TaiPanQQ Lounge – Fungsi kelenjar ludah adalah untuk menghasilkan air liur. Jangan dianggap sepele, kelenjar ini memiliki peranan penting bagi manusia. Kelenjar ludah akan membantu melumasi mulut agar tidak kering. Bukan hanya itu saja, fungsi kelenjar ludah juga bisa untuk membantu menelan, melindungi gigi dari bakteri hingga membantu mencerna makanan.
Untuk itu kesehatan kelenjar ludah juga perlu untuk dijaga. Agar fungsi kelenjar ludah tidak terganggu oleh beragam masalah. Mengingat kelenjar ludah memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Meski begitu, ada beberapa gangguan yang bisa terjadi pada kelenjar ludah.
Lantas apa itu fungsi kelenjar ludah dan gangguan yang bisa terjadi? Melansir dari laman Alodokter, Rabu (25/5), simak ulasan informasinya berikut ini.
Fungsi Kelenjar Ludah
Sebelum mengetahui gangguan apa saja yang bisa terjadi, sebaiknya pahami dulu fungsi kelenjar ludah. Fungsi kelenjar ludah adalah untuk menghasilkan air liur. Kelenjar ini memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.
Salah satu fungsi kelenjar ludah adalah membantu melumasi mulut agar tidak kering. Tak hanya itu saja, ada beberapa fungsi kelenjar ludah yang sangat membantu kalian. Mulai dari membantu menelan, melindungi gigi dari bakteri hingga membantu pencernaan makanan.
Kelenjar ludah utama rupanya terdiri dari tiga pasang berupa kelenjar parotis (di antara pangkal rahang dan telinga), sublingual (di dasar mulut dan bawah lidah) dan submandibular (di bawah lekuk rahang). Selain itu, ada juga kelenjar liur kecil yang tersebar di bibir, lapisan dalam pipi, rongga sinus, hidung serta tenggorokan. Kelenjar minor ini memiliki ukuran yang sangat kecil. Sehingga hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Gangguan Fungsi Kelenjar Ludah
Tahukah kalian, berbagai gangguan juga bisa menyerang kelenjar ludah. Tentu saja hal itu akan mengganggu fungsi kelenjar ludah dan mampu menghalangi saluran ludah. Akibatnya, air liur tidak bisa mengalir ke rongga mulut.
Padahal seperti diketahui, air liur memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia. Saat kelenjar ludah mengalami gangguan, akan ada beberapa gejala yang muncul. Misalnya seperti mulut kering, nyeri, kelenjar ludah membengkak, demam serta ludah terasa tidak enak.
Adapun sejumlah gangguan yang bisa terjadi pada kelenjar ludah adalah sebagai berikut:
Infeksi Virus dan Bakteri
Gangguan yang bisa menyerang fungsi kelenjar ludah pertama adalah adanya infeksi virus dan bakteri. Terdapat beberapa infeksi virus pemicu gangguan pada kelenjar ludah. Mulai dari flu, gondongan (parotitis), Epstein-Barr (EBV), cytomegalovirus (CMV), coxsackievirus, dan HIV.
Akan tetapi, infeksi yang paling sering menyerang kelenjar parotis yakni infeksi bakteri. Gejala seseorang terkena infeksi ini adalah demam, bengkak pada salah satu pipi dan nyeri.
Infeksi bakteri ini nantinya akan menyebabkan pembengkakan pada kelenjar ludah. Seseorang yang menderita infeksi tersebut akan mengalami beberapa gejala. Di antaranya demam, sakit kepala, kedua pipi bengkak, nyeri otot dan nyeri sendi.
Batu di Kelenjar Ludah
Gangguan yang bisa terjadi pada fungsi kelenjar ludah kedua adalah adanya batu di kelenjar ludah (sialoliths). Ini merupakan penyebab umum terjadinya pembengkakan pada kelenjar ludah. Sialoliths terjadi karena air liur yang terus menerus mengalir dari kelenjar ludah ke dalam mulut.
Terkadang zat yang terkandung pada air liur seperti kalsium mampu terkristalisasi. Sehingga nantinya akan membentuk batu kecil dengan ukuran 1 mm hingga beberapa sentimeter. Batu kelenjar ludah inilah yang mampu menyumbat aliran air liur ke mulut.
Di mana kemudian membuat kelenjar ludah menjadi bengkak dan nyeri. Batu yang telah menyumbat total akan menimbulkan nyeri yang tajam serta mendadak usai makan. Sumbatan ini juga berpotensi menyebabkan infeksi.
Infeksi Kelenjar Ludah
Gangguan selanjutnya adalah infeksi kelenjar ludah atau sialadenitis. Ini terjadi saat aliran air liur ke dalam mulut terhambat. Sebab kondisi tersebut mampu menimbulkan infeksi bakteri yang bersifat lokal pada kelenjar ludah. Infeksi ini juga akan membuat kelenjar membengkak dan menimbulkan benjolan di lapisan kulit di atasnya.
Selain itu juga dapat mengeluarkan nanah berbau busuk ke rongga mulut. Penderita tentu juga akan mengalami beberapa gejala lainnya di antaranya demam, nyeri luar biasa pada kelenjar ludah hingga akhirnya terbentuk abses.
Sialadenitis memang lebih kerap dialami oleh orang dewasa khususnya yang mempunyai batu di kelenjar ludah. Akan tetapi tak menutup kemungkinan, Sialadenitis juga dialami oleh bayi di beberapa minggu pertama kelahiran.
Sindrom Sjögren
Sindrom Sjögren merupakan gangguan autoimun di mana sistem imun tubuh menyerang kelenjar yang mengeluarkan cairan. Termasuk pula kelenjar ludah dan air mata. Tahukah kalian, pembesaran kelenjar ludah di kedua sisi mulut juga dialami oleh sekitar setengah dari penderita Sindrom Sjögren.
Akan tetapi, pembengkakan ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Apabila menyerang kelenjar ludah, sindrom ini akan menyebabkan mulut kering, gigi rusak, sulit menelan dan mengunyah, muncul penyakit gusi, suara serak, batuk kering, sulit bicara hingga infeksi jamur dalam mulut.
Kista
Gangguan fungsi kelenjar ludah terakhir adalah adanya kista. Kista mampu muncul di kelenjar ludah jika terdapat luka, infeksi, batu atau tumor yang menghalangi aliran air liur. Akan tetapi di beberapa kasus, seseorang dilahirkan dengan kista di kelenjar parotis.
Ini merupakan akibat dari gangguan perkembangan telinga. Kista tersebut nantinya akan menimbulkan sejumlah gangguan pada penderita. Di antaranya kesulitan makan, menelan, berbicara hingga lendir berwarna kuning yang mengalir keluar dari kelenjar ludah jika kista pecah
Baca Juga Yah : 10 Sungai Paling Kotor di Dunia Salah Satunya di Indonesia!