TAIPANQQ – Dampak Menjilat Vagina Saat Berhubungan Seks. Ada orang yang menyukai oral seks saat berhubungan badan, tetapi ada pula yang masih menganggapnya tabu. Oral seks sendiri merupakan rangsangan seksual yang di lakukan oleh mulut terhadap kelamin pasangannya.
Rupanya, menjilati penis atau vagina sebagai salah satu bagian paling sensitif ternyata punya risiko tersendiri. Kali ini, kita akan membahas secara khusus dampak menjilati vagina saat berhubungan seks bagi kesehatan.
Menjilati vagina berisiko tinggi penularan infeksi seksual
Masing-masing pasangan memiliki gaya berhubungan seks favoritnya masing-masing. Ada sebagian suami yang bisa turn on saat menjilat vagina pasangannya.
Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah, dari forum kesehatan online mengatakan asal menjaga kebersihan rongga mulut dengan baik dan pasangan menjaga kebersihan vaginanya dengan baik serta dalam kondisi sehat, bisa saja hubungan seks cara ini tidak berbahaya.
Bisa menyebabkan iritasi jika berlebihan
Masih menurut dr. Nadia, dampak menjilati vagina saat berhubungan seks bagi kesehatan selanjutnya adalah iritasi. Tindakan oral seks memiliki risiko ini, di mana vagina ataupun lidah suami mengalami iritasi jika di lakukan berlebihan.
BACA JUGA : Perbedaan Pasangan Tulus Dan Toxis
Kutu kemaluan juga berisiko saat oral seks
mungkin menjadi salah satu aktivitas yang menyenangkan. Namun, kita tak bisa mengabaikan keberadaan kutu kemaluan yang bisa menyerang.
Kutu kemaluan adalah serangga kecil yang kerap menghisap darah di area kemaluan. Saat tergigit kutu kemaluan, penderita bisa merasakan gatal yang hebat. Kutu kemaluan menyebar lewat hubungan seks baik lewat penetrasi kelamin maupun seks oral.
Dampak Menjilat Vagina Saat Berhubungan Seks
Cara Mengurangi Risiko Dampak Menjilati Vagina saat Berhubungan Seks
Dampak menjilat vagina saat berhubungan seks bisa mengincar siapa saja. Namun, masih ada beberapa pencegahan yang bisa di terapkan agar seks tetap menjadi momen menyenangkan alih-alih memicu penyakit.
Berikut di antaranya:
- Hindari seks jenis apapun dengan pasangan yang terinfeksi penyakit menular seksual.
- Terapkan seks aman dengan memastikan pasangan mendapatkan pengobatan secara rutin plus menggunakan pelindung fisik (dental dam).
- Hindari berhubungan intim dengan pasangan yang memiliki luka terbuka di daerah mulut atau vagina.
- Sebaiknya tidak berciuman, seks oral, atau penetrasi saat perempuan dalam fase haid.
SUMBER : TAIPANQQLOUNGE