Bahaya Kretek Punggung, Jangan Dilakukan Sembarangan
ADUQ BANDARQ BERITA UNIK INFO PEMENANG SAKONG TIPS & TRICK

Bahaya Kretek Punggung, Jangan Dilakukan Sembarangan

TAIPANQQ lounge – Bahaya Kretek Punggung, Jangan Dilakukan Sembarangan

Kretek punggung adalah manipulasi terhadap tulang belakang untuk menghasilkan suara “krek”. Beberapa ahli percaya bahwa suara tersebut berasal dari penumpukan gas di persendian. Saat tulang punggung di regangkan, persendiannya bergerak, dan saat gas keluar ini di iringi dengan bunyi “krek”.

Di terangkan dalam laman AICA, kretek punggung terasa nyaman karena memicu keluarnya gas dan endorfin. Endorfin sendiri merupakan bahan kimia yang di produksi tubuh di kelenjar hipofisis, di maksudkan untuk mengatasi rasa sakit di tubuh, dan pelepasannya dapat mengatasi rasa sakit di bagian punggung yang retak.

Meskipun memicu rasa puas, tetapi kebiasaan kretek punggung bukannya tanpa bahaya sama sekali. Kali ini kita akan membahas apa saja potensi bahaya kretek punggung.

Kerusakan pembuluh darah

Kretek punggung terlalu keras atau terlalu banyak dapat berdampak pada pembuluh darah yang berada di sekitar punggung dan terhubung ke otak, di kutip dari laman AICA.

Rusaknya pembuluh darah ini berpotensi memicu komplikasi berbahaya, seperti, pembekuan darah, yang menimbulkan risiko stroke, aneurisme, dan cedera otak lainnya.

Terbentuknya ruang baru yang berisi gas

Sebuah studi peer-review yang meneliti penyebab suara yang dipancarkan dari sendi menegaskan bahwa gas cairan sinovial berkontribusi pada retakan sendi. Namun, penelitian ini juga menunjukkan pandangan yang berbeda tentang kapan sebenarnya retakan terjadi dalam proses tersebut (Real-Time Visualization of Joint Cavitation, 2015).

Pengamatan MRI menunjukkan buku-buku jari retak tepat ketika rongga berisi gas muncul. Artinya, suara “krek” ketika peregangan sendi muncul pada saat terbentuknya rongga baru, bukan saat gelembung udara pecah.

Stroke

Di lansir Medical News Today, kretek punggung juga di sertai dengan risiko kecil stroke. Ini karena manipulasi tulang belakang yang berfokus pada leher dapat menyebabkan robekan yang berpotensi berbahaya pada arteri leher.

Dalam istilah kedokteran, kondisi ini disebut sebagai diseksi arteri serviks. Ini merupakan penyebab umum stroke.

Ketegangan sendi atau cedera saraf

Kretek punggung membawa risiko cedera saraf atau sendi. Meskipun kemungkinannya kecil, tetapi menggunakan terlalu banyak tekanan atau melakukannya terlalu sering dapat meningkatkan risikonya.

Mengutip dari Healthline, terlalu sering kretek punggung dapat menyebabkan terlalu banyak keausan pada persendian, menyebabkan ketegangan sendi, pembengkakan, dan bahkan kerusakan. Ini juga bisa memicu kerusakan pada jaringan lunak sendi.

Kelemahan ligamen

Kretek punggung berisiko menyebabkan cakram tergelincir atau mengganggu cakram yang sudah ada dengan mengiritasi atau memindahkannya ke arah yang salah.

Bahkan, untuk individu yang sudah memiliki cedera cakram atau tulang belakang harus lebih berhati-hati saat melakukan kretek punggung karena dapat memperburuk gejala.

Setiap kali kamu menggerakkan sendi melebihi rentang gerak normalnya, kamu meregangkan ligamen di sekitarnya, yang dapat menyebabkannya memanjang atau keseleo. Hal ini dapat memicu ketidakstabilan sendi dan ligamen yang rusak karena tidak mampu menopang dan menahan sendi pada posisi yang benar.

Gelembung gas yang sudah ada mendadak pecah

Sendi mengandung pelumas yang di sebut cairan sinovial, yang memberikan nutrisi ke tulang rawan. Tulang rawan memiliki peran penting dalam kemampuan tubuh untuk bergerak dengan mulus.

Saat tekanan pada persendian menumpuk, ini menciptakan kantong berisi karbon dioksida, nitrogen, dan oksigen. Di terangkan Spine Institute of North America, saat kamu menekan tulang belakang, gelembung udara dari gas terlarut ini dapat bergeser dan menyebabkan suara “krek”. Gas ini dapat di amati dengan MRI dan sinar-X, dan jaringan di sekitarnya menyerapnya setelah di pancarkan.

Saraf terjepit

Kretek punggung yang terlalu cepat atau menggunakan kekuatan berlebih meningkatkan risiko saraf terjepit. Saraf terjepit terjadi saat tekanan atau kekuatan di berikan pada area saraf, menyebabkannya mengirimkan sinyal peringatan ke otak.

Sebagian besar kasus bersifat ringan dan hanya memerlukan pengobatan rumahan. Namun, terkadang, ini bisa sangat menyakitkan dan memerlukan perhatian medis.

Pada dasarnya, kretek punggung aman dan tidak akan menyebabkan masalah kesehatan apa pun jika di lakukan oleh praktisi profesional. Buat janji temu dengan dokter, terapis fisik, atau ahli osteopati jika kamu memiliki masalah punggung yang bertahan lama, berulang, atau parah.

BACA JUGA : Hal Sederhana Yang Bantu Kurangi Tantrum Pada Anak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *