disaat diet kamu jangan hanya terpaku dengan 5 alasan ini
BANDARQ

disaat diet kamu jangan hanya terpaku dengan 5 alasan ini

disaat diet kamu jangan hanya terpaku dengan 5 alasan ini

Sering kali kita menjadikan angka di timbangan sebagai patokan utama disaat diet. Tak jarang banyak orang terobsesi untuk mengukur berat badan dengan timbangan setiap hari. Selain karena tak bermanfaat, ini justru sangat beracun bagi kesehatan mental.

Faktanya, berat badan tak bisa di jadikan satu-satunya indikator untuk menilai efektivitas program diet. Sebab, berat badan di pengaruhi banyak faktor yang membuat hasilnya tidak bisa di andalkan. Inilah alasan mengapa kamu tidak boleh hanya terpaku pada berat badan selama menjalani diet. Simak sampai habis, ya!

Berat badan tidak hanya menggambarkan jumlah lemak tubuh

Banyak orang mengira bahwa berat badan hanya menggambarkan banyaknya lemak dalam tubuh. Padahal, faktanya tidak demikian. Tubuh manusia terdiri atas banyak komponen. Jaringan lemak tentu bukan satu-satunya komponen dalam tubuh.

Ketika jarum di timbangan bergeser ke kiri, kita berharap jaringan lemaklah yang terhempas. Namun, belum tentu seperti itu. Untuk mengukur kadar lemak tubuh, kita memerlukan alat khusus, seperti bioelectrical impedance analysis (BIA). BANDARQ

Berat badan di pengaruhi jumlah cairan yang di konsumsi

Sekitar 60 persen tubuh manusia dewasa terdiri atas air. Jumlah cairan dalam tubuh juga berfluktuasi, tergantung frekuensi minum, jumlah urine yang di keluarkan, dan banyaknya keringat. Perubahan kecil pada konsentrasi cairan tubuh tentunya berpengaruh pada hasil pengukuran berat badan.

Saat mengalami dehidrasi atau berpuasa, berat badan mungkin akan terjun bebas. Akan tetapi, ketika kehausan dan banyak minum sepanjang hari, berat badan akan naik secara signifikan. Oleh karena itu, menimbang badan setiap saat sangat tidak di sarankan sebab hasilnya akan berubah mengikuti kondisi hidrasi tubuh.

Berat badan bisa meningkat saat massa otot naik

Massa otot merupakan salah satu komponen yang membentuk tubuh. Biasanya massa otot terbentuk melalui olahraga beban. Saat massa otot meningkat, berat badan pun akan terpengaruh. Namun, peningkatan berat badan karena kenaikan massa otot tentulah bukan merupakan sesuatu yang perlu di khawatirkan. BANDARQ

Sebuah studi dalam jurnal Adipocytes tahun 2013 melaporkan bahwa peningkatan massa otot dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh, sehingga kalori lebih cepat terbakar. Jadi, jangan menghindari latihan beban jika ingin punya berat badan ideal, ya!

Berat badan naik setelah makan

Selain komposisi tubuh yang telah di sebutkan pada poin-poin sebelumnya, berat badan juga di pengaruhi oleh kondisi saluran cerna. Setelah makan, saluran pencernaan akan di penuhi makanan yang mengantre untuk dicerna.BANDARQ

Karenanya, berat badan pasti meningkat selama 2 hingga 4 jam ke depan. Namun, angka timbangan akan berangsur menurun setelahnya, terutama usai buang air besar. Inilah mengapa kita tak perlu pusing dan khawatir saat melihat angka timbangan naik usai makan. Sebab, itu merupakan hal yang normal

Berat badan fluktuatif sepanjang hari

Kesimpulannya, ada banyak hal yang memengaruhi berat badan seseorang. Mulai dari jumlah cairan, persentase massa lemak, massa otot, densitas tulang, hingga kondisi saluran pencernaannya. Jika terdapat perubahan dalam satu komponen, maka berat badan secara otomatis berubah.

Sayangnya, kita tak bisa mengetahui komponen mana yang menyebabkan perubahan berat badan. Oleh karena itu, alih-alih mengukur berat badan, lebih baik kita menganalisis tiap komponen tubuh. Dengan demikian, kita mendapat gambaran yang lebih jelas dan akurat mengenai komposisi tubuh.

baca juga ; Mencuci Tangan Memang Baik, Tapi Ini Akibatnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *