TaipanqqLounge – Bangun Tidur Seorang pria di Illionois, Amerika Serikat, yang terbangun dengan seekor kelelawar sedang menggigit lehernya meninggal satu bulan kemudian karena rabies. Dia meninggal setelah menolak menerima vaksin untuk mencegah penyakit mematikan tersebut.
Pria yang berusia sekitar 80-an tahun itu menolak diberi vaksin setelah digigit kelelawar pada pertengahan Agustus lalu. Kelelawar itu diketahui positif mengidap virus rabies, kata laporan the Washington Post Kamis lalu, seperti dilansir laman Al Arabiya, Kamis (30/9).
Rabies adalah penyakit zoonotik dari hewan yang bisa dicegah dengan vaksin. Namun gejala klinis rabies secara virtual 100 persen mematikan, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dari 99 persen kasus, anjing peliharaan menjadi penyebab utama virus rabies menular ke manusia. Rabies bisa menulari hewan liar maupun peliharaan di rumah.
Departemen Kesehatan Masyarakat Illinois yang melaporkan kematiannya tidak mengungkap mengapa pria itu menolak divaksin.
Pria AS Meninggal karena Rabies
WHO mengatakan dengan mencuci tangan memakai sabun dan air setelah berkontak dengan hewan yang diduga mengidap rabies bisa menyelamatkan nyawa manusia.
Setiap tahun lebih dari 29 juta orang di dunia menerima vaksin rabies. Angka ini diperkirakan mampu mencegah ratusan ribu kematian akibat rabies saban tahun, kata WHO.
Gejala awal rabies termasuk demam, sakit-sakit badan dan perasaan geli, seperti ditusuk-tusuk, atau merasa terbakar (paraesthesia) di tempat gigitan. Ketika virus menyebar ke pusat sistem syaraf, peradangan mematikan pun terjadi di otak dan sumsum tulang belakang.
Kematian terjadi beberapa hari akibat gagal jantung.
Kelumpuhan akibat rabies mencakup sekitar 20 persen dari total kasus pada manusia.
“Jika Anda tidak mendapat upaya pencegahan dan Anda mengalami gejala rabies, tidak ada perawatan yang benar-benar berhasil menolong nyawa Anda,” kata dokter hewan di Pusat Kesehatan Masyarakat Illinois Connie Austin
Baca Juga Yah : Manfaat Tomat untuk Diet dan Mengonsumsinya