Dampak Ketika Banyak Konsumsi Makanan Beku
TAIPANQQ LOUNGE– Dampak Ketika Banyak Konsumsi Makanan Beku
5 Dampak Negatif Konsumsi Makanan Beku bagi Kesehatan. Selama ini, makanan beku dijadikan pilihan bagi orang-orang yang membutuhkan makanan praktis tetapi memiliki rasa yang lezat. Sayangnya, makanan beku tidak boleh terlalu sering dikonsumsi.
Sebab, makanan beku memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang. Selain itu, berbagai macam bahan yang ditambahkan pada makanan beku juga bisa menimbulkan efek negatif bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan.
5 Dampak Negatif Konsumsi Makanan Beku bagi Kesehatan
Meningkatkan risiko penyakit jantung
Makanan beku kaya akan lemak trans, yang meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan juga berkontribusi pada penyumbatan arteri. Menurut penelitian dalam jurnal Molecular Nutrition & Food Research, lemak trans meningkatkan kadar kolesterol buruk atau LDL dan menurunkan kadar kolesterol baik atau HDL, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Untuk membuat makanan lebih awet, terkadang pada makanan beku ditambahkan lebih banyak garam, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol sekaligus meningkatkan tekanan darah.
Meningkatkan tekanan darah
Makanan beku mengandung berbagai jenis pengawet yang memiliki efek bervariasi pada tubuh. Misalnya, gula dan garam yang ditambahkan pada makanan beku dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang lebih serius, seperti hipertensi.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa garam memainkan peran penting dalam menentukan tingkat tekanan darah. Studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Clinical Pharmacology menyimpulkan bahwa pengurangan konsumsi garam berkaitan dengan penurunan tekanan darah.
Meningkatkan risiko kanker
Konsumsi makanan beku, khususnya berupa daging, dapat memicu kanker pankreas. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Cancer Institute menetapkan bahwa hot dog dan sosis beku meningkatkan risiko kanker hingga lebih dari 65 persen.
Selain itu, pengawet seperti sirup jagung, yang terbuat dari glukosa, juga dicatat sebagai zat karsinogenik. Acrylamide, zat lain yang ditemukan pada makanan beku yang dimasak, juga menunjukkan kecenderungan karsinogenik.
Meningkatkan risiko diabetes
Pati digunakan untuk menjaga makanan beku agar tetap segar, juga untuk menambah rasa dan tekstur pada makanan. Namun, pati pada dasarnya adalah polimer glukosa. Tubuh mengubah glukosa ini menjadi gula sebelum dicerna, dan diet yang mengandung glukosa berlebih juga tidak baik bagi tubuh. Gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes dan menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh.
Jadi, jika dalam keluargamu ada anggota yang memiliki riwayat diabetes, sebaiknya hindari konsumsi makanan beku.
Membuat kamu cenderung makan secara berlebihan
Kadang-kadang, makanan beku juga dirancang sebagai makanan diet dengan jumlah kalori lebih rendah daripada makanan sejenisnya. Sayangnya, dilansir dari laman Live Strong, makanan beku tidak akan membuat kamu kenyang lebih lama, sehingga membuat kamu ingin mengonsumsi camilan berkalori tinggi segera setelah memakan makanan beku. Selain itu, kebanyakan makanan beku juga tidak memberikan gizi seimbang yang dibutuhkan tubuh untuk kesehatan yang optimal.
Demikianlah beberapa gangguan kesehatan akibat kebiasaan mengonsumsi makanan beku. Untuk menghindari risiko di atas, sebaiknya batasi konsumsi makanan beku dan biasakan untuk memasak makanan segar.