TAIPANQQ ~ Bedanya Hepatitis Akut Misterius dengan Hepatitis Biasa . Baru-baru ini, penyakit hepatitis akut misterius banyak di derita oleh anak-anak yang tinggal di kawasan benua Eropa, Amerika, hingga Asia termasuk Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkategorikan kasus hepatitis akut misterius sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)
Menurut caratan WHO, terdapat lebih dari 170 kasus yang menyerang lebih dari 12 negara di dunia. Kisaran penderitanya terjadi pada bayi usia 1 bulan sampai anak 16 tahun. Sekitar 17 anak di antaranya (sebanyak 10 persen) memerlukan transplantasi hati.
Untuk di Indonesia sendiri, tercatat ada tiga kasus hepatitis yang masih belum di ketahui penyebanya. Ketiga penderita adalah anak-anak yang tinggal di Jakarta. Mereka meninggal dalam kurun waktu berbeda dengan rentang dua minggu terakhir sampai 31 April 2022.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Kementrerian Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran nomor HK. 02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang tidak di ketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology).
Surat Edaran yang di bagikan bermaksud untuk meningkatkan kewaspadaan dini masyakarat terkait penempuan kasus hepatitis akut misterius yang belum di ketahui asal muasalnya.
Bahkan, beberapa pakar kesehatan hingga ahli penyakit menular dalam negeri melaporkan bahwa kasus ini berbeda dengan infeksi hepatitis biasa yang sudah ada sebelumnya.
Untuk menjawab pertanyaan itu, belum lama ini TAIPANQQ berkesempatan melakukan wawancara eksklusif bersama dr. Dicky Budiman, M.Sc.PH untuk membahas Bedanya Hepatitis Akut Misterius dengan Hepatitis Biasa
dr. Dicky Budiman adalah seorang ahli epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia. Penasaran seperti apa pembahasannya? Berikut TAIPANQQ telah rangkum ulasan selengkapnya.
1. Di temukan adanya adenovirus sebagai penyebab hepatitis akut misterius
Dalam kasus hepatitis biasa, gejala yang muncul ialah akibat dari infeksi virus hepatitis itu sendiri. Berbeda dengan hasil pemeriksaan terhadap kasus hepatitis akut misterius yang menemukan adanya adenovirus sebagai penyebab dari infeksi.
Meski termasuk dua hal yang berbeda, gejala yang di timbulkan hepatitis akut misterius sama dengan hepatitis biasa, seperti demam hingga warna kulit anak berubah menjadi kekuningan
2. Hepatits akut misterius tidak terdeteksi oleh tes
Perbedaan selanjutnya ialah hepatitis biasa, yaitu tipe A, B, C, D, dan E, terdeteksi oleh tes. Berbeda dengan hepatitis akut misterius yang masih belum bisa terdeteksi oleh tes.
Pasalnya, setelah melalui pemeriksaan laboratorium, jenis hepastitis akut misterius hasilnya negatif.
3. Semua bisa terpapar hepatitis akut misterius
dr. Dicky Budiman menerangkan jika hepatitis akut misterius termasuk penyakit yang perlu di waspadai orangtua sejak dini. Sebab, infeksi ini masih dalam prose penelitian lebih lanjut dan belum jelas cara penularannya sehingga perlu di hindari.
“Umumnya hepatitis tidak seperti itu pada anak. Ini adanya kehadiran penyakit seperti ini dengan belum jelas juga mekanisme penularannya dan sebagainya. Tentu akan harus membuat kita semua waspada,” kata dr. Dicky Budiman.
“Tidak ada pengecualian, semua bisa terpapar,” tambahnya.
4. Asal muasal hepatitis akut misterius masih belum jelas
Perbedaan berikutnya terletak pada etiologi atau asal muasal infeksi dari hepatitis akut misterius itu sendiri. Berbeda dengan hepatitis biasa, untuk sekarang ini hepatitis akut misterius masih belum jelas asalnya.
Belum terungkap pula keterkaitannya dengan aspek lain, seperti obat-obatan atau makanan tertentu yang di konsumsi sebelumnya. Oleh karena itu, penyedia layanan kesehatan di Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini.
Setidaknya perlu adanya penyebaran informasi pada tenaga kesehatan tentang terapi dasar jika terjadi kasus. Selain itu, penyuluhan kesehatan kepada masyarakat luas juga sangat di perlukan.
Demikian terkait perbedaan hepatitis akut misterius dengan hepatitis biasa. Semoga informasi ini bisa meningkatkan kewaspadaan kita sebagai orangtua ya, Ma.
Baca juga : Alasan Bayi Hanya Mau Menyusu di Satu Payudara
SUMBER : TAIPANQQLOUNGE