TAIPANQQ – Cara Menanam Daun Mint.Daun mint merupakan tanaman berbau khas yang umumnya di gunakan sebagai penambah rasa pada makanan dan minuman. Sebagai tanaman, daun mint memiliki khasiat yang baik untuk meredakan batuk kering dan mengatasi bau mulut.
Tanaman yang memiliki nama latin Mentha L. ini mengandung banyak nutrisi di dalamnya seperti vitamin C, fosfor, kalium, mineral, zat besi, dan beta karoten.
Dengan segala manfaat yang ada, tanaman daun mint biasanya di jual dengan harga yang cukup tinggi. Namun, jika sering menggunakan daun mint untuk kebutuhan sehari-hari, Mama dapat mulai menanam tanaman ini sendiri di rumah.
Berikut telah merangkum cara menanam daun mint di rumah yang perlu di ketahui.
1. Menyediakan media tanam
Daun mint adalah jenis tanaman yang dapat tumbuh hampir di segala kondisi dan cuaca. Meskipun begitu, lingkungan yang paling ideal untuk menanam tanaman ini, yakni di daerah dengan kelembapan tinggi.
Tipe tanah yang cocok untuk menanam daun mint adalah tanah subur berpasir, kaya akan bahan organik, dan memiliki drainase yang baik. Daun mint dapat tumbuh dengan baik jika di tanam pada tanah dengan kandungan Ph 5,5-7,0 dan memiliki temperatur 20-30 derajat celcius.
Mama pun bisa menanam tanaman ini dalam wadah pot atau di sekitar pekarangan rumah.
2. Menanam benih daun mint
Setelah menyediakan media tanam, langkah selanjutnya yakni menyiapkan benih daun mint. Mama dapat membeli benih di toko tanaman hias terdekat. Ada banyak jenis varian benih yang dapat Mama pilih, seperti lemon mint, spearmint, chocholate mint, apple mint, dan sweet mint.
Setelah memilih jenis benih yang di inginkan, maka dapat dapat mulai menanam benih daun mint dengan menyiapkan satu pot tanaman berukuran 30-40 cm. Kemudian, lubangi bagian bawah pot untuk sistem drainase dan tutup bagian dalam pot dengan polimer untuk menahan air agar kelembapan tanah terjaga.
Cara Menanam Daun Mint
Lalu, campurkan media tanam berupa tanah berpasir dan pupuk dengan perbandingan 2:1. Isi pot dengan campuran tanah dan pupuk sebanyak ¾ bagian dan biarkan selama 4-5 hari
Setelah di biarkan selama beberapa hari, pastikan untuk lansung pindahkan benih daun mint ke dalam pot dan tutup kembali dengan sisa tanah yang ada.
3. Penyiraman dan pemupukan
Jika ingin tanaman terus subur, daun mint membutuhkan air dan nutrisi yang cukup melalui penyiraman dan pemupukan secara berkala.
Siram tanaman sekali setiap pagi hari agar senantiasa lembab. Jika Mama melihat daun mint layu, coba untuk kembali menyiraminya kembali. Kondisi daun mint yang layu biasanya menjadi pertanda tanaman membutuhkan lebih banyak kelembapan.
Pemupukan biasanya di lakukan setelah tanaman memasuki usia 2-3 minggu dengan pupuk organik ataupun anorganik. Namun, jika sudah memiliki tanah yang subur, Mama tidak perlu lagi memberikan pupuk tambahan apa pun kepada daun mint.
4. Mengetahui cara mengatasi hama dan penyakit
Meski memiliki aroma kuat yang dapat mengusir sebagian besar hama dan serangga, Mama tetap perlu melakukan pencegahan untuk mengatasi daun mint dari hama dan penyakit.
Hama yang biasanya menyerang daun mint, yakni kutu daun, kumbang akar, tungau dan lain sebagainya. Sedangkan penyakit yang biasa menjangkiti tanaman ini, yakni jamur rust. Jenis jamur ini dapat memuncul bercak oranye-cokelat pada bagian bawah daun.
Untuk mengatasinya, Mama dapat menyemprot tanaman dengan pestisida dan fungisida.
5. Memanen daun mint
Daun mint mudah dipanen. Bahkan, pemanenan secara teratur di anjurkan untuk mencegah batang tumbuh terlalu panjang.
Mama dapat mulai memanen daun mint dalam kurun waktu 6-8 minggu setelah tanaman memiliki banyak batang yang panjangnya sekitar 6 hingga 8 inci. Pemanenan sebaiknya di lakukan pada pagi hari di mana tanaman daunt mint masih dalam kondisi segar.
Cara Menanam Daun Mint
Itu dia cara menanam daun mint dengan mudah di rumah bagi para pemula. Dengan menanam daun mint sendiri, Mama dapat menyajikannya sebagai pelengkap masakan dan minuman sesuai dengan selera.