Bahaya Tidak Pernah Ganti Bantal
ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA UNIK CAPSA SUSUN DOMINOQQ

Bahaya Tidak Pernah Ganti Bantal

Bahaya Tidak Pernah Ganti Bantal Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan tidur yang berkualitas adalah dengan memilih bantal yang sesuai. Bantal dengan tingkat keempukan, bahan, ketebalan, dan ukuran yang pas akan membuat kamu nyaman dan mendukung tidur yang baik.

Banyak orang merasa rajin mengganti sarung bantal saja sudah cukup dan memutuskan untuk terus menggunakan bantal yang sama selama bertahun-tahun. Padahal, menurut Sleep Foundation, kita di rekomendasikan untuk mengganti bantal setiap 1 sampai 2 tahun. Ini karena setelah dipakai beberapa saat, bantal dapat berubah bentuk serta di penuhi dengan kotoran dan kuman.

Tidur terganggu

Bahaya Tidak Pernah Ganti Bantal Bantal mengalami perubahan bentuk dari waktu ke waktu, terutama jika kamu tidak mencucinya secara teratur. Saat mulai kempis, bantal menawarkan lebih sedikit dukungan untuk leher.

Kurangnya dukungan ini dapat menyebabkan otot tegang dan nyeri pada leher, bahu, dan punggung bagian atas. Jika kamu merasa tidak nyaman, kamu tidak akan bisa tidur nyenyak sepanjang malam.

Masalah pernapasan

Tidur di atas bantal yang tidak menawarkan dukungan yang tepat bisa menghambat pernapasan. Dilansir Livestrong, sekitar 85 persen orang di lahirkan dengan deviasi septum, kondisi ketika membran yang membagi rongga hidung tidak benar-benar berada di tengah. Hal ini dapat menyebabkan hidung tersumbat, terutama saat berbaring.

Bagi kebanyakan orang dengan deviasi septum, tidur dengan kepala sedikit terangkat dapat membantu hidung. Sebaliknya, jika bantal terlalu rata, hidung akan lebih tersumbat. Sebagai akibatnya, kamu akan kesulitan menarik dan mengembuskan napas. Ketika kamu tidak bernapas dengan benar, kamu akan lebih sering terbangun di malam hari.

Masalah kulit

Bantal yang tidak pernah di cuci atau diganti akan di penuhi dengan rambut, kotoran, minyak, dan banyak lainnya. Padahal, saat tidur, sering kali kita menempelkan wajah ke bantal.

Menurut laman Bustle, tidur beralaskan bantal yang kotor meningkatkan risiko mengembangkan berbagai masalah kulit, seperti pori-pori tersumbat, jerawat, noda hitam, dan kulit kusam. Tak jarang, masalah kulit kemudian memengaruhi penampilan dan kepercayaan diri secara keseluruhan.

Sarang tungau debu dan kutu busuk

Menurut laman Insider, tungau debu dan kutu busuk dapat menumpuk dari waktu ke waktu di sarung bantal maupun bantal. Sayangnya, hampir tidak mungkin menyingkirkan kutu busuk pada bantal.

Tungau debu dan kutu busuk dapat memicu reaksi alergi, seperti asma, eksem, dan rinitis. Jika kamu mengalami batuk, bersin yang tidak biasa, atau reaksi alergi lainnya, penting untuk segera memeriksa apakah di kamarmu terdapat tungau debu dan kutu busuk.

Memperparah alergi

Hampir semua orang memiliki alergen di kamar tidur. Alergen yang paling sering ditemukan di bantal, meliputi tungau debu dan sebuk sari.

Dengan demikian, saat tidur, berarti kamu menghirup alergen selama sekitar delapan jam. Paparan alergen ini akan memperburuk reaksi alergi, salah satunya asma.

Baca Juga : Tips Sederhana Menjaga Jantung Tetap Sehat

SITUS JUDI ONLINE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *