasan kenapa tahu tidak baik di konsumsi secara terus-menerus. Simak daftarnya sampai selesai, ya.

Mengakibatkan ketidakseimbangan hormon

Tahu mengandung gizi seperti protein, vitamin, mineral, dan lainnya. Khususnya bagi para penganut pola makan vegan dan vegetarian, tahu sering di jadikan sumber protein untuk menggantikan kandungan nutrisi dari bahan pangan hewani.

Meskipun begitu, kita tahu bahwa tahu terbuat dari kedelai, yang mana di dalamnya terkandung senyawa isoflavon. Jenis senyawa ini bisa memengaruhi hormon dalam tubuh apabila di konsumsi setiap hari.

Di lansir Huffpost, Heather Patisaul, ahli biologi perkembangan di North Carolina State University, Amerika Serikat, yang telah mempelajari efek makan kedelai menyebutkan bahwa kedelai mengandung isoflavon sejenis fitoestrogren yang meniru efek estrogen dalam tubuh. Ketika kamu makan banyak kedelai, ini berpotensi mengganggu sistem sensitif estrogen dalam tubuh, termasuk sistem reproduksi yang meliputi otak, kelenjar pituitari, dan organ reproduksi.

Bisa menimbulkan masalah pencernaan

Kacang kedelai yang di olah menjadi tahu memang kaya akan serat. Ini bagus untuk melancarkan sistem pencernaan hingga mencegah sembelit. Meskipun begitu, kalau di konsumsi dalam jumlah yang berlebihan justru dapat berbahaya.

Efeknya mungkin tidak langsung terasa, tetapi bisa di rasakan beberapa waktu kemudian. Di lansir Boldsky, konsumsi tahu dalam jumlah banyak, terutama jika tidak di barengi dengan konsumsi cukup serat, bisa menyebabkan penyakit pencernaan seperti gastritis, kembung, dan gangguan usus. Ini terjadi karena tahu butuh waktu lama untuk dicerna dan kandungan senyawa tertentu di dalamnya bisa meningkatkan kadar keasaman dalam perut.

Dapat menyebabkan tubuh kekurangan mineral

Seperti yang di ketahui, tahu mengandung banyak gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Kandungan mineral juga termasuk salah satu di dalamnya. Meskipun demikian, kalau di konsumsi berlebihan, ini ternyata malah bisa menyebabkan berkurangnya mineral dalam tubuh.

Di lansir Food NDTV, ahli gizi makrobiotik dan praktisi kesehatan Shilpa Arora mengatakan, tahu mengandung fitat yang mengganggu penyerapan nutrisi penting, terutama yodium, dalam tubuh. Mineral penting ini meningkatkan metabolisme dan sangat penting untuk fungsi tiroid. Goitrogen dalam kedelai harus benar-benar di hindari untuk orang dengan kondisi tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme).

Untuk menghindari kondisi tersebut, sebaiknya batasi konsumsi tahu. Alih-alih setiap hari, konsumsilah beberapa kali dalam seminggu.

Memicu penambahan asupan kalori

Bagi kamu yang ingin mengontrol berat badan, konsumsi tahu memang bisa jadi pilihan yang tepat. Sebab, tahu memiliki kalori yang rendah sehingga membantu proses penurunan berat badan. Namun, kalau di konsumsi berlebihan justru bisa berdampak sebaliknya.

Tahu mungkin di kemas dengan jumlah protein yang padat, tetapi terlalu banyak dapat meningkatkan jumlah asupan kalori, mengakibatkan penambahan berat badan. Adapun kebutuhan kalori adalah 1.200 per hari untuk perempuan dan 1.800 per hari untuk laki-laki.

Bisa memicu asam urat

Seperti yang telah di bahas sebelumnya, tahu kaya akan protein yang berkualitas tinggi. Hal ini pastinya baik untuk memperkuat imun tubuh, membentuk struktur, dan sebagainya. Namun, hati-hatilah karena kadar yang berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.

Di lansir Food NDTV, ahli gizi yang berbasis di Bangalore, Dr. Anju Sood menyebut, tahu adalah salah satu sumber protein terbaik, tetapi juga termasuk di antara protein keras dalam hal daya cernanya. Bagian akhir dari metabolisme protein termasuk pembentukan asam urat. Makan terlalu banyak tahu akan menyebabkan akumulasi asam urat berlebih di bagian bawah perut, yang dalam kasus lebih buruk dapat menyebabkan penyakit asam urat.

Itulah beberapa alasan kenapa tahu tidak baik di konsumsi terus-menerus. Bukan berarti harus berhenti mengonsumsinya, ya, hanya saja konsumsilah dalam batas wajar. Pasalnya, tahu mengandung banyak gizi yang di butuhkan tubuh kita.

BACA JUGA : Minum Kopi Tiap Hari Kurangi Risiko Kematian Dini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *