ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA UNIK CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO PEMENANG POKER SAKONG TIPS & TRICK Uncategorized

Glaukoma Mengintai Penglihatan dan Kualitas Hidup? Waspadai Si Pencuri Penglihatan yang Mengancam Kebutaan!

Glaukoma Mengintai Penglihatan dan Kualitas Hidup? Waspadai Si Pencuri Penglihatan yang Mengancam Kebutaan!

Glaukoma Mengintai Penglihatan dan Kualitas Hidup? Waspadai Si Pencuri Penglihatan yang Mengancam Kebutaan! (Foto dok : Freepik/master1305).

TAIPANQQ Lounge–Si Pencuri Banyak orang mungkin belum menyadari bahaya glaukoma yang mengintai di balik kesehatan mata mereka. Glaukoma sering kali hadir tanpa gejala dan secara perlahan merusak penglihatan hingga akhirnya menyebabkan kebutaan permanen. Lebih dari itu, kondisi ini tidak bisa di sembuhkan, sehingga deteksi dini menjadi sangat penting. Tanpa penanganan tepat, glaukoma akan semakin mempersempit lapang pandang dan secara perlahan mencuri penglihatan penderitanya, yang membuatnya di juluki sebagai “si pencuri penglihatan.”

Mengenal Lebih Dekat Bahaya Glaukoma pada Kesehatan Mata

Glaukoma adalah kondisi kronis yang menjadi ancaman serius bagi penglihatan, terutama karena sifatnya yang tanpa gejala. Menurut data global, prevalensi glaukoma mencapai 3,54% pada usia 40-80 tahun, dan jumlah penderita di perkirakan akan terus meningkat menjadi 111,8 juta pada 2040.

Di Indonesia, angka resmi menunjukkan prevalensi glaukoma sebesar 0,46%, atau sekitar 4-5 orang dari 1.000 penduduk. Sementara di JEC sendiri, sejak tahun 2020 hingga 2024, tercatat hampir 250.000 pasien terdiagnosa glaukoma. Angka ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan layanan kesehatan mata khususnya dalam deteksi dini dan penanganan glaukoma.

Menurut Prof. Widya, keterbatasan lapang pandang yang di alami penderita glaukoma tidak hanya mempengaruhi aktivitas sehari-hari, tetapi juga berdampak psikologis, seperti kecemasan dan depresi akibat kekhawatiran terhadap risiko kebutaan. Selain itu, beban biaya pengobatan glaukoma menjadi tantangan besar bagi banyak pasien. Maka dari itu, operasi implan glaukoma menjadi salah satu solusi efektif untuk mengontrol tekanan bola mata dan menghindari kebutaan.

Glaukoma merupakan kondisi yang terjadi akibat peningkatan tekanan dalam bola mata yang merusak saraf optik. Tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini akan mempersempit lapang pandang hingga mengakibatkan kebutaan. Pentingnya pemeriksaan mata secara rutin menjadi sorotan utama, terutama bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas, karena prevalensi glaukoma di kelompok usia ini mencapai 3,54%.

Operasi Implan Glaukoma Gratis sebagai Solusi bagi Penderita

Operasi implan glaukoma adalah metode bedah yang di akukan untuk membantu mengalirkan cairan dari dalam bola mata, sehingga tekanan mata dapat di kendalikan. Prosedur ini menggunakan implan kecil berupa tabung silikon yang di pasang di dalam mata.

Tahun ini, JEC memperluas cakupan operasi gratis ini dengan menyasar lebih banyak penerima manfaat, khususnya masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi. Menurut Dr. Zeiras Eka Djamal, SpM(K), Ketua Pelaksana Operasi Implan Glaukoma JEC 2024, “Dengan teknik operasi terbaru dan variasi pilihan implan glaukoma yang tersedia, kami berharap aksi sosial ini bisa membantu pasien-pasien glaukoma untuk mendapatkan kembali kontrol tekanan bola mata lebih baik”.

Peran Pemeriksaan Mata Rutin dalam Mencegah Risiko Kebutaan

World Sight Day 2024 menjadi momen pengingat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mata. Pemeriksaan mata secara rutin, terutama bagi yang berusia di atas 40 tahun, menjadi langkah awal yang sangat penting dalam mendeteksi glaukoma sejak dini. Deteksi dan pengobatan yang tepat dapat mengurangi risiko kebutaan dan menjaga kualitas hidup penderita.

Melalui aksi sosial operasi implan glaukoma, JEC menunjukkan komitmennya tidak hanya sebagai penyedia layanan kesehatan mata, tetapi juga sebagai penggerak kepedulian terhadap kesehatan mata masyarakat Indonesia. Dengan layanan JEC Glaucoma Service yang komprehensif mulai dari edukasi, diagnostik, hingga tindakan medis dan bedah, JEC berharap dapat memberi dampak nyata bagi peningkatan kualitas hidup pasien glaukoma di seluruh Indonesia.

Inisiatif ini bukan hanya sekadar aksi sosial, tetapi langkah nyata dalam upaya memperbaiki kualitas hidup masyarakat yang membutuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *