Uncategorized

Bentuk Inner Child Wound Berefek Hingga Dewasa

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama filenya adalah pexels-yan-krukau-5792901-ca52020f46b843f8d8c46a19e7af4cfb-bca5a017e8a0046c780909aa7c102a1c.jpg
Bentuk Inner Child Wound Berefek Hingga Dewasa

Taipan Poker Lounge Bentuk Inner Child Wound Berefek Hingga Dewasa. Inner child wounds atau luka saat masih anak-anak adalah istilah yang di gunakan untuk menggambarkan perasaan sakit, luka, dan emosi negatif yang mungkin timbul sebagai akibat dari pengalaman traumatis atau beracun yang di alami saat masa kecil. Banyak individu yang mengalami luka masa kecil hingga membentuk pola pikir, perasaan, dan perilaku yang berkelanjutan ke dalam kehidupan dewasanya. Jejak-jejak masa kecil memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan interaksi seseorang dengan dunia di sekitarnya.

Luka-luka masa kecil yang terbawa sampai dewasa harus di sadari dan segera di tangani. Setelah menyadari, inner child wounds bisa di sembuhkan secara perlahan dengan cara-cara yang benar untuk mencapai kesejahteraan emosional yang lebih baik. Berikut ada tujuh bentuk inner child wounds yang bisa kamu ketahui dan kenali. Simak, yuk!

Bentuk Inner Child Wound Berefek Hingga Dewasa : Pengabaian emosional

Pengabaian emosi terjadi ketika anak merasa di abaikan, tidak di cintai, dan tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orangtua atau pengasuh. Hal ini dapat menciptakan perasaan tidak berharga dan ketidaknyamanan emosional. Anak merasa tidak di hargai, mereka hanya memendam emosi dan sulit untuk berkata jujur tentang apa yang di alaminya.

Dampak ketika dewasa, individu cenderung memiliki perasaan rendah diri dan kesulitan dalam membangun hubungan yang intim. Mereka akan sulit menyampaikan apa yang di rasakan secara jujur kepada lingkungan di sekitarnya.

Bentuk Inner Child Wound Berefek Hingga Dewasa : Pengabaian fisik

Pengabaian fisik terjadi ketika anak tidak mendapatkan perawatan fisik yang cukup, seperti makanan, perlindungan, dan kebersihan yang memadai. Hal tersebut membuat anak menjadi lebih dan rentan terhadap penyakit. Bahkan, pengabaian fisik ini juga akan menyebabkan anak mengalami stunting.

Ketika dewasa individu tersebut akan terganggu dalam hal perkembangan fisik yang berbeda dengan orang pada umumnya, kemampuan kognitif yang rendah, rentan penyakit, dan akan memungkinkan menjadi pelaku maupun korban kekerasan. Hal ini perlu di sadari dan di sembuhkan agar tidak semakin terjerumus pada hal-hal yang merugikan diri sendiri tersebut.

Baca Juga: 5 Macam Luka Inner Child yang Paling Banyak Di jumpai

Bentuk Inner Child Wound Berefek Hingga Dewasa : Pengalaman kehilangan atau perceraian orangtua

Kehilangan orangtua melalui perceraian atau kematian dapat menjadi pengalaman traumatis bagi anak. Hal ini akan menyebabkan anak merasa kehilangan rasa aman, karena anak tidak memiliki keutuhan dalam keluarga yang mampu memberi kasih sayang dan mengarahkannya ke masa depan yang lebih baik. Pengalaman tersebut tidak hanya berdampak pada emosional saja, namun juga berdampak pada segi sosial.

Anak yang sudah tumbuh dewasa dengan membawa luka ini akan menciptakan perasaan kehilangan, kesepian, dan kesulitan dalam membangun kepercayaan pada orang lain. Luka tersebut membuat seseorang menjadi introvert dan sulit untuk berinteraksi sosial dengan orang lain.

Bentuk Inner Child Wound Berefek Hingga Dewasa : Kekerasan atau pelecehan

Luka masa lalu anak yang sangat serius adalah ketika mereka mengalami kekerasan atau pelecehan. Pengalaman ini bisa melibatkan fisik, emosional, maupun seksual. Anak yang mengalami pengalaman ini akan mengalami dampak berkepanjangan hingga dewasa.

Ketika dewasa, dampak dari pengalaman tersebut akan membuat seseorang menjadi trauma berkepanjangan, penarikan diri dari sosial, tidak percaya kepada orang lain dan merasa minder. Dampak tersebut juga akan membuat perkembangan pribadi dan kualitas hidup seseorang menurun.

Baca Juga: 6 Tanda Inner Child Kamu Sudah Mulai Sembuh

Bentuk Inner Child Wound Berefek Hingga Dewasa : Ketidakstabilan keluarga

Berbeda dengan perceraian dan kehilangan orangtua, ketidakstabilan keluarga adalah pengalaman anak yang di tandai dengan keluarga yang sering konflik, alkoholisme, perkataan-perkataan buruk yang sering terlontar. Hal-hal tersebut membuat anak merasa bahwa lingkungannya tidak aman dan tidak mendukung. Anak akan lebih suka menyendiri dan jauh dari anggota keluarga.

Luka masa kecil tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional seseorang di masa dewasa. Ketika sudah tumbuh dewasa, anak tersebut akan kesulitan membangun hubungan yang stabil dan sehat.

Pengalaman bullying

Banyak lingkungan pertemanan yang di bangun anak, seperti lingkungan di masyarakat maupun di lingkungan sekolah. Pengalaman bullying atau intimidasi, cemooh, dan pengucilan dalam lingkungan tersebut akan membuat anak terluka secara batin. Anak akan kesulitan bermain dan bersenang-senang, karena tidak ada lingkungan yang cocok dan mendukung bagi diri nya.

Ketika dewasa, perasaan takut, ketidakamanan, dan gangguan dalam pengembangan keterampilan sosial akan di rasakan individu tersebut. Sehingga, individu tersebut akan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru karena teringat dengan lingkungan-lingkungan buruk pada masa kecilnya.

Kecelakaan, bencana alam, atau kejadian serius lainnya

Sebagian anak pernah mengalami kecelakaan, bencana alam, atau kejadian serius lainnya yang masih di ingat hingga dewasa. Kejadian-kejadian tersebut membuat anak merasa trauma berkepanjangan dan mencoba untuk menghindarinya. Hal ini akan membuat seorang anak takut mencoba hal-hal baru di sekitarnya.

Ketika anak sudah dewasa, trauma ini akan merugikan diri nya sendiri. Contoh trauma tersebut, yaitu ketika individu semasa kecilnya pernah kecelakaan parah, kemudian setelah dewasa dia tidak berani untuk mencoba mengendarai sepeda motor, sehingga individu tersebut akan sulit untuk bepergian dan merugikan diri sendiri.

Banyak individu ketika dewasa masih memiliki trauma-trauma yang merugikan diri nya sendiri yang di sebut inner child wound. Berbagai pengalaman buruk tersebut harus di sadari dan di sembuhkan secara perlahan agar tidak merugikan diri sendiri dan mampu mencapai kesejahteraan emosional yang lebih baik ketika dewasa. Jadi, sadari dan perhatikan emosi masa kecilmu yang masih mengganjal agar bisa di sembuhkan, ya!

Baca Juga: 6 Alasan Reparenting Inner Child Bermanfaat bagi Dewasa

Sumber : bostaipan88.club

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *