BERITA UNIK TIPS & TRICK

Cara Melakukan Pijat Oksitosin dan Manfaat untuk Ibu Menyusui

2. Manfaat pijat oksitosin

Cara Melakukan Pijat Oksitosin dan Manfaatnya untuk Ibu Menyusui

TAIPANQQ Launge -Cara bisa di lakukan ibu menyusui untuk mem bantu melancar kan produksi air susu ibu (ASI). Beberapa di antaranya seperti rajin memerah, makan makanan bergizi, serta mengonsumsi ASI booster.

Selain itu ada juga cara lain yang cukup menyenangkan untuk dicoba, lho. Cara tersebut adalah dengan melakukan pijat oksitosin.

Pijat ini tak sekadar membuat tubuh Mama menjadi lebih rileks dan mengatasi lelah, tetapi juga bisa membantu melancarkan produksi ASI.

Pijatan ini di lakukan dengan memberikan stimulasi pada area tertentu dan sebaiknya di lakukan hanya setelah melahir kan saja.

Apa itu pijat oksitosin?

Pijat oksitosin adalah pijatan yang di lakukan di punggung, tepatnya di sepanjang tulang belakang sebagai upaya melancarkan keluarnya ASI dari payudara ibu menyusui. Pijat oksitosin menjadi semakin efektif jika di lakukan secara rutin dan di lakukan dengan kelembutan dan rasa penuh kasih sayang.

Pijatan ini di yakini mampu memicu peningkatan produksi hormon oksitosin. Hormon oksitosin adalah hormon yang membantu tubuh dalam proses pengeluaran ASI. Oleh sebab itu, pijatan ini pun di kenal dengan nama ‘pijat oksitosin’.

Perlu di ketahui bahwa oksitosin merupakan hormon yang bereaksi ketika Mama mendapatkan sentuhan. Hormon ini di produksi di otak bagian belakang, yang efek kerjanya mirip seperti morfin.

Dengan melancarkan produksi hormon ini, Mama akan merasa lebih bahagia, rileks dan bahkan dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Hormon ini pun sangat penting dalam proses produksi dan kelancaran pengeluaran ASI.

Ya, hormon oksitosin juga bisa membantu mengurangi stres, cemas, sekaligus menurunkan tekanan darah. Rasa percaya, cinta dan bonding pada orang terdekat juga di pengaruhi oleh hormon oksitosin.

Manfaat pijat oksitosin

Seperti telah di katakan sebelum nya, satu manfaat dari melakukan pijat oksitosin adalah untuk melancar kan produksi ASI.

Selain itu, pijat oksitosin juga dapat membantu membuat Mama tidur lebih nyenyak dan mengurangi stres.

Bahkan jika di lakukan secara hati-hati pada Mama yang melahir kan dengan cara operasi caesar, pijat oksitosin juga dapat membantu mempercepat proses pemulihan.

Cara melakukan pijat oksitosin

Cara untuk melakukan pijat oksitosin sebenarnya sangat mudah, Ma. Bahkan Mama bisa melibatkan Papa untuk membantu melakukan pijat oksitosin pada Mama.

Untuk melakukan pijat oksitosin, berikut langkah-langkah pijat oksitosin:

  1. Posisikan tubuh senyaman mungkin, lebih baik jika Mama duduk bersandar ke depan sambil memeluk bantal. Jika tidak ada, Mama juga bisa bersandar pada meja
  2. Berikan pijatan pada kedua sisi tulang belakang dengan menggunakan kepalan tangan. Tempatkan ibu jari menunjuk ke depan
  3. Pijat kuat dengan gerakan melingkar
  4. Pijat kembali sisi tulang belakang ke arah bawah sampai sebatas dada, mulai dari leher sampai ke tulang belikat
  5. Lakukan pijatan ini berulang-ulang selama sekitar 3 menit atau sampai Mama merasa benar-benar nyaman

Jika perlu, konsultasikan dulu pada pakar laktasi agar Mama dan Papa benar-benar memahami gerakan pijat oksitosin.

Hal-hal yang harus di perhatikan saat pijat oksitosin

Meski memberikan manfaat ekstra untuk Mama, bukan berarti lantas pijat oksitosin bisa di lakukan sembarangan. Tetap ada hal-hal yang perlu Mama perhatikan terkait keamanannya.

Salah satunya apabila Mama memiliki riwayat luka terbuka di area punggung. Memberi pijatan sembarangan justru bisa membuat luka menjadi infeksi atau mungkin semakin parah.

Oleh sebab itu, penting pula untuk memerhatikan seberapa besar tekanan yang di berikan saat melakukan pijat. Apabila pijatan terlalu kuat sampai menimbulkan nyeri, kurangi intensitasnya. Jangan sampai setelah pijat Mama justru menjadi memar.

Perhatikan juga waktunya, pijat oksitosin sebaiknya hanya dilakukan pada Mama yang sudah melahirkan. Hindari melakukan pijat oksitosin pada ibu hamil.

Pijat oksitosin dilakukan supaya kontraksi saluran ASI bekerja, namun jika dilakukan saat hamil kontraksi otot rahim juga mungkin terjadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *